DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
i DAFTAR ISI
ii DAFTAR TABEL
iv DAFTAR GAMBAR
vi DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan Dasar 5
1.3. Rumusan Masalah 6
1.4. Tujuan Penelitian 6
1.5. Manfaat penelitian 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1. Beton 8
2.2. Komposisi Beton 12
2.3. Abu Sekam Padi 23
2.4. Abu Boiler Kelapa Sawit 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
27
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 27
3.2. Penyediaan Bahan Baku 27
3.3. Alat yang Digunakan 27
3.4 Menghitung Kebutuhan Bahan Dasar Beton 28
3.5 Diagram Alir Penelitian 29
3.6 Komposisi Campuran Beton 30
3.7 Analisis Data 30
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Hasil Penelitian 36
4.1.1. Hasil Analisa kekuatan Tekan 36
4.1.2. Hasil Analisa Modulus Elastis 43
4.1.3. Daya Serap 50
4.1.4. Berat Jenis 57
4.2. Pembahasan 64
4.2.1. Hasil Analisis XRD 64
4.2.2. Hasil Analisis Sifat Mekanik 66
4.2.2.1. Uji Kuat Tekan 66
4.2.2.2. Uji Modulus Elastisitas 69
4.2.3. Hasil Analisis Fisis 72
4.2.3.1. Uji Daya Serap Air 72
4.2.3.2. Uji Berat Jenis 75
4.2.4 Hasil Analisis SEM 78
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.1 Hasil Analisis SEM Beton 78
4.2.4.2 Hasil Analisis SEM Abu Sekam Padi 79
4.2.4.3 Hasil Analisis SEM Abu Boiler Kelapa Sawit 80
4.2.4.4 Hasil Analisis SEM Beton dan Sekam Padi 81
4.2.4.5 Hasil Analisis SEM Beton dan Kelapa Sawit 82
4.2.4.6 Hasil Analisis SEM Beton Dengan Campuran Sekam Padi dan Kelapa Sawit
84 4.2.5 Hasil Analisis XRF
85 4.2.5.1 Hasil Analisis XRF Abu Sekam Padi
85 4.2.5.2 Hasil Analisis XRF Abu Boiler Kelapa Sawit
85 4.2.5.3 Hasil Analisis XRF Beton dengan campuran Abu
Sekam Padi 5 86
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
87 5.1 Kesimpulan
87 5.2 Saran
88 DAFTAR PUSTAKA
89
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Halaman
2.1. Perbandingan Kuat Tekan Antara Silinder Dan Kubus 10 2.2. Jenis-Jenis Semen Portland Berdasarkan Komposisi Kimianya
14 2.3. Susunan Besar Butiran Agregat Kasar ASTM, 1991
18 2.4. Batas Gradasi Agregat Halus
20 2.5. Komposisi Kimiawi, Abu Sekam Padi
24 2.6. Unsur Kimia Abu Kelapa Sawit
26 3.1. Perbandingan Kuat Tekan Antara Silinder Dan Kubus
31 3.2 Perhitungan Mix Design ASTM C-333
33 4.1. Hasil Analisa Kuat Beton
36 4.2. Hasil Analisa Modulus Elastisitas
43 4.3. Hasil Analisa Daya Serap Air Beton
50 4.4. Hasil Analisa Berat Jenis Beon
57 4.5. Descriptive Statistics Uji Kuat Tekan
66 4.6 Correlations Uji Kuat Tekan
67 4.7. Model Summary
b
4.8. Anova Uji Kuat Tekan
67
b
4.9 Coefficients Uji Kuat Tekan
68
a
4.10. Descriptive Uji Modulus Elastisitas 69
Uji Kuat Tekan 68
4.11. Correlations Uji Modulus Elastisitas 69
4.12. Model Summary
b
4.13 Anova Uji Modulus Elastisitas
70
b
4.14.Coefficients Uji Modulus Elastisitas
71
a
4.15.Descriptive Statistics Uji Daya Serap Air 72
Uji Modulus Elastisitas 71
4.16. Correlations Uji Daya Serap Air 72
4.17. Model Summary
b
4.18. Anova Uji Daya Serap Air
73
b
4.19 .Coefficients Uji Daya Serap Air
73
a
Uji Daya Serap Air 74
Universitas Sumatera Utara
4.20. Descriptive Statistics Uji Berat Jenis 75
4.21.Correlations Uji Berat Jenis 75
4.22. Model Summary
b
4.23. Anova Uji Berat Jenis
76
b
4.24 Coefficients Uji Berat Jenis
76
a
4.25 Senyawa Unsur Kimia Abu Sekam Padi 85
Uji Berat Jenis 77
4.26 Senyawa Unsur Kimia Abu Boiler Kelapa Sawit 85
4.27 Senyawa Unsur Kimia Beton dengan Campuran 86
Abu Sekam Padi 5
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
Gambar 4.1 Grafik Hubungn Kekuatan Tekan terhadap Lama Perendaman dengan bahan Beton
37 Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Lama
Perendaman pada campuran Abu Sekam padi 37
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Lama Perendaman pada campuran Abu kelapa sawit
38 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Lama
Perendaman pada campuran Abu Sekam padi dan Abu kelapa sawit
38 Gambar 4.5.Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap
Komposisi Campuran pada Perendaman 7 hari 39
Gambar 4.6.Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 14 hari
39 Gambar 4.7. Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap
Komposisi Campuran pada Perendaman 21 hari 40
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap Komposisi Campuran pada Perendaman 28 hari
40 Gambar 4.9. Grafik Hubungan Kekuatan Tekan terhadap
Komposisi Campuran pada Perendaman 60 hari 41
Gambar 4.10 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi
41 Gambar 4.11 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan
Dalam 10 Komposisi 42
Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
42 Gambar 4.13 Grafik Kuat Tekan Berdasarkan Penambahan
Dalam 20 Komposisi 43
Gambar 4.14 Grafik Modulus Elastis Beton Berdasarkan Usia 44
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.15 Grafik Hubungan Modulus Elastis Beton Dengan Campuran Sekam Padi Berdasarkan Usia
44 Gambar 4.16 Grafik Hubungan Modulus Elastis Beton Dengan
Campuran Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 45
Gambar 4.17 Grafik Hubungan Modulus Elastis Beton Dengan Campuran Sekam Padi Dan Kelapa Sawit Berdasarkan
44 Gambar 4.18 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan
Dalam 7 Hari 46
Gambar 4.19 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 14 Hari
46 Gambar 4.20 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan
Dalam 21 Hari 47
Gambar 4.21 Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 28 Hari
47 Gambar 4.22 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan
Dalam 60 Hari 48
Gambar 4.23 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 5 Komposisi
48 Gambar 4.24 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan
Dalam 10 Komposisi 49
Gambar 4.25 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
49 Gambar 4.26 Grafik Modulus Elastis Berdasarkan Penambahan
Dalam 20 Komposisi 50
Gambar 4.27 Grafik Daya Serap Air Beton Berdasarkan Usia 51
Gambar 4.28 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Sekam Padi Berdasarkan Usia
51 Gambar 4.29 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan
Campuran Kelapa Sawit Berdasarkan Usia 52
Gambar 4.30 Grafik Hubungan Daya Serap Air Beton Dengan Campuran Sekam Padi Dan Kelapa Sawit
Berdasarkan Usia 52
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.31 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 7 Hari
53 Gambar 4.32 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan
Dalam 14 Hari 53
Gambar 4.33 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 21 Hari
54 Gambar 4.34 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan
Dalam 28 Hari 54
Gambar 4.35 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 60 Hari
55 Gambar 4.36 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam
5 Komposisi 55
Gambar 4.37 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 10 Komposisi
56 Gambar 4.38 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam
15 Komposisi 56
Gambar 4.39 Grafik Daya Serap Berdasarkan Penambahan Dalam 20 Komposisi
57 Gambar 4.40 Grafik Berat Jenis Beton Berdasarkan Usia
58 Gambar 4.41 Grafik Berat Jenis Beton Dengan Campuran Sekam
Padi Berdasarkan Usia 58
