BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survei deskriptif untuk menggambarkan pengetahuan dan sikap dokter gigi terhadap pasien kegawatdaruratan medis di praktek dokter
gigi Kota Medan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Praktek Dokter Gigi Kota Medan yaitu
Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, dan Kecamatan Medan Denai.
3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh dokter gigi yang praktek di Kecamatan Medan Johor, Kecamatan Medan Amplas, dan Kecamatan Medan
Denai sebanyak 92 orang. Dokter gigi di Kecamatan Medan Johor sebanyak 42 orang, dokter gigi di Kecamatan Medan Amplas sebanyak 26 orang dan dokter
gigi di Kecamatan Medan Denai sebanyak 24 orang. Seluruh populasi dijadikan sampel total sampling, sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 92 orang.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 3. Variabel dan Definisi Operasional No. Variabel
Definisi Operasional
1. Pengetahuan
a. Definisi
Kegawatdaruratan Medis
b. Prinsip Dasar Kegawatdaruratan
Medis
c. Penanganan Kegawatdaruratan
Medis
- Pasien Sinkope
- Pasien Syok Anafilaktik
Pengetahuan responden tentang kegawatdaruratan medis meliputi definisi
kegawatdaruratan medis, prinsip dasar kegawatdaruratan medis, penanganan
kegawatdaruratan medis dan pencegahan terjadinya kegawatdaruratan medis.
Keadaan tiba-tiba yang terjadi dan membutuhkan perawatan segera untuk
menyelamatkan nyawa atau mencegah kecacatan atau rasa sakit pada pasien.
Dilakukan untuk membantu pasien yang mengalami penurunan kesadaran, dikenal
dengan tindakan ABC atau Airway, Breathing, dan Circulation.
Tindakan dari dokter gigi untuk menentukan prognosa perawatan yang diberikan untuk
keadaan kegawatdaruratan medis.
Melakukan perawatan dengan memposisikan pasien dalam posisi kepala sejajar atau sedikit
dibawah jantung posisi trendelenburg, berikan oksigen 6-8 liter per menit.
Melakukan perawatan dengan memberikan 0,3-0,5 ml epineprine adrenalin 1:1000
secara intramuscular dengan kecepatan 1
Universitas Sumatera Utara
- Pasien Perdarahan
- Pasien Kompresi
- Teknik Finger
Sweep
d. Pencegahan Kegawatdaruratan
Medis
- Pemeriksaan
Tanda Vital mlmenit dan diulangi setiap 5 menit sampai
pasien terlihat membaik.
Melakukan perawatan dengan mengontrol perdarahan yang terjadi pada pasien dan
membersihkan daerah luka dengan H
2
O
2
dari jaringan nekrotik. Pada pasien fraktur
jaringan keras fraktur rahang, maka harus difiksasi kemudian menutup jaringan lunak
dengan menjahit secara bertahap lapis demi lapis dari bagian dalam ke luar.
Perawatan terhadap pasien kegawatdaruratan medis dengan melakukan pijat jantung yang
dilakukan 30 kali dengan selingan 2 kali nafas buatan dalam 2 menit.
Teknik yang dilakukan terhadap pasien yang mengalami sumbatan jalan nafas dikarenakan
cairan didalam rongga mulut seperti darah dan muntahan pasien.
Upaya untuk melakukan perawatan dengan melakukan anamnesa sebelum perawatan dan
melakukan perawatan dengan cermat, terampil, dan trauma minimal.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat perubahan tanda vital yang terjadi pada pasien
yang terdiri dari tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan suhu.
Universitas Sumatera Utara
2. Sikap
a. Penanganan Kegawatdaruratan
Medis
- Pasien Sinkope
- Pasien Perdarahan
- Pasien Kompresi
- Perawatan Cermat
dan Trampil
- Teknik
Finger Sweep
b.Pencegahan Kegawatdaruratan
Respon dokter gigi yang ditentukan dari pendapat dokter gigi tentang
kegawatdaruratan medis meliputi prinsip dasar kegawatdaruratan medis, penanganan
kegawatdaruratan medis dan pencegahan terjadinya kegawatdaruratan medis.
Sikap dokter gigi untuk memberikan perawatan terhadap pasien kegawatdaruratan
medis.
Tindakan yang dilakukan kepada pasien dengan memberikan oksigen 6-8 liter per
menit.
Tindakan utama yang dilakukan kepada pasien dengan mengontrol perdarahan pasien.
Tindakan yang dilakukan kepada pasien yang mengalami henti jantung.
Tindakan dari seorang dokter gigi dalam melakukan perawatan kepada pasien.
Tindakan yang dilakukan kepada pasien yang mengalami sumbatan jalan nafas, seperti
darah dan muntahan dengan cara membalut jari tangan dengan kain kasa kemudian
menyapu cairan tersebut.
Tindakan kepada pasien dengan melakukan anamnesa dan pemeriksaan tanda vital.
Universitas Sumatera Utara
Medis
- Pasien Pencabutan
Upaya yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dengan melakukan pemeriksaan tanda
vital dan melakukan perawatan yang trampil untuk mengurangi risiko terjadinya kegawat-
daruratan medis.
3.5 Metode Pengumpulan Data