Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

xxviii

BAB III KERANGKA KONSEP DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep

Hubungan variable penelitian dalam penelitian ini diilustrasikan melalui diagram kerangka konsep berikut ini : Gambar 3.1. Diagram Kerangka Konsep Pendapatan asli daerah adalah penerimaan daerah dari berbagai usaha pemerintah daerah untuk mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang bersangkutan dalam membiayai kegiatan rutin maupun pembangunannya, yang terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah, bagian laba usaha milik daerah, dan lain-lain penerimaan asli daerah yang sah Hirawan, 2007. Sutrisno 2004 membedakan 2 dua faktor yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah suatu daerah, yaitu Faktor Eksternal dan Faktor Internal. Faktor eksternal terdiri dari investasi, inflasi, PDRB dan jumlah penduduk, sedangkan faktor Internal terdiri dari sarana dan prasarana, insentif, penerimaan subsidi, penerimaan pembangunan, sumber daya manusia, peraturan daerah, sistem dan pelaporan. Halim Pendapatan Asli Daerah Y Belanja Daerah X 1 Investasi X 2 Pendapatan per Kapita X 3 Jumlah Penduduk X 4 Universitas Sumatera Utara xxix 2003 dalam penelitiannnya menemukan adanya pengaruh yang kuat belanja daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Adi 2007 menemukan bahwa belanja daerah memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Belanja daerah merupakan kewajiban pemerintah pengurang nilai kekayaan bersih Permendagri No. 13 Tahun 2006. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan propinsi dan kabupatenkota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang- undangan. Dalam penerapan desentralisasi, belanja daerah menjadi prioritas utama pemerintah daerah untuk menunjang peningkatan PAD. Investasi dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan Penenaman Modal Asing PMA sama – sama memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pajak. Semakin tinggi investasi dari suatu daerah maka semakin besar pajak yang diperoleh, dengan semakin besar pajak maka semakin mampu daerah tersebut untuk membiayai rumah tangga daerahnya sendiri. Besarnya peluang investasi di suatu daerah sangat membantu mobilitas daerah tersebut. Dengan demikian suatu daerah diharapkan harus dapat menarik investor lebih banyak lagi untuk mengingkatakan Pendapatan Asli Daerah. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula kemampuan orang tersebut untuk membayar berbagaai pungutan yang ditetapkan Pemerintah. Dalam konsep makro dapat dianalogikan bahwa semakin besar Pendapatan per Kapitayang diperoleh maka akan semakin besar pula Pendapatan Asli Daerah. Jadi dengan adanya peningkatan Pendapatan per Kapita, maka hal ini mengidikaskan akan mendorong Universitas Sumatera Utara xxx peningkatan Pendapatan Asli Daerah Saragih, 2003. Sejalan dengan Halim 2004 bahwa Pendapatan Asli Daerah dipengaruhi oleh Pendapatan Regional Perkapita. Penduduk merupakan orang yang bertempat tinggal menetap dalam suatu wilayah. Todaro 2003 mengemukakan bahwa pertumbuhan penduduk bukanlah suatu masalah. Pengaruh jumlah penduduk pada tingkat moderat pada dasarnya positif dan bermanfaat bagi pembangunan ekonomi, baik bagi negara – negara maju, maupun yang sedang berkembang. Semakin banyak orang, maka semakin banyak ide, semakin banyak orang yang mempunyai bakat dan kreativitas, semakin banyak tenaga ahli dan dengan demikian akan semakin berkembang teknologi. Todaro 2003 juga mencatat bahwa pertumbuhan penduduk juga merangsang pertumbuhan ekonomi. Semakin besar jumlah penduduk akan mengakibatkan meningkatnya permintaan terhadap barang – barang konsumsi, selanjutnya akan mendorong economic of scale dalam berproduksi, sehingga akan menurunkan biaya produksi. Meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan pernintaan terhadap barang – barang konsumsi, selanjutnya dapat mendorong peningkatan produksi sehingga akan mengakibatkan adanya perluasan dan pendirian usaha baru pada sektor produksi. Pendirian usaha baru akan menambah angkatan kerja, sehingga pendapatan per kapita masyarakat akan cenderung meningkat. Kecenderungan ini pada akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sukirno, 2003. Universitas Sumatera Utara xxxi

3.2. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

6 106 122

Flypaper Effect Pada Unconditional Grant Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 45 80

Pengaruh Belanja Daerah, Investasi, Pendapatan Per Kapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sumatera Utara

2 54 110

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pengaruh Belanja Modal dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita pada Pemerintahan Daerah di Provinsi Sumatera Utara

1 63 83

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Di Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 40 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 13

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 0 16