24
yang ada. Pengguna ruang terbuka merupakan populasi. Sampel yang akan diteliti adalah bagian dari pengguna ruang terbuka tersebut dan masyarakat
yang tinggal di perumahan tersebut. Masayarakat yang tinggal di perumahan akan disurvei berdasarkan kluster. Untuk menentukan jumlah sampel yang
akan diteliti rumus yang digunakan adalah rumus Slovin:
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir 10.
3.3. Kriteria Kawasan Penelitian
Lokasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perumahan di Kota Medan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Merupakan perumahan terencana.
2. Memiliki fasilitas ruang terbuka publik di dalamnya.
3. Memiliki populasi ≥ 1500 orang.
4. Perumahan sudah berusia ± 10 tahun.
Universitas Sumatera Utara
25
3.4. Metoda Pengumpulan Data
Sumber data penelitian terbagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan mencari langsung dari
sumbernya atau data yang diperoleh oleh peneliti sendiri. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain sehingga tidak perlu dicari sendiri
oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder.
3.4.1. Data Primer
Data primer yang dibutuhkan berupa data yang dikumpulkan langsung di lapangan, yaitu:
a. Data eksisting atau data fisik yang terdapat di perumahan yang berhubungan
dengan ruang terbuka publik, yaitu dimensi pedestrian, kontinuitas, keteduhan, perkerasan, perabot jalan seperti tiang listrik, lampu jalan, telepon,
signage, pohon, dan bangku. Data fisik ini difoto dan disketsa sesuai dengan keadaan dilapangan.
b. Data perilaku disurvei dengan menggunakan pedoman survei yang telah
dibuat sebelumnya.. Data tersebut diperoleh dengan observasi langsung ke lapangan dan difoto, sketsa bagaimana tingkah laku pengguna dengan
menggunakan behavioral mapping. Setiap kegiatan yang terjadi diberi tanda atau kode yang dapat memudahkan ketika sedang melakukan pengamatan.
Observasi dilakukan pada hari kerja dan weekend sabtu dan minggu dengan durasi 15 menit pada pagi dan sore hari. Selain melakukan observasi
langsung, pengguna tersebut ditanya mengenai kualitas aksesibilitas dengan
Universitas Sumatera Utara
26
wawancara dan menyebarkan kuisioner kepada pengguna ruang terbuka dan masyarakat yang tinggal di perumahan tersebut.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui literatur serta penelitian sejenis yang menjelaskan tentang kriteria aksesibilitas yang baik. Data sekunder ini akan
menjadi pedoman dalam menganalisis data. Selain literatur masterplan perumahan juga diperlukan untuk melihat letak ruang terbuka dan melihat jaringan jalan yang
tersedia sehingga dapat dijadikan acuan dalam menganalisis kualitas aksesibilitas.
3.5. Kawasan Penelitian
Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi yang akan diteliti, diperoleh beberapa perumahan yang memenuhi kriteria, yaitu:
1. Perumahan Cemara Asri, perumahan ini cukup terkenal di Kota Medan dan
dikunjungi banyak orang karena merupakan satu-satunya kompleks perumahan yang menyediakan tempat penangkaran burung. Perumahan
Cemara Asri sudah ada sejak tahun 1995. Seiring dengan berjalannya waktu, perumahan ini memiliki reputasi yang cukup baik dan dianggap sebagai
perumahan dengan pengelolaan terbaik dan juga terbersih di Kota Medan. Perumahan ini memiliki fasilitas yang lengkap, seperti kolam renang
berstandar internasional dengan tambahan kolam-kolam yang disediakan khusus untuk anak-anak. Selain fasilitas-fasilitas rekreatif tersebut juga
terdapat vihara yang merupakan vihara terbesar di Asia Tenggara yang
Universitas Sumatera Utara
27
bernama Maha Vihara Maitreya. Vihara ini menjadi kebanggaan warga Cemara Asri pada khususnya, dan warga Medan pada umumnya.
2. Perumahan Taman Setia Budi Indah Tasbi. Perumahan ini disebut sebagai
kota satelit mini, sudah ada sejak tahun 1984. Kawasan Perumahan Taman Setiabudi Indah yang berada di kelurahan Tanjung Rejo, di antara kecamatan
Medan Sunggal dan Medan Selayang, Kota Medan, merupakan kawasan perumahan terencana berbentuk real estate pertama
di
Kota Medan. Kawasan ini merupakan kawasan real estate dengan sarana dan prasarana yang cukup
lengkap. 3.
Perumahan Citra Wisata, yang berlokasi di Jalan Karya Wisata, Johor, Medan Selatan.
3.6. Metoda Analisa Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
a. Data dikelompokkan dan disaring mana data yang tidak lengkap atau tidak
perlu. b.
Setelah dikelompokkan data tersebut di analisis dengan metode deskriptif. Data fisik mengenai eksisting lapangan digambarkan kembali sesuai dengan
hasil survei. Berdasarkan data eksisting tersebut didata unsur apa saja yang terdapat di jaringan jalan dan dideskripsikan bagaimana keadaannya.
c. Data perilaku berdasarkan observasi yang disusun dengan menggunakan
behavioral mapping dianalisis, perilaku apa saja yang terjadi di lapangan, apa
Universitas Sumatera Utara
28
perilaku yang paling banyak atau cenderung dilakukan oleh pengguna seperti berjalan di pedestrian atau di jalan.
d. Data hasil penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap aksesibilitas
ruang terbuka yang diperoleh melalui kuisioner dan wawancara disusun dan dianalisis apakah aksesibilitas tersebut sudah baik atau belum menurut
masyarakat, apakah mudah dicapai atau tidak. e.
Hasil kuisioner dirangkum dengan membuat tabulasi berupa diagramchart. Diagram tersebut dianalisis apa jawaban yang dominan sehingga pada
akhirnya dapat disimpulkan bagaimana persepsi masyarakat terhadap aksesibilitas di perumahan tersebut.
f. Dari hasil analisa data peneliti mendeskripsikan persepsi masyarakat
mengenai aksesibilitas terhadap ruang terbuka apakah sudah sesuai dengan kriteria aksesibilitas yang seharusnya, yaitu menngenai kemudahan
pencapaian, jarak, waktu, biaya, keamanan, kenyamanan, dan estetika. Peneliti mendeskripsikan perilaku apa saja yang terjadi dan apa yang
cenderung dilakukan pengguna, dimana, dan kapan waktunya.
3.7. Kesimpulan