Petunjuk Teknis Surveilan Megalocytivirus pada Ikan Hias Air Tawar dan Laut
14
Gambar 3. Alur Informasi dari Farm ke Pusat Data
3.3. Disain Surveilan
3.3.1. Alat dan Bahan
Peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan surveilan adalah berupa alat pemeriksaan kualitas air, peralatan pengambilan sampel
berupa jala dan seser, botol sampel volume 200 ml. Peralatan untuk pembedahan dan preservasi sampel berupa dissecting set serta peralatan
pengujian di laboratorium. Bahan yang dipergunakan dalam penelitian adalah bahan preservasi
sampel berupa alkohol 80, preservative Bouin untuk tujuan pembuatan preparat histologi.
Pusat Karantina dan Keamanan
Hayati Ikan Direktorat
Kesehatan Ikan dan Lingkungan
UPT KIPM UPT DJPB
PPC PPC
Farm Farm
Petunjuk Teknis Surveilan Megalocytivirus pada Ikan Hias Air Tawar dan Laut
15
3.3.2. Penentuan Metode Diagnosis, Sensitifitas dan Spesifisitas Pengujian
Metode diagnosis yang dipilih untuk ikan hias air tawar menggunakan pengujian dengan metode qPCR dengan tingkat sensitifitas metode adalah
99, dan spesifisitas uji 99, sedangkan untuk ikan hias air laut menggunakan metode konvensional PCR double step nested, dengan sensitivitas 95 dan
spesifisitas 99.
3.3.3. Lokasi Pengambilan Contoh Uji
Penetuan lokasi pengambilan contoh uji dalam kegiatan surveilan Megalocytivirus didasarkan pada wilayah asal ikan-ikan budidaya yang
berpotensi sebagai inang Megalocytivirus. Lokasi tersebut menjadi titik pengambilan contoh uji dikarenakan, mayoritas eksportir mengambil ikan
dari wilayah tersebut. Adapun lokasi yang ditetapkan untuk Surveilan Ikan Hias Air Tawar,
adalah: Bogor, Bekasi, Bandung, Depok dan Medan Sumatera Utara, sedangkan lokasi yang ditetapkan untuk Surveilan Ikan Hias Air Laut adalah
Luwuk Banggai Sulawesi Tenggara.
3.3.4. Penentuan Jumlah Contoh Uji
Metode yang dipilih untuk pengambilan contoh uji adalah two stage systematic
sampling. Pertama
memilih farm,
kemudian memilih
tambakkolam. Unit epidemiologi adalah tambakkolam sebagai unit terkecil.
Jumlah sampel yang akan diambil ditentukan berdasarkan asumsi prevalensi 5, tingkat kepercayaan 95, sensitifitas uji 99 dan spesifisitas uji
95. Selanjutnya dengan menggunakan program SurveiToolbox, maka jumlah sampel yang harus diambil sebanyak 129 sampel.
Jumlah sampel untuk ikan hias air laut, menggunakan konvensional PCR, double step nested, dengan asumsi prevalensi 5, tingkat kepercayaan
95, sensitifitas uji 95 spesifisitas uji 99, didapatkan jumlah sampel dari