Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

22 kuisioner dengan pengguna ruang terbuka, serta pengamatan langsung di lokasi penelitian. Kajian aksesibilitas terhadap ruang terbuka ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan, menganalisa serta menyimpulkan data dan informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan kajian aksesibilitas terhadap ruang terbuka di perumahan. Dalam mengumpulkan data menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan kuisioner, wawancara, dan observasi mengenai tingkat aksesibilitas terhadap ruang terbuka khususnya pedestrian.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu: a. Kualitas aksesibilitas berdasarkan faktor fisik, berupa data fisik yang terdapat di lapangan. Kualitas aksesibilitas yang akan diteliti adalah pedestrian, yaitu dimensi pedestrian, perkerasan, keteduhan, signage, perabot jalan seperti tiang listrik, telepon, pohon, dan bangku. Kualitas aksesibilitas berdasarkan persepsi masyarakat. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap aksesibilitas ruang terbuka di perumahannya, apakah mudah dijangkau atau sulit dijangkau dan apa yang menyebabkan masyarakat tersebut berpendapat begitu. b. Data perilaku, pemetaan perilaku pengguna yang terjadi di lapangan yang dilakukan pada waktu tertentu dengan menggunakan behavioral mapping. Metode pemetaan perilaku dilakukan dengan cara mengamati dan menggambarkan dalam bentuk sketsa atau diagram semua kegiatan yang ada Universitas Sumatera Utara 23 di dalam setting, dalam penelitian ini adalah ruang terbuka di perumahan Sommer dalam Haryadi Setiawan, 2010. Cara-cara yang dilakukan dengan metode pemetaan perilaku ialah pemetaan berdasarkan tempat Place-centered dan pemetaan berdasarkan pelaku Person-centered. Penelitian ini menggunakan pemetaan berdasarkan tempat Place-centered, yaitu dilakukan dengan cara membuat sketsa denah ruang terbuka dan jaringan jalan meliputi seluruh unsur fisik yang ada pada lokasi tersebut. Setelah itu membuat daftar perilaku yang akan diamati serta menentukan simbol atau tanda dari setiap perilaku. Kemudian dalam kurun waktu tertentu, mencatat berbagai perilaku yang terjadi di halaman sekolah dengan menggambarkan simbol pada peta yang telah disiapkan. Penelitian ini juga menggunakan pemetaan berdasarkan orang Person-centered, yaitu dilakukan dengan cara mengamati orang secara khusus. Peneliti mengikuti pergerakan dan aktivitas yang dilakukan seseotang atau sekelompok orang dan membuat sketsa atau membuat catatan pada peta yang sudah disiapkan sebelumnya. c. Latar belakang sosial,yaitu berupa data diri pengguna yang akan disurvei melalui wawancara dan kuisioner seperti jenis kelamin, umur, pekerjaan, suku, dan lain-lain. Pengguna tersebut akan menjelaskan bagaimana persepsi mereka mengenai aksesibilitas ruang terbuka publik di perumahannya dan apa alasannya. Bagaimana kenyamanan dan keamanan yang dirasakan pengguna dalam menggunakan pedestrian menuju ruang terbuka. Populasisampel merupakan jumlah sampel yang akan disurvei berdasarkan jumlah populasi Universitas Sumatera Utara 24 yang ada. Pengguna ruang terbuka merupakan populasi. Sampel yang akan diteliti adalah bagian dari pengguna ruang terbuka tersebut dan masyarakat yang tinggal di perumahan tersebut. Masayarakat yang tinggal di perumahan akan disurvei berdasarkan kluster. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti rumus yang digunakan adalah rumus Slovin: Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir 10.

3.3. Kriteria Kawasan Penelitian