5
dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan
pengawasan keuangan desa. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa. Struktur APBDesa atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa terdiri dari: a.
Pendapatan Desa; b. Belanja Desa; dan c. Pembiayaan Desa. Pendapatan Desa, terdiri dari: a. Pendapatan Asli Desa PADesa;
b. Bagi Hasil Pajak KabupatenKota; c. Bagian dari Retribusi KabupatenKota;
d. Alokasi Dana Desa ADD; e. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Peerintah KabupatenKota dan
Desa lainnya; f. Hibah;
g. Sumbangan Pihak Ketiga. Belanja desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b di atas, meliputi semua
pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat 4 di atas, terdiri dari: Belanja Langsung, terdiri dari: Belanja Pegawai; Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal. Belanja Tidak Langsung, terdiri dari Belanja PegawaiPenghasilan Tetap;
Belanja Subsidi; Belanja Hibah Pembatasan Hibah; Belanja Bantuan Sosial; Belanja Bantuan Keuangan; Belanja Tak Terduga;
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Masri Singarimbun 1982, bertujuan untuk mendeskripsikan secara terperinci tentang fenomena sosial
tertentu. Dalam penelitian ini tim peneliti tidak melakukan kuantifikasi terhadap data yang diperoleh. Data yang diperoleh akan dianalisis serta dideskripsikan berdasarkan penemuan fakta-
fakta penelitian di lapangan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial khususnya pendekatan ilmu pemerintahan. Pendekatan inilah yang akan dipergunakan dalam menjelaskan
fenomena dan menganalisis peranan, kendala, solusi, dan strategi pengembangan peranan kelembagaan desa dalam rangka menyusun APBDes.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitiannya adalah studi peranan BPD dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDesa di Desa Kamanga Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa
C. Sasaran Penelitian Pemilihan Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Oleh
karena itu seorang informan harus benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Memilih seorang informan harus dilihat kompetensinya bukan hanya
sekedar untuk menghadirkannya Moleong 2006:132. Agar dapat mengumpulkan informasi dari obyek penelitian sesuai dengan fenomena yang
diamati, dilakukan pemilihan kepada nsure masyarakat secara purposive sebagai informan. Pemillihan didasarkan atas pertimbangan bahwa informan memiliki pemahaman terhadap fenomena
6
penelitian. Berikut ini informan-informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Agama, Tokoh Politik, dan Masyarakat umum
D. Instrumen Penelitian
Salah satu cirri utama penelitian kualitatif adalah manusia sangat berperan dalam keseluruhan proses penelitian, termasuk dalam pengumpulan data, bahkan peneliti itu sendirilah
instrumennya Moleong 2006:241. Menurut Moleong cirri-ciri umum manusia sebagai nsure ent mencakup segi responsive, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan,
mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesemapatan mencari respons yang tidak lazim.
E. Pengumpulan Data a. Jenis Data