BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penentuan Komposisi Fase Gerak untuk mendapatkan Kondisi Kromatografi yang Optimal
Pada awal penelitian, dilakukan orientasi terhadap bahan baku metil paraben untuk mencari kondisi kromatografi yang terbaik dengan memvariasikan
perbandingan fase gerak metanol-air yaitu 80:20, 60:40, 40:60, 20:80 sedangkan laju alir pada 0,8 mlmenit dan 1 mlmenit, deteksi dilakukan pada
panjang gelombang 254 nm. Adapun parameter yang perlu diperhatikan yaitu waktu tambat, jumlah lempeng teoritis dan tailing faktor. Hubungan antara
pengaruh komposisi Fase Gerak terhadap Resolusi Kromatogram dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Pengaruh Komposisi Fase Gerak terhadap Resolusi Kromatogram.
No Perbandingan
Fase Gerak Metanol Air
Luas area
Waktu Tambat
Tailing factor
Jumlah lempeng
teoritis Laju Alir
mlmenit 1
80 : 20 3724,5
2,066 1,12114
6516 0,8
2 60 : 40
2824,7 2,333
1,08228 5873
1 3
40 : 60 2952,6
5,884 1,04697
11886 1
4 20 : 80
3616,7 14,156
1,00971 2449
0,8 Catatan : dilakukan 1 x penyuntikan bahan baku metil paraben untuk masing-
masing perbandingan fase gerak Metanol – Air.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, semakin besar konsentrasi metanol dalam fase gerak maka waktu tambat metil paraben akan semakin singkat. Hal ini
dikarenakan kekuatan fase gerak solvent strength, dimana pada kromatografi fase terbalik, konsentrasi metanol yang lebih besar akan mengakibatkan fase gerak
semakin kuat sehingga proses elusi terjadi lebih cepat, maka waktu tambat analit menjadi lebih singkat Synder dan Kirkland, 1979.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perbandingan komposisi fase gerak metanol-air yang terbaik untuk analisis metil paraben adalah 40:60 dengan laju
alir 1mlmenit. Ditinjau dari retention time waktu tambat maka fase gerak metanol-air 40:60 memiliki waktu tambat yang lebih cepat bila dibandingkan
dengan fase gerak metanol-air 20:80. Meskipun perbandingan fase gerak metanol- air 80:20 dan 60:40 memiliki waktu tambat yang lebih cepat dibanding fase gerak
metanol-air 40:60 namun pada waktu tambat ini banyak zat-zat pengotor yang menghalangi keberadaan kromatogram dari sampel yang diperiksa. Ditinjau dari
lempeng teoritis menunjukkan bahwa fase gerak metanol-air 40:60 lebih besar dibanding dengan yang lain, meskipun luas area lebih kecil bila dibanding dengan
perbandingan fase gerak metanol-air 80:20 dan 20:80. Hal ini dikarenakan laju alir yang semakin tinggi akan menyebabkan luas area semakin kecil. Setelah
didapatkan perbandingan fase gerak yang terbaik selanjutnya dilakukan uji identifikasi.
3.2 Analisis Kualitatif