Pengujian Kuat Tekan Beton Benda Uji Silinder Pengujian Kekuatan Pada Balok Beton Bertulang Pengukuran Regangan Strain dan Lendutan Balok Pembebanan yang berangsur

3.3.3 Perawatan Benda Uji

Setelah + 24 jam, cetakan benda uji silinder dibuka, kemudian direndam dalam air. Sedangkan untuk benda uji balok, cetakan dibuka setelah 3 hari dan disiram dengan air setiap harinya selama 28 hari.

3.4 Pengujian Benda Uji

3.4.1 Pengujian Kuat Tekan Beton Benda Uji Silinder

a. Benda uji dikeluarkan dari rendaman 1 hari sebelum pengujian 28 hari agar permukaan benda uji kering. b. Kemudian timbang berat benda uji. c. Benda uji diletakkan pada Compression Machine sehingga tepat berada pada tengah – tengah alat penekannya. d. Secara perlahan – lahan beban tekan diberikan pada benda uji dengan mengoperasikan tuas pompa. e. Pada saat jarum penunjuk skala beban tidak naik lagi atau bertambah, maka catat skala yang ditunjuk oleh jarum penunjuk yang merupakan beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Pengujian Kekuatan Pada Balok Beton Bertulang

Ketiga balok tersebut di atas diuji satu persatu dengan prosedur sebagai berikut: a. Balok beton di atas perletakan yang telah tersedia, pasang dial dimana akan diukur lendutan. b. Pen pengukur regangan pada balok searah dengan sumbu balok dimana akan diukur regangannya. c. Letakkan sumber beban Hydraulic Jack tepat pada titik tengah profil. d. Setelah semua perangkat alat – alat pengujian disiapkan, kemudian dilakukan pembebanan secara berangsur – angsur dengan kenaikan setiap 500 kg pada pembacaan Hydraulic . e. Setiap tahap pembebanan, dilakukan pembacaan lendutan dan regangan serta mengamati deformasi – deformasi yang terjadi pada balok. f. Pembacaan dilakukan sampai balok tersebut mengalami keruntuhan.

3.4.3 Pengukuran Regangan Strain dan Lendutan Balok Pembebanan yang berangsur

– angsur bertambah akan mengakibatkan serat bawah balok akan mengalami regangan tarik dan serat atas balok akan mengalami regangan tekan dan regangan akan bertambah sesuai bertambahnya beban. Dengan timbulnya regangan pada balok, maka balok tersebut akan mengalami retak. Untuk menghitung regangan pada balok maka akan diukur pada 3 tempat yaitu atas, tengah, dan bawah, seperti pada gambar di bawah: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7. Penempatan Pen Pembaca Regangan Balok Gambar 3.8. Pembebanan Balok Dan Pengukuran Lendutan Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan Hasil penelitian disajikan berupa data yang telah dianalisis dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian dimulai dari data – data bahan yang mencakup pengujian agregat. Pengujian karakteristik beton terdiri dari 2 macam, pertama pengujian beton segar, pengujian yang dilakukan adalah pengujian slump flow . Kedua pengujian sifat mekanik beton yang meliputi kuat desak silinder beton dan kuat lentur balok beton bertulang. Pengujian yang paling utama dari penelitian ini adalah pengujian regangan dan lendutan balok beton bertulang. Data yang diperoleh dari pengujian utama adalah beban, lendutan, regangan, panjang retak, lebar retak dan pola retak. Dalam pengujian ini ada beberapa hal yang dianggap perlu untuk mendapat perhatian dan pembahasan sebagai berikut:

4.2 Keterbatasan Fasilitas