Renstra DLH Kab. Bojonegoro 2013-2018
45 BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Kedudukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas
Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.
Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bojonegoro 2013-2018, bahwa masalah lingkungan menjadi isu yang sangat penting di
Kabupaten Bojonegoro karena adanya kegiatan eksploitasi sumber daya migas dan penambangan pasir sungai secara liar yang berpotensi merusak
lingkungan. Sisi positif perkembangan ekonomi yang didorong oleh pesatnya pertumbuhan sektor migas memicu perkembangan sektor
ekonomi lainnya, juga membawa dampak negatif terjadinya penurunan kualitas air dan udara, ketika kualitas lingkungan mengalami penurunan,
produktifitas sektor pertanian dan perkebunan yang sangat tergantung pada kualitas lingkungan juga akan menurun.
Konversi lahan pertanian ke lahan terbangun mengakibatkan berkurangnya pesediaan air tanah di wilayah catchment utama, perubahan
iklim dan cuaca, ancaman bencana alam banjir, longsor, dan kekeringan menjadi tantangan sekarang dan di masa mendatang, sehingga upaya-
upaya penanggulangan bencana dan penyadaran kelestarian lingkungan harus terus dilakukan.
Untuk dapat mencapai itu semua diperlukan kerja keras serta dukungan dari berbagai pihak dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan
potensi sumber daya yang ada. Adapun permasalahan terkait dengan
Renstra DLH Kab. Bojonegoro 2013-2018
46
penyelenggaraan pelayanan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah :
1. Belum adanya pos pengaduan masyarakat terkait dugaan kasus pencemaran dan perusakan lingkungan;
2. Belum adanya laboratorium lingkungan dan tenaga laboratorium yang kompeten di bidangnya;
3. Belum adanya perda tentang ijin lingkungan dan; 4. Masih lemahnya penegakan hukum lingkungan dikarenakan belum
adanya jabatan fungsional pengendali dampak lingkungan dan fungsional pengawas lingkungan.
Berbagai macam persoalan mengenai lingkungan hidup merupakan suatu masalah bersama yang dihadapi oleh manusia. Manusia perlu
menanggapinya dengan serius sambil mengusahakan suatu solusi yang terbaik. Oleh karena itu, hal-hal yang perlu dilakukan sebagai usaha
melestarikan lingkungan hidup antara lain; upaya rekonsiliasi, perubahan konsep tentang alam dan penanaman budaya pelestari.
Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Bojonegoro sebagai
kepanjangan tangan Kepala Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup bukanlah
peranannya sangatlah
penting dalam
mengkoordinasikan dan
mensinergikan kebijakan dan program-program pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup. Cakupan layanan lingkungan hidup yang begitu
luas membutuhkan koordinasi dan sinergitas antar SKPD terkait. Kepedulian dari berbagai pihak mulai dari pengambil kebijakan,
pelaksana kebijakan, pelaku usaha danatau kegiatan serta industri dan masyarakat Bojonegoro amatlah penting dalam upaya pelestarian dan
keberlanjutan fungsi lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam hal ini kebijakan yang diambil oleh Kepala Daerah sangatlah menentukan dalam rangka mendukung terlaksananya pelestarian fungsi
Renstra DLH Kab. Bojonegoro 2013-2018
47
lingkungan hidup. Kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah
kebijakan pembangunan
yang pro
environment dengan
menempatkan isu lingkungan hidup sebagai prioritas utama dalam setiap pendekatan pembangunan sebagai
“environmental mainstreaming in development” serta dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan
perencanaan pembangunan dan implementasi pembangunan di Kabupaten Bojonegoro.
3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih