Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Analisa Kekuatan Tekan Tabel 4.1 Hasil Analisa Kuat Tekan Beton

Usia hari Jenis Sampel Beton kgcm² SP5 kgcm² SP10 kgcm² SP15 kgcm² SP20 kgcm² KS5 kgcm² KS10 kgcm² KS15 kgcm² KS20 kgcm² SPKS5 kgcm² SPKS10 kgcm² SPKS15 kgcm² SPKS20 kgcm² 7 319.56 399.56 317.78 315.56 307.56 356.45 328.89 308.00 277.33 401.78 342.22 324.00 288.89 14 386.67 514.22 375.56 379.55 364.00 398.67 386.87 346.22 299.56 478.67 389.54 395.56 368.00 21 405.33 527.99 398.67 397.78 380.00 417.78 392.44 357.78 321.33 520.87 403.56 415.56 379.56 28 414.67 550.22 432.45 411.11 391.11 431.11 405.78 378.22 327.11 547.56 415.56 418.67 376.44 60 445.78 560.00 444.47 425.33 403.05 448.00 416.44 395.11 329.33 567.55 434.22 434.22 383.56 Dari Tabel 4.1 terlihat kekuatan tarik beton terbesar pada usia 60 hari adalah pada campuran Abu Sekam Padi 2.5 + Abu Boiler Kelapa Sawit SPKS 5 yaitu sebesar 567.55 kg �� 2 dan di ikuti oleh campuran Abu Sekam Padi ASP 5 sebesar 560 kg �� 2 di ikuti oleh campuran Abu Boiler Kelapa Sawit AKS 5 sebesar 448 kg �� 2 . Sedangkan untuk beton tanpa campuran masih lebih rendah yaitu sebesar 445,78 kg �� 2 . Hal ini mungkin terjadi karena diduga ASP dan AKS mengandung SiO 2 yang amorf dimana pada saat hidrasi semen dengan air akan terhidrolisa yang menghasilkankalsium hirdoksida CaOH 2 dan Kalsium silikathidrat C-Si-Hgel yang mana C-S-Hgel adalah merupakan bahan pengikat pada beton. Kalsium Hidroksida CaOH 2 bereaksi dengan SiO 2 yang amorf dari Abu Sekam Padi ASP Abu Boiler Kelapa Sawit AKS menghasilkan C-Si-Hgel yang baru sehingga dapat menambah daya ikat pada beton yang selanjutnya menghaslkan kuat beton yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Dengan Bahan Beton Dari Gambar 4.1terlihat bertambahnya Kuat tekan beton dalam lamanya perendaman. Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Pada CampuranAbu Sekam Padi Dari Gambar 4.2 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padidalam lamanya perendaman. 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Usia Hari 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Usia Hari SP5 SP10 SP15 SP20 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit Dari Gambar 4.3 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar 4.4 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Usia Hari KS5 KS10 KS15 KS20 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Usia Hari SPKS5 SPKS10 SPKS15 SPKS20 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.4 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar 4.5 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan TerhadapKomposisi CampuranPada Perendaman7 hari Dari Gambar 4.5 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari. Gambar 4.6 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi Campuran Pada Perendaman 14 hari 50 100 150 200 250 300 350 400 450 5 10 15 20 K ua t T e ka n K g c m 2 Komposisi Campuran SP KS SPKS 100 200 300 400 500 600 5 10 15 20 K ua t T e ka n K g c m 2 Komposisi Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.6 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari. Gambar 4.7 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi CampuranPada Perendaman 21 hari Dari Gambar 4.7 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari. Gambar 4.8 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi Campuran Pada Perendaman 28 hari Dari Gambar 4.8 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari. 100 200 300 400 500 600 5 10 15 20 K ua t T e ka n K g c m 2 Tambahan Campuran SP KS SPKS 100 200 300 400 500 600 700 5 10 15 20 K ua t T e ka n K g c m 2 Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi CampuranPada Perendaman 60 hari Dari Gambar 4.9 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 60 hari. Gambar 4.10 Grafik Kuat Tekan BerdasarkanPenambahanDalam 5 Komposisi Dari Gambar 4.10terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5. 100 200 300 400 500 600 700 5 10 15 20 K ua t T e ka n K g c m 2 Tambahan Campuran SP KS SPKS 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.11 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi Dari Gambar 4.11 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10. Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi Dari Gambar 4.12 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15. 0,00 100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Hari SP KS SP+KS 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.13 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi Dari Gambar 4.13 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20.

