Compressive Strength berdasarkan SNI 03. 1974.1990, dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
f saat pengujian = Dimana :
f saat pengujian = kuat tekan saat pengujian kgcm2
P = Beban tekan kg
A = Luas penaMPang cm2
Kekuatan beton yang utama adalah kuat tekannya. Nilai kuat tekan beton meningkat sejalan dengan peningkatan umurnya dan pada umur 28 hari, beton
mencapai kekuatan maksimal. Nilai kuat tekan beton diukur dengan membuat benda uji berbentuk silinder atau kubus. Pembacaan kuat tekan pada benda uji
kubus dan silinder relatif berbeda. Perbandingan kuat tekan silinder dan kubus menurut ISO Standard 3893 – 1977 disajikan pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Perbandingan Kuat Tekan antara Silinder dan Kubus
Kuat tekan silinder MPa
2 4
6 8
10 12 16 20 25 30 35 40
Kuat tekan kubus MPa
2.5 5 7.5 10 12.5 15 20 25 30 35 40 45
2. Kuat Tekan Beton
Cara yang digunakan untuk mengukur kuat tekan beton adalah dengan pengujian kuat tekan belah sesuai SK SNI M-60-1990-03 SNI 03-2492-1991.
Spesimen yang digunakan adalah silinder dan ditekan oleh dua plat paralel pada arah diameternya.Kuat tekan belah dihitung dengan rumus :
fct = 2Pπ LD
Keterangan : fct = kuat tekan belah MPa
P = beban uji maksimum N L = Panjang benda uji mm
D = Diameter benda uji mm
Universitas Sumatera Utara
3. Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas beton dipengaruhi oleh jenis agregat, kelembaban benda, uji beton, nisbah air beton, umur beton dan temperaturnya. Secara umum,
peningkatan kuat tekan beton seiring dengan peningkatan modulus Elastisitasnya. Menurut pasal 10.5 SNI-03 2847 2002 hubungan antara nilai
modulus Elastisitas beton normal dengan kuat tekan beton adalah Ec = 4700 √fc. Setiap benda yang menahan gaya akan mengalami deformasi. Deformasi
ini tergantung pada besarnya gaya dan modulus Elastisitas dan dipengaruhi oleh faktor tegangan dan remangan. Modulus Elastisitas tergantung kepada
umur beton, sifat-sifat dari agregat dan Beton, kecepatan pembebanan, jenis dan usuran benda uji tersebut. Karena memperlihatkan deformasi yang tetap
permanen sekalipun dengan beban kecil, maka untuk beton perlu diadakan pengujianuntuk mengetahui modulus Elastisitasnya. Disamping mendapatkan
nilai modulus Elastisitas,juga untuk membandingkan batas Elastisitasplastis pada beton dengan nilai Elastisitasplastis pada baja.
4. Penyerapan Air
Uji penyerapan air di lakukan dengan tujuan untuk mengetahui persentase penyerapan air oleh benda uji. Uji penyerapan air water absorbtion
dilakukan dengan menggunakan benda uji berbentuk silinder.Untuk mengetahui besarnya penyerapan air dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut : �� =
mb − mk
�� x 100
Sumber : Van Vlack, 1994 keterangan :
WA =Water Absorption ccjam WA
mb = Massa basah dari benda uji gram
mk = Massa kering dari benda uji gram
Prosedur Persiapan bahan dan alat
Pemilihan suatu type beton yang disyaratkan untuk konstruksi adalah berdasarkan kekuatan yang dibutuhkan. Hal ini tergantung kepada mutu dan
Universitas Sumatera Utara
komposisi bahan pembentuk beton semen, pasir, kerikil dan air, juga tergantung pada cara pengerjaan bahan-bahan tersebut, apakah memenuhi syarat atau belum.
Untuk mengetahui apakah mutu beton telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka perlu dilakukan pengujian-pengujian di laboratorium.
Pengujian ini dilakukan terhadap bahan yang samadengan yang digunakan di lapangan.Pengujian terhadap beton dilakukan terhadap benda uji yang berbentuk
dan ukuran yang telah ditentukan, yaitu: -
Kubus dengan panjang sisi 5 cm -
Silinder dengan ᴓ 15 cm dan tinggi 30 cm Pengujian dilakukan pada umur beton 7 hari, 14 hari, dan umur 28 hari, 60
hari. -
Silinder ᴓ 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 25 buah -
Balok beton 15 cm x 15 cm x 75 cm sebanyak 80 buah 1.
Pengumpulan bahan yang akan digunakan dalam perbedaan bahan – bahan disediakan berdasarkan perhitungan mix design.
Tabel 3.2 Perhitungan Mix Design ASTM C-333 COM
Semen Kg Pasir Kg
Kerikil Kg Air Kg
Cor I 41
68,4 11,6
19,7
2. Pengecoran alat – alat yang akan digunakan, apakah masih dalam kondisi
baik dan dapat dipergunakan. 3.
Membersihkan dan mengolasi cetakan dengan Vaseline.
1. Disediakan semen, pasir, kerikil, dan air untuk beton sembarang dengan
perbandingan tertentu.
Pelaksanaan Pengecoran
2. Dihidupkan molen dan masukan campuran sembarang ke dalam oven.
Biarkan selama + 30 detik sehingga campuran beton merata di dalam molen. Hal ini guna membasahi dinding molen.
3. Dikeluarkan campuran beton sembarang tadi dari molen dan dibuang.
Universitas Sumatera Utara
Analisis XRD X-Ray Diffractometry
Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran
partikel. Karakterisasi X-Ray Diffractometry XRD, yang digunakan dalam temperature ruang dengan menggunakan alat Shimadzu XRD 600 X-ray
diffractometer 40 kV, 30 mA,dengan mengunakan nikel untuk menyaring radiasi CuKα dimana laju scanning yang digunakan adalah dari 0,01
CPS pada ra
nge 2θ = 5 - 60
.
Karakterisasi morfologi dengan SEM Scanning Electron Microscopy
Analisis morfologi permukaan dan kandungan unsur yang terkandung didalam sampel Bentonit alam, digunakan Scanning Electron Microscopy SEM.
Pada sampel yang tidak konduktif maka permukaan perlu dilapisi emas atau pladinium. Lensa kondensor digunakan untuk mengontrol ukuran dan sudut
sebaran elektron pada sampel. Elektron yang diteruskan akan melewati lensa objektif, intermediate, dan proyektor sehingga akan menghasilkan Gambar sampel
yang telah diperbesar oleh layar sampel. Bagian terpenting dan SEM adalah kolom eIektron, yang memiliki
komponen piranti sebagai berikut :
•
Pembangkit elektron electron gun dengan filamen sebagai pengemisi elektron sumber iluminasi.
•
Sistem lensa elektromagnetik yang dapat diberi muatan untuk memfokuskan berkas elektron yang dihasilkan filamen.
•
Sistem perambah scan untuk menggerakan berkas elektron terfokus pada permukaan sample.
•
Detektor yang rnerubah informasi interaksi antara berkas elektron dengan permukaan sample menjadi sinyal listrik.
•
Konektor ke poMPa vakum.
Prosedur Pelaksanaan
•
Setelahalat SEM menyala, memasukkan sampel ke dalam alat tersebut.Banyaknya sample yang dapat dianalisa maksimum adalah
enam sampel.
Universitas Sumatera Utara
•
Menunggu sampai alat menunjukkanReady
•
Sambil melihat monitor, mengatur sample dengan mengatur wd sehingga dapat terfokus.
•
Untuk memperbesar dan memperjelas Gambar sample dapat dilakukan dengan memutar magnifier dan brightnes
•
Mencetak Gambar sample yang diharapkan dengan bantuan personal komputer
Untuk analisis kualitatif dan kuantitatif sample dapat dilakukan dengan bantuan komputer, sehingga dapat diketahui jenis unsur, dan persentase unsur tersebut
dalam sampel.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN