Penyerahan dan pelatihan penggunaan Pendampingan dan evaluasi pemakaian
Prosiding Hasil Penelitian PPM 2015
502 tapioka. Pengujian dilakukan dalam satu
tahapan proses, yaitu selama total waktu kurang lebih 30 menit. Fokus pengamatan
adalah kerja mesin pada setiap komponen dan hasil produksi tepung tapioka. Proses
pengujian mesin dilakukan dengan urutan: 1. Mengontrol bahwa semua komponen
mesin terpasang dengan baik; 2. Menghidupkan motor penggerak,
mengatur putaran roll pemarut dan putaran tabung pemeras sentrifugal
sesuai yang diinginkan; 3. Singkong yang sudah dikupas dan
dicuci dimasukkan kedalam tempat penampungan pada mesin pemarut
secara kontinyu. Mesin pemarut berbentuk
silinder bergigi
yang berputar;
4. Untuk membantu proses pemarutan, perlu ditambahkan air agar hasil
parutan tidak menempel pada silinder pemarut;
5. Ketela hasil parutan langsung masuk pada mesin pemeras, dan proses
pemerasan dapat dilakukan sesuai dengan
yang diinginkan.
Untuk mempermudah pengaturan pemerasan
maka pada mesin pemeras dilengkapi dengan saklar tersendiri;
6. Larutan sari pati ketela hasil perasan dialirkan pada alat penyaring pada
mesin tersebut dan selanjutnya sari pati hasil saringan ditampung dalam bak
penampung; 7. Melakukan proses pengendapan untuk
mendapatkan sari
pati tepung
tapioka, setelah
tepung tapioka
mengendap airnya
dipisahkan. Selanjutnya melakukan pengamatan
hasil produksi tepung tapioka; 8. Dengan cara yang sama, proses
pengujian mesin diulang beberapa kali
untuk memastikan
mesin berfungsi dengan baik;
Berdasarkan hasil uji coba mesin pemarut dan alat pemeras, menunjukkan
hasi yang sangat baik. Setiap komponen mesin bekerja dengan baik, yang ditandai
dengan adanya stabilitas gerak mesin. Sedangkan
untuk pengujian
kualitas produksi
tepung tapioka
juga menunjukkan hasil yang cukup baik.
Keadaan ini dapat dilihat dari warna dan tingkat
kebersihan produk
tepung tapioka
yang dihasilkan,
yang menunjukkan warna yang putih bersih.