4.1.2 Hasil Analisa Modulus Elastisitas Tabel 4.2 Hasil Analisa Modulus Elastisitas

Usia hari Jenis Sampel Beton MPa SP5 MPa SP10 MPa SP15 MPa SP20 MPa KS5 MPa KS10 MPa KS15 MPa KS20 MPa SPKS5 MPa SPKS10 MPa SPKS15 MPa SPKS20 MPa 7 22838.71 24654.34 21468.83 21466.58 21180.56 23382.17 22401.84 21435.50 20886.05 24771.46 22556.62 21864.64 20914.69 14 25380.56 28352.24 24635.77 23819.02 23243.50 24938.26 24274.74 23117.37 22494.41 27342.39 24712.28 24503.78 23765.52 21 26109.86 29394.35 25528.96 25143.75 24401.18 26330.03 24957.57 24122.71 22842.83 29265.50 25486.36 25842.35 24606.35 28 26428.14 30358.53 26730.78 26003.43 25322.67 26789.11 26075.30 24883.46 23309.84 30224.21 26292.08 26207.87 24918.82 60 26131.78 29192.03 27095.75 26438.67 25681.32 27311.65 26364.29 25569.22 23361.29 30780.45 26848.18 26773.43 25130.10 Untuk modulus Elastisitas beton yang terbesar terdapat pada campuran abuAbu Sekam Padi 2.5 + Abu Boiler Kelapa Sawit 2.5 SPKS 5 sebesar 26848.18 MPa di ikuti oleh campuran Abu Sekam Padi ASP 5 sebesar 27311.65 MPa sedangkan untuk beton tanpa campuran lebih rendah yaitu sebesar 26131.78 MPa. Kecendrungan kenaikan modulus Elastisitas terjadi pada penambahan campuran Abu Sekam Padi ASP maupun campuran Abu Boiler Kelapa Sawit AKS pada posisi tertentu seiring dengan kenaikan kuat tekan 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 7 14 21 28 60 K ua t T e ka n K g c m 2 Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara beton pada penambahan campuran Abu Sekam Padi ASP maupun Abu Boiler Kelapa Sawit AKS yang berarti beton tersebut bersifat lebih getas. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai modulus Elastisitas beton akan naik seiring dengan bertambahnya kuat tekanbeton. Gambar 4.14 Grafik HubunganModulus ElastisitasTerhadap Lama PerendamanDengan Bahan Beton Dari Gambar 4.14terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton dalam lamanya perendaman. Gambar 4.15 Grafik Hubungan Modulus ElastisitasTerhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Sekam Padi 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Usia Hari 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 35000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Usia Hari SP5 SP10 SP15 SP20 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.15 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dalam lamanya perendaman. Gambar 4.16 Grafik Hubungan Modulus ElastisitasTerhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit Dari Gambar 4.16terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar 4.17 Grafik Hubungan Modulus ElastisitasTerhadap LamaPerendaman Pada Campuran Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 35000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Usia Hari KS5 KS10 KS15 KS20 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 35000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Usia Hari SPKS5 SPKS10 SPKS15 SPKS20 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.17 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar 4.18 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari Dari Gambar 4.18 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari. Gambar 4.19 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari 5000 10000 15000 20000 25000 30000 5 10 15 20 M o d u lu s El a st is it a s M p a Tambahan Campuran SP KS SPKS 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5 10 15 20 M o d u lu s El a st is it a s M p a Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.19terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari. Gambar 4.20 GrafikModulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 21 Hari Dari Gambar 4.20terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari. Gambar 4.21ModulusElastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5 10 15 20 M o d u lu s El a st is it a s M p a Tambahan Campuran SP KS SPKS 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5 10 15 20 M o d u lu s El a st is it a s M p a Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.21terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari. Gambar 4.22 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari Dari Gambar 4.22 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit 5 dalam perendaman selama 60 hari. Gambar 4.23 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5 10 15 20 M o d u lu s El a st is it a s M p a Tambahan Campuran SP KS SPKS 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 35000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.23terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5. Gambar 4.24 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi Dari Gambar 4.24terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10. Gambar 4.25 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Hari SP KS SP+KS 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.25terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15. Gambar 4.26 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi Dari Gambar 4.26 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20.

