Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

6 penelitian. Berikut ini informan-informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Agama, Tokoh Politik, dan Masyarakat umum

D. Instrumen Penelitian

Salah satu cirri utama penelitian kualitatif adalah manusia sangat berperan dalam keseluruhan proses penelitian, termasuk dalam pengumpulan data, bahkan peneliti itu sendirilah instrumennya Moleong 2006:241. Menurut Moleong cirri-ciri umum manusia sebagai nsure ent mencakup segi responsive, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesemapatan mencari respons yang tidak lazim.

E. Pengumpulan Data a. Jenis Data

Data primer berasal dari informan. Informan yang dipilih adalah nsure Sangadi, Perangkat Desa, Badan Perwakilan Desa BPD, Perwakilan dari Masyarakatstakeholders LSM, Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanitaPKK yang terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Data skunder diambil dari beberapa dokumen atau catatan yang berasal dari instansi yang terkait, hasil penelitian sejenis maupun publikasi buku-buku yang menunjang pembahasan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dilakukan melalui Diskusi Kelompok Terarah Focus Group Disscusion, Wawancara Interview, dan Dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui tahap Editing dan Interpretasi data, Sedangkan analisis data dilakukan melalui tahapan Reduksi Data, Penyajian Data, dan menarik kesimpulan. Dokumentasi dan Literatur diperoleh melalui berbagai ketentuan hukum seperti UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, PP No. 72 tahun 2005 tentang Desa, beberapa Perda yang berkaitan dengan Desa serta beberapa Peraturan Desa. Sedangkan literatur diperoleh dari penelusuran beberapa buku yang relevan, seperti: demokratisasi, good governance, kybernology, dan pemerintahan serta pembangunan desa.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana dikemukakan Moleong 2006:198 adalah sebagai berikut: 1. Wawancara semi struktur 2. Observasi.

F. Analisa Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Bikken dalam Moleong 2006:248 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualittaif. Teknik analisa data ini menguraikan, menafsirkan dan mengganbarkan data yang terkumpul secara sistemik dan sistematik.  Pengumpulandata  Penyajian Data  Reduksi Data  Kesimpulan-kesimpulan:  Penarikanverifikasi 7

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Legalitas Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam Pemerintahan Desa 1. Kedudukan, Tugas, Kewajiban, dan Manfaat BPD BPD dalam pemerintahan desa berkedudukan sebagai lembaga legislatif, yaitu sebagai badan untuk tempat berdiskusi bagi para wakil masyarakat desa. Dalam proses berdiskusinya itu, para anggota BPD berkedudukan sebagai wakil dari kelompok masyarakat yang memilihnya. Dengan demikian, BPD berada dalam posisikedudukan di pihak masyarakat, bukan di pihak lembaga eksekutif desa, yaitu bukan sebagai pelaksana pemerintahan desa sebagaimana kedudukan kepala desa beserta perangkatnya. Berdasarkan kedudukannya itu, BPD pada dasarnya memiliki tugas- tugas pokok untuk: 1. Merumuskan peraturan-peraturan legislating function yang dibutuhkan oleh Desa, yang nantinya disahkan oleh Surat Keputusan Kepala Desa; 2. Bersama-sama Kepala Desa membuat Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Desa budgetting function; 3. Mengawasi eksekutif desa Kepala Desa beserta Perangkatnya dalam pelaksanaan pemerintahan sehari-hari controlling function. Dalam melakukan tugas pokok yang pertama dan kedua, yaitu fungsi perumusan peraturan dan fungsi penganggaran, BPD berkewajiban untuk: 1 menggali mencari sendiri secara proaktif aspirasi masyarakat ke lapangan; 2 menampung menerima aspirasi masyarakat yang datang ke kantor; 3 mempelajari menguasai segala peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan program pembangunanpemerintahan di desa; 4 mendiskusikan membicarakan ketiga hal itu secara bersama-sama diluar musyawarah- resmi BPD; 5 merancang merencanakan secara matang hal-hal pokok secara berurutan berdasarkan skala prioritas yang akan diputuskan dalam musyawarah BPD; 6 merumuskan memutuskan rumusan-rumusan peraturan desa, program 7 pembangunan desa, anggaran penerimaan dan pengeluaran keuangan desa, dan yang lainnya untuk disahkan oleh Kepala Desa. Dalam melakukan tugas pokok yang ketiga, yaitu fungsi pengawasan terhadap eksekutif desa, BPD berkewajiban untuk: 1 memantau memperhatikan dan mengingatkan agar semua peraturan, program, dan anggaran benar-benar dilaksanakan dengan benar dan baik oleh Kepala Desa; 2 mengontrol mempertanyakan, menegur, dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan peraturan, program, dan anggaran yang cenderung atau diduga- akan menyimpang; 3 mengevaluasi menilai dan memutuskan atas terjadinya penyimpangan pelanggaran terhadap peraturan, program, dan anggaran oleh Kepala Desa danatau Perangkat Desa; 4 menindaklanjuti secara politik dapat digunakan dalam menanggapi berupa diterimatidaknya atau diterimaditolaknya Laporan Pertanggungjawaban Tahunan Kepala Desa pada rapat pleno BPD. Atas dasar kedudukan dan tugas pokok itu, BPD bermanfaat: 1 Bagi masyarakat desa dalam upaya: 2. Menampung, menyalurkan, dan merumuskan aspirasikepentingannya yang berkaitan dengan pembangunan fisik dan nonfisik di desanya.

Dokumen yang terkait

Optimalisasi Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (Studi Pada BPD Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

5 96 117

Kinerja Badan Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam Otonomi Desa

3 68 100

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Perencanaan Pembangunan Desa (Studi Tentang Proyek Desa Di Desa Gunung Tua Panggorengan Kecamatan Panyabungan)

35 350 77

Relasi Antara Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Mewujudkan Good Governance (Studi Kasus: Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara)

1 62 186

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Pembangunan Pertanian Di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo

1 71 103

Tinjauan Hukum Administrasi Negara Terhadap Kewenagan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Sistem Pemerintahan Desa

8 114 106

Pelaksanaan Fungsi Badan Permusyaratan Desa (BPD) di Desa Janjimaria

0 40 88

Peran Badan Perwakilan Desa (BPD) Dalam Proses Demokratisasi Di Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang (Suatu Tinjauan di Desa Simalingkar A dan Desa Perumnas Simalingkar)

1 49 124

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBENTUKAN PANITIA PEMILIHAN HUKUM TUA DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA | Tandayu | JURNAL EKSEKUTIF 15591 31277 1 SM

0 0 10

FUNGSI PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN 2015 DI DESA ESANDOM KECAMATAN TOMBATU TIMUR | Wawointana | JURNAL EKSEKUTIF 15514 31137 1 SM

0 0 10