Gambar 4.42 Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Dengan Campuran Kelapa Sawit Berdasarkan Usia
59 Gambar 4.43 Grafik Hubungan Berat Jenis Beton Dengan
Campuran Sekam Padi Dan Kelapa Sawit Berdasarkan Usia
59 Gambar 4.44 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 7 Hari
60 Gambar 4.45 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 14 Hari
60 Gambar 4.46 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 21 Hari
61 Gambar 4.47 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 28 Hari
61 Gambar 4.48 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Usia Dalam 60 Hari
62
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.49 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 62
5 Komposisi Gambar 4.50 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam
10 Komposisi 63
Gambar 4.51 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 15 Komposisi
63 Gambar 4.52 Grafik Berat Jenis Berdasarkan Penambahan Dalam 20
Komposisi 64
Gambar 4.53 Grafik XRD Abu Kelapa Sawit 64
Gambar 4.54 Grafik XRD Sekam Padi 65
Gambar 4.55 Grafik XRD Beton 65
Gambar 4.56 XRD Sekam Padi 5 65
Gambar 4.57 XRD Abu kelapa Sawit 5 66
Gambar 4.58 XRD Sekam Padi + Kelapa Sawit 5 66
Gambar 4.59 Morfologi Beton 78
Gambar 4.60 Spektrum Beton 78
Gambar 4.61 Morfologi Abu Sekam Padi 79
Gambar 4.62 Spektrum Abu Sekam Padi 80
Gambar 4.63 Morfologi Abu Boiler Kelapa Sawit 80
Gambar 4.64 Spektrum Abu Boiler Kelapa Sawit 81
Gambar 4.65 Morfologi Beton dan Abu Sekam Padi 81
Gambar 4.66 Spektrum Beton dan Abu Sekam Padi 82
Gambar 4.67 Morfologi Beton dan Abu Boiler Kelapa Sawit 82
Gmabar 4.68 Spektrum Beton dan Abu Boiler Kelapa Sawit 83
Gambar 4.69 Morfologi Beton dengan Campuran Abu Sekam Padi dan Abu Boiler Kelapa Sawit
83 Gambar 4.70 Spektrum Beton dengan Campuran Abu Sekam padi
dan Abu Boiler Kelapa Sawit 84
Gambar 4.71 Hasil Analisis XRF Abu Sekam Padi 84
Gambar 4.72 Hasil Analisis XRF Abu Boiler Kelapa Sawit 85
Gmabar 4.73 Hasil Analisis XRF Beton dengan Campuran Abu Sekam Padi 5
86
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Dokumentasi Lampiran 2 : Hasil Analisis XRD
Lampiran 3 : Hasil Analisis SEM Lampiran 4 : Hasil Analisis XRF
Lampiran 5 : Data pengamatan uji tekan, uji elastisitas, daya serap air, berat
jenis berdasarkan usia beton
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH ABU SEKAM PADI DAN ABU BOILER KELAPA SAWIT SEBAGAI CAMPURAN TERHADAP KEKUATAN BETON
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi ideal penambahan abu
sekam padi dalam beton dan penambahan abu kelapa sawit dalam beton, untuk meningkatkan mutu beton melalui penambahan abu sekam padi dan melalui
penambahan abu kelapa sawit, untuk mengetahui sifat fisikal seperti kekuatan tekan dan kekuatan tekan beton yang diberi campuran abu sekam padi dan diberi
campuran abu kelapa sawit, dan untuk mengetahui penyerapan air dalam campuran beton abu sekam padi dan abu kelapa sawit. Metode penelitian
dilakukan dengan menambahkan pencampuran abu sekam padi dan abu kelapa sawit pada komposisi 5, 10, 15, dan 20 dan dilakukan perendaman
dalam jangka waktu 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, dan 60 hari pada pembuatan sampel dan pengujian sampel kekuatan tekan, modulus elastisitas, daya serap air,
berat jenis, dan analisis regresi variable terhadap kekuatan beton serta dari komposisi terbaik dilakukan analisis XRD. Dari hasil penelitian diperoleh dari
hasil XRD SiO
2
pada abu kelapa sawit 0,831 Wt, pada abu sekam padi 0,842 Wt, pada beton 0,918 Wt, sedangkan pada beton dengan campuran abu sekam