4.1.3 DAYA SERAP Tabel 4.3 Hasil Analisa Daya Serap Air Beton

Usia hari Jenis Sampel Beton SP5 SP10 SP15 SP20 KS5 KS10 KS15 KS20 SPKS5 SPKS10 SPKS15 SPKS20 7 1.371 1.333 1.428 1.588 1.549 1.382 1.407 1.415 1.408 1.357 1.417 1.503 1.481 14 1.270 1.316 1.320 1.524 1.508 1.362 1.367 1.372 1.383 1.338 1.345 1.446 1.448 21 1.261 1.292 1.294 1.401 1.404 1.355 1.318 1.351 1.367 1.323 1.306 1.379 1.389 28 1.242 1.201 1.276 1.336 1.349 1.336 1.256 1.338 1.343 1.269 1.265 1.338 1.345 60 1.219 1.197 1.221 1.335 1.344 1.335 1.243 1.331 1.334 1.267 1.231 1.332 1.335 Untuk daya serap air beton pada usia 60 hari tampak bahwa nilai daya serap air terendah berada pada beton campuran Abu Sekam Padi ASP 5 sebesar 1.197 dan diikuti oleh beton tanpa campuran sebesar 1.219 dan 0,00 5000,00 10000,00 15000,00 20000,00 25000,00 30000,00 7 14 21 28 60 M o d u lu s El a st is it a s M p a Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara selanjutnya untuk semua beton dengan campuran ASP dan AKS maupun ASPKS mengalami kenaikan yang tidak terlau signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena Abu Sekam PadiASPmaupun Abu Boiler Kelapa Sawit AKS yang tidak tereliminasi yang mempunyai daya serap air yang lebih besar dibandingkan terhadap beton. Gambar4.27 Grafik Daya Serap Air Beton Berdasarkan Usia Dari Gambar 4.27terlihat berkurangnya daya serap air beton dalam lamanya perendaman. Gambar4.28 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padi Berdasarkan Usia Dari Gambar 4.28 terlihat berkurangnya Daya serap air beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dalam lamanya perendaman. 0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Usia Hari 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Usia Hari SP5 SP10 SP15 SP20 Universitas Sumatera Utara Gambar4.29Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia Dari Gambar 4.29 terlihat berkurangnyaDaya serap air beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar4.30 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padidan Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia Dari Gambar 4.30 terlihat berkurangnyaDaya serap air beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Usia Hari KS5 KS10 KS15 KS20 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Usia Hari SPKS5 SPKS10 SPKS15 SPKS20 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.31 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari Dari Gambar 4.31 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari. Gambar 4.32 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari Dari Gambar 4.32 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 5 10 15 20 D a y a S e r a p A ir Tambahan Campuran SP KS SPKS 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 5 10 15 20 D a y a S e r a p A ir Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.33 Grafik Daya Serap Berdasarkan PenambahanDalam 21 Hari Dari Gambar 4.33 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari. Gambar 4.34 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari Dari Gambar 4.34 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 5 10 15 20 D a y a S e r a p A ir Tambahan Campuran SP KS SPKS 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 5 10 15 20 D a y a S e r a p A ir Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.35 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari Dari Gambar 4.35 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 60 hari. Gambar 4.36 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi Dari Gambar 4.36terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 5 10 15 20 D a y a S e r a p A ir Tambahan Campuran SP KS SPKS 1,050 1,100 1,150 1,200 1,250 1,300 1,350 1,400 1,450 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.37 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi Dari Gambar 4.37terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10. Gambar 4.38 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi Dari Gambar 4.38terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15. 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Hari SP KS SP+KS 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Gambar 4.39 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi Dari Gambar 4.39 terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20.

4.1.4 BERAT JENIS Tabel 4.4 Hasil Analisa Berat Jenis Beton

Usia hari Jenis Sampel Beton kgm³ SP5 kgm³ SP10 kgm³ SP15 kgm³ SP20 kgm³ KS5 kgm³ KS10 kgm³ KS15 kgm³ KS20 kgm³ SPKS5 kgm³ SPKS10 kgm³ SPKS15 kgm³ SPKS20 kgm³ 7 2199.22 2148.09 2114.15 2119.04 2118.34 2153.75 2150.31 2133.78 2172.08 2150.83 2131.83 2126.18 2144.80 14 2214.15 2167.82 2191.91 2135.76 2130.66 2166.16 2149.04 2158.47 2179.07 2166.92 2170.17 2146.66 2154.36 21 2221.27 2201.04 2200.29 2179.69 2169.43 2210.20 2178.16 2196.73 2195.56 2204.59 2188.79 2187.76 2182.31 28 2222.35 2218.08 2208.08 2204.77 2202.47 2213.49 2218.48 2201.44 2211.79 2215.30 2213.14 2202.84 2207.07 60 2222.57 2217.66 2207.90 2204.01 2200.90 2213.77 2215.60 2210.19 2210.24 2215.68 2211.54 2207.42 2205.56 Dari hasil penimbangan benda uji kubus, ternyata masing-masing beton tidak sama tetapi ada kecendrungan menurun mulai dari beton campuran Abu Sekam Padi ASP 10 sampai dengan beton campuran Abu Sekam Padi ASP 20 dan selanjutnya untuk beton campuran beton Abu Boiler Kelapa 0,000 0,200 0,400 0,600 0,800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 7 14 21 28 60 D a y a S e r a p A ir Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara SawitAKS 5 sampai campuran Abu Boiler Kelapa Sawit AKS 20 dan juga untuk semua campuran beton Abu Sekam Padi + Abu Boiler Kelapa Sawit ASPKS, sehingga bisa disimpulkan bahwa ada penurunan berat jenis masing- masing benda uji untuk beton campuran selain Abu Sekam Padi ASP 5 . Hal ini mungkin terjadi karena ada sebagian massavolume agregat kasarhalustereliminasi dari adukan beton dan posisinya ditempati oleh Abu Sekam Padi ASP maupun Abu Boiler Kelapa Sawit AKS dimana berat jenis ASP maupun AKS lebih rendah dibandingkan agregat kasar maupun agregat halus krikil dan pasir. Gambar4.40 Grafik Berat Jenis Beton Berdasarkan Usia Dari Gambar 4.40terlihat bertambahnya berat jenis beton dalam lamanya perendaman. Gambar4.41 Grafik Berat Jenis Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padi Berdasarkan Usia 2170,00 2180,00 2190,00 2200,00 2210,00 2220,00 2230,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Usia Hari 2000,00 2050,00 2100,00 2150,00 2200,00 2250,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Usia Hari SP5 SP10 SP15 SP20 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.41 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dalam lamanya perendaman. Gambar4.42 Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Dengan Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia Dari Gambar 4.42 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar4.43 Grafik HubunganBerat Jenis Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padidan Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 2060,00 2080,00 2100,00 2120,00 2140,00 2160,00 2180,00 2200,00 2220,00 2240,00 2260,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Usia Hari KS5 KS10 KS15 KS20 2040,00 2060,00 2080,00 2100,00 2120,00 2140,00 2160,00 2180,00 2200,00 2220,00 2240,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Usia Hari SPKS5 SPKS10 SPKS15 SPKS20 Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.43 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman. Gambar4.44 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 7 Hari Dari Gambar 4.44 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari. Gambar4.45 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 14 Hari 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 Be r a t J e n is K g m 3 Tambahan Campuran SP KS SPKS 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 Be r a t J e n is K g m 3 Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.45terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari. Gambar4.46 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 21 Hari Dari Gambar 4.46 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari. Gambar4.47 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 28 Hari Dari Gambar 4.47terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari. 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 Be r a t J e n is K g m 3 Tambahan Campuran SP KS SPKS 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 Be r a t J e n is K g m 3 Tambahan Campuran SP KS SPKS Universitas Sumatera Utara Gambar4.48 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 60 Hari Dari Gambar 4.48terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 60 hari. Gambar4.49 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi Dari Gambar 4.10 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5. 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 Be r a t J e n is K g m 3 Tambahan Campuran SP KS SPKS 2080,00 2100,00 2120,00 2140,00 2160,00 2180,00 2200,00 2220,00 2240,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Gambar4.50 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi Dari Gambar 4.50terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10. Gambar4.51 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi Dari Gambar 4.51terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15. 2000,00 2050,00 2100,00 2150,00 2200,00 2250,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Hari SP KS SP+KS 2020,00 2040,00 2060,00 2080,00 2100,00 2120,00 2140,00 2160,00 2180,00 2200,00 2220,00 2240,00 7 14 21 28 60 Be r a t J e n is K g m 3 Hari SP KS SP+KS Universitas Sumatera Utara Gambar4.52 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 20Komposisi Dari Gambar 4.52terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20. 4.2 Pembahasan 4.2.4 Hasil Analisis XRD