HASIL DAN PEMBAHASAN 36 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK i DAFTAR ISI ii DAFTAR TABEL iv DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN x BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Permasalahan Dasar 5 1.3. Rumusan Masalah 6 1.4. Tujuan Penelitian 6 1.5. Manfaat penelitian 6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8 2.1. Beton 8 2.2. Komposisi Beton 12 2.3. Abu Sekam Padi 23 2.4. Abu Boiler Kelapa Sawit 25 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 27 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27 3.2. Penyediaan Bahan Baku 27 3.3. Alat yang Digunakan 27 3.4 Menghitung Kebutuhan Bahan Dasar Beton 28 3.5 Diagram Alir Penelitian 29 3.6 Komposisi Campuran Beton 30 3.7 Analisis Data 30

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Hasil Penelitian 36 4.1.1. Hasil Analisa kekuatan Tekan 36 4.1.2. Hasil Analisa Modulus Elastis 43 4.1.3. Daya Serap 50 4.1.4. Berat Jenis 57 4.2. Pembahasan 64 4.2.1. Hasil Analisis XRD 64 4.2.2. Hasil Analisis Sifat Mekanik 66 4.2.2.1. Uji Kuat Tekan 66 4.2.2.2. Uji Modulus Elastisitas 69 4.2.3. Hasil Analisis Fisis 72 4.2.3.1. Uji Daya Serap Air 72 4.2.3.2. Uji Berat Jenis 75 4.2.4 Hasil Analisis SEM 78 Universitas Sumatera Utara 4.2.4.1 Hasil Analisis SEM Beton 78 4.2.4.2 Hasil Analisis SEM Abu Sekam Padi 79 4.2.4.3 Hasil Analisis SEM Abu Boiler Kelapa Sawit 80 4.2.4.4 Hasil Analisis SEM Beton dan Sekam Padi 81 4.2.4.5 Hasil Analisis SEM Beton dan Kelapa Sawit 82 4.2.4.6 Hasil Analisis SEM Beton Dengan Campuran Sekam Padi dan Kelapa Sawit 84 4.2.5 Hasil Analisis XRF 85 4.2.5.1 Hasil Analisis XRF Abu Sekam Padi 85 4.2.5.2 Hasil Analisis XRF Abu Boiler Kelapa Sawit 85 4.2.5.3 Hasil Analisis XRF Beton dengan campuran Abu Sekam Padi 5 86

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

87 5.1 Kesimpulan 87 5.2 Saran 88 DAFTAR PUSTAKA 89 DAFTAR LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 2.1. Perbandingan Kuat Tekan Antara Silinder Dan Kubus 10 2.2. Jenis-Jenis Semen Portland Berdasarkan Komposisi Kimianya 14 2.3. Susunan Besar Butiran Agregat Kasar ASTM, 1991 18 2.4. Batas Gradasi Agregat Halus 20 2.5. Komposisi Kimiawi, Abu Sekam Padi 24 2.6. Unsur Kimia Abu Kelapa Sawit 26 3.1. Perbandingan Kuat Tekan Antara Silinder Dan Kubus 31 3.2 Perhitungan Mix Design ASTM C-333 33 4.1. Hasil Analisa Kuat Beton 36 4.2. Hasil Analisa Modulus Elastisitas 43 4.3. Hasil Analisa Daya Serap Air Beton 50 4.4. Hasil Analisa Berat Jenis Beon 57 4.5. Descriptive Statistics Uji Kuat Tekan 66 4.6 Correlations Uji Kuat Tekan 67 4.7. Model Summary b 4.8. Anova Uji Kuat Tekan 67 b 4.9 Coefficients Uji Kuat Tekan 68 a 4.10. Descriptive Uji Modulus Elastisitas 69 Uji Kuat Tekan 68 4.11. Correlations Uji Modulus Elastisitas 69 4.12. Model Summary b 4.13 Anova Uji Modulus Elastisitas 70 b 4.14.Coefficients Uji Modulus Elastisitas 71 a 4.15.Descriptive Statistics Uji Daya Serap Air 72 Uji Modulus Elastisitas 71 4.16. Correlations Uji Daya Serap Air 72 4.17. Model Summary b 4.18. Anova Uji Daya Serap Air 73 b 4.19 .Coefficients Uji Daya Serap Air 73 a Uji Daya Serap Air 74 Universitas Sumatera Utara 4.20. Descriptive Statistics Uji Berat Jenis 75 4.21.Correlations Uji Berat Jenis 75 4.22. Model Summary b 4.23. Anova Uji Berat Jenis 76 b 4.24 Coefficients Uji Berat Jenis 76 a 4.25 Senyawa Unsur Kimia Abu Sekam Padi 85 Uji Berat Jenis 77 4.26 Senyawa Unsur Kimia Abu Boiler Kelapa Sawit 85 4.27 Senyawa Unsur Kimia Beton dengan Campuran 86 Abu Sekam Padi 5 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 4.1 Grafik Hubungn Kekuatan Tekan terhadap Lama Perendaman dengan bahan Beton 37 Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Lama Perendaman pada campuran Abu Sekam padi 37 Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Lama Perendaman pada campuran Abu kelapa sawit 38 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Lama Perendaman pada campuran Abu Sekam padi dan Abu kelapa sawit 38 Gambar 4.5.Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 7 hari 39 Gambar 4.6.Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 14 hari 39 Gambar 4.7. Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 21 hari 40 Gambar 4.8. Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 28 hari 40 Gambar 4.9. Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 60 hari 41 Gambar 4.10 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi 41 Gambar 4.11 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi 42 Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi 42 Gambar 4.13 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi 43 Gambar 4.14 Grafik Modulus Elastis Beton Berdasarkan Usia 44 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.15 Grafik Hubungan Modulus Elastis Beton Dengan Campuran Sekam Padi Berdasarkan Usia 44 Gambar 4.16 Grafik Hubungan Modulus Elastis Beton Dengan Campuran Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 45 Gambar 4.17 Grafik Hubungan Modulus Elastis Beton Dengan Campuran Sekam Padi Dan Kelapa Sawit Berdasarkan 44 Gambar 4.18 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari 46 Gambar 4.19 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari 46 Gambar 4.20 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 21 Hari 47 Gambar 4.21 Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari 47 Gambar 4.22 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari 48 Gambar 4.23 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi 48 Gambar 4.24 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi 49 Gambar 4.25 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi 49 Gambar 4.26 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi 50 Gambar 4.27 Grafik Daya Serap Air Beton Berdasarkan Usia 51 Gambar 4.28 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Sekam Padi Berdasarkan Usia 51 Gambar 4.29 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 52 Gambar 4.30 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Sekam Padi Dan Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 52 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.31 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari 53 Gambar 4.32 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari 53 Gambar 4.33 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 21 Hari 54 Gambar 4.34 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari 54 Gambar 4.35 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari 55 Gambar 4.36 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi 55 Gambar 4.37 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi 56 Gambar 4.38 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi 56 Gambar 4.39 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi 57 Gambar 4.40 Grafik Berat Jenis Beton Berdasarkan Usia 58 Gambar 4.41 Grafik Berat Jenis Beton Dengan Campuran Sekam Padi Berdasarkan Usia 58 Gambar 4.42 Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Dengan Campuran Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 59 Gambar 4.43 Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Dengan Campuran Sekam Padi Dan Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 59 Gambar 4.44 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 7 Hari 60 Gambar 4.45 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 14 Hari 60 Gambar 4.46 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 21 Hari 61 Gambar 4.47 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 28 Hari 61 Gambar 4.48 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 60 Hari 62 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.49 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 62 5 Komposisi Gambar 4.50 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi 63 Gambar 4.51 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi 63 Gambar 4.52 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi 64 Gambar 4.53 Grafik XRD Abu Kelapa Sawit 64 Gambar 4.54 Grafik XRD Sekam Padi 65 Gambar 4.55 Grafik XRD Beton 65 Gambar 4.56 XRD Sekam Padi 5 65 Gambar 4.57 XRD Abu kelapa Sawit 5 66 Gambar 4.58 XRD Sekam Padi + Kelapa Sawit 5 66 Gambar 4.59 Morfologi Beton 78 Gambar 4.60 Spektrum Beton 78 Gambar 4.61 Morfologi Abu Sekam Padi 79 Gambar 4.62 Spektrum Abu Sekam Padi 80 Gambar 4.63 Morfologi Abu Boiler Kelapa Sawit 80 Gambar 4.64 Spektrum Abu Boiler Kelapa Sawit 81 Gambar 4.65 Morfologi Beton dan Abu Sekam Padi 81 Gambar 4.66 Spektrum Beton dan Abu Sekam Padi 82 Gambar 4.67 Morfologi Beton dan Abu Boiler Kelapa Sawit 82 Gmabar 4.68 Spektrum Beton dan Abu Boiler Kelapa Sawit 83 Gambar 4.69 Morfologi Beton dengan Campuran Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit 83 Gambar 4.70 Spektrum Beton dengan Campuran Abu Sekam padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit 84 Gambar 4.71 Hasil Analisis XRF Abu Sekam Padi 84 Gambar 4.72 Hasil Analisis XRF Abu Boiler Kelapa Sawit 85 Gmabar 4.73 Hasil Analisis XRF Beton dengan Campuran Abu Sekam Padi 5 86 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Dokumentasi Lampiran 2 : Hasil Analisis XRD Lampiran 3 : Hasil Analisis SEM Lampiran 4 : Hasil Analisis XRF Lampiran 5 : Data pengamatan uji tekan, uji elastisitas, daya serap air, berat jenis berdasarkan usia beton Universitas Sumatera Utara PENGARUH ABU SEKAM PADI DAN ABU BOILER KELAPA SAWIT SEBAGAI CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN BETON ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi ideal penambahan abu sekam padi dalam beton dan penambahan abu kelapa sawit dalam beton, untuk meningkatkan mutu beton melalui penambahan abu sekam padi dan melalui penambahan abu kelapa sawit, untuk mengetahui sifat fisikal seperti kekuatan tekan dan kekuatan tekan beton yang diberi campuran abu sekam padi dan diberi campuran abu kelapa sawit, dan untuk mengetahui penyerapan air dalam campuran beton abu sekam padi dan abu kelapa sawit. Metode penelitian dilakukan dengan menambahkan pencampuran abu sekam padi dan abu kelapa sawit pada komposisi 5, 10, 15, dan 20 dan dilakukan perendaman dalam jangka waktu 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, dan 60 hari pada pembuatan sampel dan pengujian sampel kekuatan tekan, modulus elastisitas, daya serap air, berat jenis, dan analisis regresi variable terhadap kekuatan beton serta dari komposisi terbaik dilakukan analisis XRD. Dari hasil penelitian diperoleh dari hasil XRD SiO 2 pada abu kelapa sawit 0,831 Wt, pada abu sekam padi 0,842 Wt, pada beton 0,918 Wt, sedangkan pada beton dengan campuran abu sekam padi 5 SiO 2 0,903 Wt, pada campuran abu kelapa sawit 5 0,885 Wt, dan pada campuran abu sekam padi 2,5 dan abu kelapa sawit 2,5 sebesar 0,695 Wt. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya pencampuran pada beton mengakibatkan kandungan SiO 2 pada beton berkurang. Dengan penambahan campuran terhadap beton menghasilkan kekuatan tekan meningkat, modulus elastisitas meningkat, daya serap air menjadi menurun, dan sedangkan untuk berat jenis meningkat. Dengan penambahan campuran terhadap beton berdasarkan lama perendaman menghasilkan kekuatan tekan meningkat, modulus elastisitas meningkat, daya serap air menjadi menurun, dan sedangkan untuk berat jenis meningkat. Dari data yang menunjukan kuat tekan, modulus elastisitas, daya serap air, dan berat jenis dapat disimpulkan komposisi yang lebih baik pada beton dengan campuran abu sekam padi 5 dan variabel kuat tekan, modulus elastisitas, daya serap air, dan berat jenis disimpulkan sesuai sebagai prediktor dari kekuatan beton. Berdasarkan analisis SEM EDX terlihat bahwa permukaan morfologi campuran abu sekam padi lebih kasar dibandingkan campuran yang lainnya dan dengan morfologi beton tanpa campuran. Hal ini menunjukkan bahwa campuran beton dengan abu sekam padi memiliki kekuatan tekan lebih baik. KATA KUNCI : Beton, Kuat Tekan, Modulus Elastisitas, Daya Serap Air, Berat Jenis Universitas Sumatera Utara EFFECT OF RICE HUSK ASH AND BOILER ASH AS A MIXTURE OF PALM OIL STRENGTH CONCRETE ABSTRACT This study aimed to obtain the ideal composition of the addition of rice husk ash in concrete and the addition of palm oil boiler ash in concrete, to improve the quality of concrete through the addition of rice husk ash and boiler ash through the addition of palm oil, to determine the physical properties such as compressive strength and compressive strength of concrete were given a mixture of rice husk ash and boiler ash were mixed palm oil, and to determine the absorption of water in the concrete mix rice husk ash and boiler ash palm. Methods of research done by adding mixing rice husk ash, and palm oil in the boiler ash composition 5,10,15,and 20, and carried out within a period of immersion 7 days, 14 days, 21 days , 28 days, and the 60 days in the sample preparation and testing of samples compressive strength, modulus of elasticity, water absorption , weight density, and variable regression analysis of the strength of concrete as well as of the best compositions performed XRD analysis. From the research results obtained by the addition of a mixture Rice Husk Ash , Abu Boiler Oil Palm , and both in concrete is an ideal addition to the composition of a mixture of 5. This suggests that the presence of the concrete mixing SiO 2 content resulted in reduced concrete and by the addition of a significant content of SiO 2 content of SiO 2 KEY WORDS : Conrete, Compressive Strength, Modulus of Elasticity, Water Absorption, Weight density values approaching the concrete content of the concrete is a mixture of rice Husk Ash 5. This is because the concrete with a mixture of 5 Rice Husk Ash press has a high strength and low water absorption compared wih other compositions that are considered to improve the quality of concrete. Relationships variables are positive through the regression test showed the addition of a mixture of the concrete relations in generating compressive strength and modulus of elasticity, as well as a negative value in showing the relationship of the concrete mix in addition produce water absorption and density. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN