Perhitungan Beban Mati Terpusat Perencanaan Penulangan Geser

BAB III EKSPERIMENTAL

3.1 Perhitungan Benda Uji Balok Beton Bertulang

3.1.1. Perhitungan Beban Mati Terpusat

Gambar. 3.1 Diagram Alir Tegangan - Regangan Direncanakan : b = 15 cm h = 30 cm Selimut beton = 4 cm Mutu beton f’c = 30 Mpa Mutu tulangan fy = 3000kgcm2 = 300Mpa Universitas Sumatera Utara q = 0,30 x 0,15 x 24 = 1,08 KNm As = 2D16 402,2 mm 2 As 2 = As ’ = 2D10 157,0 mm 2 As = As 1 + As 2 Untuk β 1 , f’c 30 MPa berdasarkan SK SNI 03-2847-2002, diperoleh β1=0,85 Karena . . . . . OK Maka tulangan baja yang direncanakan dapat digunakan. Menentukan kafasitas momen M R : Dianggap semua penulangan telah mencapai luluh, maka f’s = fy dan fs = fy Universitas Sumatera Utara maka letak garis netral yaitu : Es = 200000Mpa Karena ɛs ɛs’ɛy, maka asumsi bahwa tulangan tekan dan tarik mencapai leleh : Mn = Mn 1 + Mn 2 = As – As’ fy d-12 a + A’s fy d-d’ = 402,2 – 157,0 300 246- 0,5 x 19,2 + 157,0 300246 – 51 = 26,574 KNm MR = Ø Mn = 0,8 26,574 = 21,26 KNm Menghitung momen ultimate, Mu : Berat sendiri balok = 1,08 KNm Momen akibat berat sendiri balok = 18 q l 2 = 18 1,08 2 2 = 0,54 KNm Universitas Sumatera Utara Mengitung kafasitas P maksimum : Gambar 3.2. Pembebanan Benda Uji RA.2 – 0,5P.1,33 – 0,5P.0,67 = 0 2RA = P RA = 0,5P -RB.2 + 0,5P.1,33 + 0,5P.0,67 = 0 2RB = P RB = 2P ½ P ½ P 67 cm x 133 cm 200 cm Universitas Sumatera Utara RA + RB = P1 + P2 P = P . . . . OK Menentukan momen maksimum akibat beban mati terpusat a. Mx = RA.x x = 0 ; Mx = 0 x = 0,67 ; Mx = 0,5P.0,67 = 0,335P b. Mx = RA.x – 0,5Px – 0,67 x = 0,67 ; Mx = 0,335P x = 1,33 ; Mx = 0,335P Maka momen maksimum akibat beban terpusat : Mmaks = 0,335P Maka besarnya kapasitas beban terpusat maksimum Pmaks dapat ditentukan dari : Mu = MR 1,4 0,54 + 0,335P = 21,26 KNm Pmaks = 43,72 KN = 4,372 Ton Karena terdapat 2 beban terpusat yang diberikan, maka masing-masing beban yang diberikan sebesar : 0,5P = 2,186 Ton Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Perencanaan Penulangan Geser

RA.2 – 0,5P.1,33 – 0,5P.0,67 – ½ q l 2 = 0 2RA = P1 + ½ q l 2 2RA = 43,72 + ½ 1,082 2 RA = 22,94 KN Perhitungan Gaya Lintang c. Mx = RA.x – ½ q x 2 Dx = RA – q. x Untuk x = 0; DA = RA = 22,94 KN Untuk x = 0,67 ; Dc = RA – q. x = 22,94 – 1,08 0,67 = 22,216 KN d. Mx = RA.x – 0,5Px – 0,67 – ½ q. x 2 Dx = RA – 0,5P - q. x x = 0,67 ; Dc = RA – 0,5P – q. x = 22,94 – 21,86 – 1,080,67 = 0,3564 KN x = 1,33 ; Dd = RA – 0,5P – q. x = 22,94 – 21,86 – 1,081,33 = -0,3564 KN Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan diatas diperoleh gaya lintang maksimum sebesar 22,94 kN maka besarnya gaya geser rencana total karena beban luar Vu = 22,94 kN. Sedangkan kafasitas kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya geser adalah Vc dapat ditentukan sebagai berikut : -3 SK SNI 03-2847-2002 pasal 13.5 ayat 5 menetapkan perlu tidaknya dipasang sengkang dengan pemeriksaan terhadap nilai Vu. Apabila nilai Vu ½ ØVc, diperlukan pemasangan sengkang. Maka besarnya ½ ØVc adalah : ½ ØVc = ½ 0,633,685 ½ ØVc = 10,1055 kN Karena 22,94 kN 10,1055kN = Vu ½ ØVc maka memerlukan pemasangan sengkang minimum sebesar : ØVc = 20,211kN Maka pemasangan sengkang dengan jarak minimum sebesar : Av = 56,6 mm 2 Ø6 Atau ½d = ½ 246 = 123 mm Jadi ambil nilai terkecil adalah 123 mm untuk memudahkan pemasangan dipakai 120 mm. Maka dipakai Ø6 – 120 mm untuk keseluruhan panjang balok. Universitas Sumatera Utara Rencana Pemasangan Tulangan Penulangan pada balok-1 Penulangan pada balok-2 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Penulangan pada balok-3 Universitas Sumatera Utara

3.1.3 Perhitungan Lendutan