BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Analisa Kekuatan Tekan Tabel 4.1 Hasil Analisa Kuat Tekan Beton
Usia hari
Jenis Sampel Beton
kgcm² SP5
kgcm² SP10
kgcm² SP15
kgcm² SP20
kgcm² KS5
kgcm² KS10
kgcm² KS15
kgcm² KS20
kgcm² SPKS5
kgcm² SPKS10
kgcm² SPKS15
kgcm² SPKS20
kgcm² 7
319.56 399.56
317.78 315.56
307.56 356.45
328.89 308.00
277.33 401.78
342.22 324.00
288.89 14
386.67 514.22
375.56 379.55
364.00 398.67
386.87 346.22
299.56 478.67
389.54 395.56
368.00 21
405.33 527.99
398.67 397.78
380.00 417.78
392.44 357.78
321.33 520.87
403.56 415.56
379.56 28
414.67 550.22
432.45 411.11
391.11 431.11
405.78 378.22
327.11 547.56
415.56 418.67
376.44 60
445.78 560.00
444.47 425.33
403.05 448.00
416.44 395.11
329.33 567.55
434.22 434.22
383.56
Dari Tabel 4.1 terlihat kekuatan tarik beton terbesar pada usia 60 hari adalah pada campuran Abu Sekam Padi 2.5 + Abu Boiler Kelapa Sawit
SPKS 5 yaitu sebesar 567.55 kg ��
2
dan di ikuti oleh campuran Abu Sekam Padi ASP 5 sebesar 560 kg
��
2
di ikuti oleh campuran Abu Boiler Kelapa Sawit AKS 5 sebesar 448 kg
��
2
. Sedangkan untuk beton tanpa campuran masih lebih rendah yaitu sebesar 445,78 kg
��
2
. Hal ini mungkin terjadi karena diduga ASP dan AKS mengandung SiO
2
yang amorf dimana pada saat hidrasi semen dengan air akan terhidrolisa yang menghasilkankalsium hirdoksida
CaOH
2
dan Kalsium silikathidrat C-Si-Hgel yang mana C-S-Hgel adalah merupakan bahan pengikat pada beton. Kalsium Hidroksida CaOH
2
bereaksi dengan SiO
2
yang amorf dari Abu Sekam Padi ASP Abu Boiler Kelapa Sawit AKS menghasilkan C-Si-Hgel yang baru sehingga dapat menambah daya ikat
pada beton yang selanjutnya menghaslkan kuat beton yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Dengan Bahan Beton
Dari Gambar 4.1terlihat bertambahnya Kuat tekan beton dalam lamanya perendaman.
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Pada CampuranAbu Sekam Padi
Dari Gambar 4.2 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padidalam lamanya perendaman.
0,00 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Usia Hari
0,00 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
600,00 700,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Usia Hari
SP5 SP10
SP15 SP20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit
Dari Gambar 4.3 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman.
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
400,00 450,00
500,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Usia Hari
KS5 KS10
KS15 KS20
0,00 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
600,00 700,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Usia Hari
SPKS5 SPKS10
SPKS15 SPKS20
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.4 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya
perendaman.
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan TerhadapKomposisi CampuranPada Perendaman7 hari
Dari Gambar 4.5 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari.
Gambar 4.6 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi Campuran Pada Perendaman 14 hari
50 100
150 200
250 300
350 400
450
5 10
15 20
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Komposisi Campuran
SP KS
SPKS
100 200
300 400
500 600
5 10
15 20
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Komposisi Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.6 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari.
Gambar 4.7 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi CampuranPada Perendaman 21 hari
Dari Gambar 4.7 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari.
Gambar 4.8 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi Campuran Pada Perendaman 28 hari
Dari Gambar 4.8 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari.
100 200
300 400
500 600
5 10
15 20
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
100 200
300 400
500 600
700
5 10
15 20
K ua
t T e
ka n
K g
c m
2
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan Terhadap Komposisi CampuranPada Perendaman 60 hari
Dari Gambar 4.9 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 60 hari.
Gambar 4.10 Grafik Kuat Tekan BerdasarkanPenambahanDalam 5 Komposisi
Dari Gambar 4.10terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5.
100 200
300 400
500 600
700
5 10
15 20
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
0,00 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
600,00 700,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi
Dari Gambar 4.11 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10.
Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
Dari Gambar 4.12 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15.
0,00 100,00
200,00 300,00
400,00 500,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Hari
SP KS
SP+KS
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
400,00 450,00
500,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.13 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi
Dari Gambar 4.13 terlihat bertambahnya Kuat tekan beton terbesar pada Abu
Sekam Padi pada komposisi 20.
4.1.2 Hasil Analisa Modulus Elastisitas Tabel 4.2 Hasil Analisa Modulus Elastisitas
Usia hari
Jenis Sampel Beton
MPa SP5
MPa SP10
MPa SP15
MPa SP20
MPa KS5
MPa KS10
MPa KS15
MPa KS20
MPa SPKS5
MPa SPKS10
MPa SPKS15
MPa SPKS20
MPa 7
22838.71 24654.34 21468.83 21466.58 21180.56 23382.17 22401.84 21435.50 20886.05 24771.46 22556.62 21864.64 20914.69 14
25380.56 28352.24 24635.77 23819.02 23243.50 24938.26 24274.74 23117.37 22494.41 27342.39 24712.28 24503.78 23765.52 21
26109.86 29394.35 25528.96 25143.75 24401.18 26330.03 24957.57 24122.71 22842.83 29265.50 25486.36 25842.35 24606.35 28
26428.14 30358.53 26730.78 26003.43 25322.67 26789.11 26075.30 24883.46 23309.84 30224.21 26292.08 26207.87 24918.82 60
26131.78 29192.03 27095.75 26438.67 25681.32 27311.65 26364.29 25569.22 23361.29 30780.45 26848.18 26773.43 25130.10
Untuk modulus Elastisitas beton yang terbesar terdapat pada campuran abuAbu Sekam Padi 2.5 + Abu Boiler Kelapa Sawit 2.5 SPKS 5 sebesar
26848.18 MPa di ikuti oleh campuran Abu Sekam Padi ASP 5 sebesar 27311.65 MPa sedangkan untuk beton tanpa campuran lebih rendah yaitu sebesar
26131.78 MPa. Kecendrungan kenaikan modulus Elastisitas terjadi pada penambahan campuran Abu Sekam Padi ASP maupun campuran Abu Boiler
Kelapa Sawit AKS pada posisi tertentu seiring dengan kenaikan kuat tekan
0,00 50,00
100,00 150,00
200,00 250,00
300,00 350,00
400,00 450,00
7 14
21 28
60
K ua
t T
e ka
n K
g c
m
2
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
beton pada penambahan campuran Abu Sekam Padi ASP maupun Abu Boiler Kelapa Sawit AKS yang berarti beton tersebut bersifat lebih getas. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai modulus Elastisitas beton akan naik seiring dengan bertambahnya kuat tekanbeton.
Gambar 4.14 Grafik HubunganModulus ElastisitasTerhadap Lama PerendamanDengan Bahan Beton
Dari Gambar 4.14terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton dalam lamanya perendaman.
Gambar 4.15 Grafik Hubungan Modulus ElastisitasTerhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Sekam Padi
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Usia Hari
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00 35000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Usia Hari
SP5 SP10
SP15 SP20
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.15 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dalam lamanya perendaman.
Gambar 4.16 Grafik Hubungan Modulus ElastisitasTerhadap Lama Perendaman Pada Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit
Dari Gambar 4.16terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman.
Gambar 4.17 Grafik Hubungan Modulus ElastisitasTerhadap LamaPerendaman Pada Campuran Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa
Sawit
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00 35000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Usia Hari
KS5 KS10
KS15 KS20
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00 35000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Usia Hari
SPKS5 SPKS10
SPKS15 SPKS20
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.17 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam
lamanya perendaman.
Gambar 4.18 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari
Dari Gambar 4.18 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari.
Gambar 4.19 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari
5000 10000
15000 20000
25000 30000
5 10
15 20
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000
5 10
15 20
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.19terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari.
Gambar 4.20 GrafikModulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 21 Hari
Dari Gambar 4.20terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari.
Gambar 4.21ModulusElastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000
5 10
15 20
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000
5 10
15 20
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.21terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari.
Gambar 4.22 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari
Dari Gambar 4.22 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit 5 dalam perendaman selama 60
hari.
Gambar 4.23 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000
5 10
15 20
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00 35000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.23terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5.
Gambar 4.24 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi
Dari Gambar 4.24terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10.
Gambar 4.25 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00
7 14
21 28
60 M
o d
u lu
s El a
st is
it a
s M
p a
Hari
SP KS
SP+KS
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.25terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15.
Gambar 4.26 Grafik Modulus Elastisitas Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi
Dari Gambar 4.26 terlihat bertambahnya Modulus Elastisitas beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20.
4.1.3 DAYA SERAP Tabel 4.3 Hasil Analisa Daya Serap Air Beton
Usia hari
Jenis Sampel Beton
SP5 SP10
SP15 SP20
KS5 KS10
KS15 KS20
SPKS5 SPKS10
SPKS15 SPKS20
7 1.371 1.333
1.428 1.588
1.549 1.382
1.407 1.415
1.408 1.357
1.417 1.503
1.481 14
1.270 1.316 1.320
1.524 1.508
1.362 1.367
1.372 1.383
1.338 1.345
1.446 1.448
21 1.261 1.292
1.294 1.401
1.404 1.355
1.318 1.351
1.367 1.323
1.306 1.379
1.389 28
1.242 1.201 1.276
1.336 1.349
1.336 1.256
1.338 1.343
1.269 1.265
1.338 1.345
60 1.219 1.197
1.221 1.335
1.344 1.335
1.243 1.331
1.334 1.267
1.231 1.332
1.335
Untuk daya serap air beton pada usia 60 hari tampak bahwa nilai daya serap air terendah berada pada beton campuran Abu Sekam Padi ASP 5
sebesar 1.197 dan diikuti oleh beton tanpa campuran sebesar 1.219 dan
0,00 5000,00
10000,00 15000,00
20000,00 25000,00
30000,00
7 14
21 28
60
M o
d u
lu s El
a st
is it
a s
M p
a
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
selanjutnya untuk semua beton dengan campuran ASP dan AKS maupun ASPKS mengalami kenaikan yang tidak terlau signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena
Abu Sekam PadiASPmaupun Abu Boiler Kelapa Sawit AKS yang tidak tereliminasi yang mempunyai daya serap air yang lebih besar dibandingkan
terhadap beton.
Gambar4.27 Grafik Daya Serap Air Beton Berdasarkan Usia
Dari Gambar 4.27terlihat berkurangnya daya serap air beton dalam lamanya perendaman.
Gambar4.28 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padi Berdasarkan Usia
Dari Gambar 4.28 terlihat berkurangnya Daya serap air beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dalam lamanya perendaman.
0,000 0,500
1,000 1,500
2,000
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Usia Hari
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200 1,400
1,600 1,800
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Usia Hari
SP5 SP10
SP15 SP20
Universitas Sumatera Utara
Gambar4.29Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia
Dari Gambar 4.29 terlihat berkurangnyaDaya serap air beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman.
Gambar4.30 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padidan Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia
Dari Gambar 4.30 terlihat berkurangnyaDaya serap air beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam
lamanya perendaman.
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200 1,400
1,600
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Usia Hari
KS5 KS10
KS15 KS20
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200 1,400
1,600 1,800
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Usia Hari
SPKS5 SPKS10
SPKS15 SPKS20
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.31 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari
Dari Gambar 4.31 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari.
Gambar 4.32 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari
Dari Gambar 4.32 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari.
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8
5 10
15 20
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
1,8
5 10
15 20
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.33 Grafik Daya Serap Berdasarkan PenambahanDalam 21 Hari
Dari Gambar 4.33 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu
Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari.
Gambar 4.34 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari
Dari Gambar 4.34 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari.
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
5 10
15 20
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
5 10
15 20
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.35 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari
Dari Gambar 4.35 terlihat bertambahnya Daya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 60 hari.
Gambar 4.36 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi
Dari Gambar 4.36terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5.
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
1,4 1,6
5 10
15 20
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
1,050 1,100
1,150 1,200
1,250 1,300
1,350 1,400
1,450
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.37 GrafikDaya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi
Dari Gambar 4.37terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10.
Gambar 4.38 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
Dari Gambar 4.38terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15.
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200 1,400
1,600
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Hari
SP KS
SP+KS
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200 1,400
1,600 1,800
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.39 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi
Dari Gambar 4.39 terlihat berkurangnyaDaya serap air beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20.
4.1.4 BERAT JENIS Tabel 4.4 Hasil Analisa Berat Jenis Beton
Usia hari
Jenis Sampel Beton
kgm³ SP5
kgm³ SP10
kgm³ SP15
kgm³ SP20
kgm³ KS5
kgm³ KS10
kgm³ KS15
kgm³ KS20
kgm³ SPKS5
kgm³ SPKS10
kgm³ SPKS15
kgm³ SPKS20
kgm³ 7
2199.22 2148.09 2114.15 2119.04 2118.34 2153.75 2150.31 2133.78 2172.08 2150.83
2131.83 2126.18
2144.80 14
2214.15 2167.82 2191.91 2135.76 2130.66 2166.16 2149.04 2158.47 2179.07 2166.92
2170.17 2146.66
2154.36 21
2221.27 2201.04 2200.29 2179.69 2169.43 2210.20 2178.16 2196.73 2195.56 2204.59
2188.79 2187.76
2182.31 28
2222.35 2218.08 2208.08 2204.77 2202.47 2213.49 2218.48 2201.44 2211.79 2215.30
2213.14 2202.84
2207.07 60
2222.57 2217.66 2207.90 2204.01 2200.90 2213.77 2215.60 2210.19 2210.24 2215.68
2211.54 2207.42
2205.56
Dari hasil penimbangan benda uji kubus, ternyata masing-masing beton tidak sama tetapi ada kecendrungan menurun mulai dari beton campuran Abu
Sekam Padi ASP 10 sampai dengan beton campuran Abu Sekam Padi ASP 20 dan selanjutnya untuk beton campuran beton Abu Boiler Kelapa
0,000 0,200
0,400 0,600
0,800 1,000
1,200 1,400
1,600 1,800
7 14
21 28
60
D a
y a
S e
r a
p A
ir
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
SawitAKS 5 sampai campuran Abu Boiler Kelapa Sawit AKS 20 dan juga untuk semua campuran beton Abu Sekam Padi + Abu Boiler Kelapa Sawit
ASPKS, sehingga bisa disimpulkan bahwa ada penurunan berat jenis masing- masing benda uji untuk beton campuran selain Abu Sekam Padi ASP 5 . Hal
ini mungkin terjadi karena ada sebagian massavolume agregat kasarhalustereliminasi dari adukan beton dan posisinya ditempati oleh Abu
Sekam Padi ASP maupun Abu Boiler Kelapa Sawit AKS dimana berat jenis ASP maupun AKS lebih rendah dibandingkan agregat kasar maupun agregat halus
krikil dan pasir.
Gambar4.40 Grafik Berat Jenis Beton Berdasarkan Usia
Dari Gambar 4.40terlihat bertambahnya berat jenis beton dalam lamanya perendaman.
Gambar4.41 Grafik Berat Jenis Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padi Berdasarkan Usia
2170,00 2180,00
2190,00 2200,00
2210,00 2220,00
2230,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Usia Hari
2000,00 2050,00
2100,00 2150,00
2200,00 2250,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Usia Hari
SP5 SP10
SP15 SP20
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.41 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dalam lamanya perendaman.
Gambar4.42 Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Dengan Campuran Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia
Dari Gambar 4.42 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton pada setiap komposisi tambahan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya perendaman.
Gambar4.43 Grafik HubunganBerat Jenis Beton Dengan Campuran Abu Sekam Padidan Abu Boiler Kelapa Sawit Berdasarkan Usia
2060,00 2080,00
2100,00 2120,00
2140,00 2160,00
2180,00 2200,00
2220,00 2240,00
2260,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Usia Hari
KS5 KS10
KS15 KS20
2040,00 2060,00
2080,00 2100,00
2120,00 2140,00
2160,00 2180,00
2200,00 2220,00
2240,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Usia Hari
SPKS5 SPKS10
SPKS15 SPKS20
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.43 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton pada setiap komposisi tambahan Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit dalam lamanya
perendaman.
Gambar4.44 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 7 Hari
Dari Gambar 4.44 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 7 hari.
Gambar4.45 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 14 Hari
500 1000
1500 2000
2500
5 10
15 20
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
500 1000
1500 2000
2500
5 10
15 20
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Dari Gambar 4.45terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 14 hari.
Gambar4.46 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 21 Hari
Dari Gambar 4.46 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 21 hari.
Gambar4.47 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 28 Hari
Dari Gambar 4.47terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 28 hari.
500 1000
1500 2000
2500
5 10
15 20
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
500 1000
1500 2000
2500
5 10
15 20
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
Universitas Sumatera Utara
Gambar4.48 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 60 Hari
Dari Gambar 4.48terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi 5 dalam perendaman selama 60 hari.
Gambar4.49 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi
Dari Gambar 4.10 terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 5.
500 1000
1500 2000
2500
5 10
15 20
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Tambahan Campuran
SP KS
SPKS
2080,00 2100,00
2120,00 2140,00
2160,00 2180,00
2200,00 2220,00
2240,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Gambar4.50 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi
Dari Gambar 4.50terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 10.
Gambar4.51 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
Dari Gambar 4.51terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 15.
2000,00 2050,00
2100,00 2150,00
2200,00 2250,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Hari
SP KS
SP+KS
2020,00 2040,00
2060,00 2080,00
2100,00 2120,00
2140,00 2160,00
2180,00 2200,00
2220,00 2240,00
7 14
21 28
60
Be r
a t
J e
n is
K g
m
3
Hari
SP KS
SP+KS
Universitas Sumatera Utara
Gambar4.52 GrafikBerat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 20Komposisi
Dari Gambar 4.52terlihat bertambahnya Berat Jenis beton terbesar pada Abu Sekam Padi pada komposisi 20.
4.2 Pembahasan 4.2.4 Hasil Analisis XRD