padi 5 SiO
2
0,903 Wt, pada campuran abu kelapa sawit 5 0,885 Wt, dan pada campuran abu sekam padi 2,5 dan abu kelapa sawit 2,5 sebesar 0,695
Wt. Hal ini menunjukan bahwa dengan adanya pencampuran pada beton mengakibatkan kandungan SiO
2
pada beton berkurang. Dengan penambahan campuran terhadap beton menghasilkan kekuatan tekan meningkat, modulus
elastisitas meningkat, daya serap air menjadi menurun, dan sedangkan untuk berat jenis meningkat. Dengan penambahan campuran terhadap beton berdasarkan lama
perendaman menghasilkan kekuatan tekan meningkat, modulus elastisitas meningkat, daya serap air menjadi menurun, dan sedangkan untuk berat jenis
meningkat. Dari data yang menunjukan kuat tekan, modulus elastisitas, daya serap air, dan berat jenis dapat disimpulkan komposisi yang lebih baik pada beton
dengan campuran abu sekam padi 5 dan variabel kuat tekan, modulus elastisitas, daya serap air, dan berat jenis disimpulkan sesuai sebagai prediktor dari kekuatan
beton. Berdasarkan analisis SEM EDX terlihat bahwa permukaan morfologi campuran abu sekam padi lebih kasar dibandingkan campuran yang lainnya dan
dengan morfologi beton tanpa campuran. Hal ini menunjukkan bahwa campuran beton dengan abu sekam padi memiliki kekuatan tekan lebih baik.
KATA KUNCI : Beton, Kuat Tekan, Modulus Elastisitas, Daya Serap Air, Berat Jenis
Universitas Sumatera Utara
EFFECT OF RICE HUSK ASH AND BOILER ASH AS A MIXTURE OF PALM OIL STRENGTH CONCRETE
ABSTRACT This study aimed to obtain the ideal composition of the addition of rice husk ash
in concrete and the addition of palm oil boiler ash in concrete, to improve the quality of concrete through the addition of rice husk ash and boiler ash through
the addition of palm oil, to determine the physical properties such as compressive strength and compressive strength of concrete were given a mixture of rice husk
ash and boiler ash were mixed palm oil, and to determine the absorption of water in the concrete mix rice husk ash and boiler ash palm. Methods of research done
by adding mixing rice husk ash, and palm oil in the boiler ash composition 5,10,15,and 20, and carried out within a period of immersion 7 days, 14
days, 21 days , 28 days, and the 60 days in the sample preparation and testing of samples compressive strength, modulus of elasticity, water absorption , weight
density, and variable regression analysis of the strength of concrete as well as of the best compositions performed XRD analysis. From the research results
obtained by the addition of a mixture Rice Husk Ash , Abu Boiler Oil Palm , and both in concrete is an ideal addition to the composition of a mixture of 5. This
suggests that the presence of the concrete mixing SiO
2
content resulted in reduced concrete and by the addition of a significant content of SiO
2
content of SiO
2
KEY WORDS : Conrete, Compressive Strength, Modulus of Elasticity, Water Absorption, Weight density
values approaching the concrete content of the concrete is a mixture of rice Husk Ash 5. This is because the concrete with a mixture of 5 Rice Husk Ash
press has a high strength and low water absorption compared wih other compositions that are considered to improve the quality of concrete. Relationships
variables are positive through the regression test showed the addition of a mixture of the concrete relations in generating compressive strength and modulus of
elasticity, as well as a negative value in showing the relationship of the concrete mix in addition produce water absorption and density.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN