8. Pemurnian Minyak Stasiun pemurnian minyak yaitu stasiun pengolahan di PKS yang bertujuan untuk

Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam screw press. Hal ini bertujuan untuk pengenceran dillution sehingga massa bubur buah yang dikempa tidak terlalu rapat. Jika massa bubur buah telaht erlalu rapat maka akan dihasilkan cairan dengan viskositas tinggi yang akan menyulitkan proses pemisahan sehingga mempertinggi kehilangan minyak. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 dari berat TBS yang diolah dengan temperatur air sekitar 90oC. Proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50 minyak, 42 air, dan 8 zat padat. Alat pengempaan yang biasa digunakan di lingkungan PKS perkebunan besar berupa screw press dengan kapasitas oleh 15-17 ton TBS per jam per unit dengan putaran srew 11-12 rpm. Lubang-lubang dinding press cage dibatasi maksimum 4 mm agar minyak yang dihasilkan tidak banyak kotoran. Celah antara slidding cone dibatasi maksimum 6mm agar kehilangan minyak yang terbawa oleh ampas bila ditekan serendah mungkin.

2. 8. Pemurnian Minyak Stasiun pemurnian minyak yaitu stasiun pengolahan di PKS yang bertujuan untuk

melakukan pemurnian minyak kelapa sawit dari kotoran-kotoran, seperti padatan, lumpur, dan air. Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan perlu dibersihkan dari kotoran, baik yang berupa padatan solid, dan lumpur sludge, maupun air.tujuan dari pemurnian minyak kasar yaitu agar diperoleh minyak dengan kualitas yang sebaik mungkin. Universitas Sumatera Utara Minyak kasar yang diperoleh dari pengepresan dialirkan menuju saringan getar vibrating screen untuk disaring agarkotoran yang berupa serabut kasar tersebut dialirkan ketangki penampung minyak kasar crute oil tank. Saringan getar yang berfungsi untuk menyaring pasir atau kotoran yang lolos dari sendtrap yang terdiri dari dua tingkat penyaringan yaitu : tahap I yang berukuran 20 mesh dan tahap II berukuran 40 mesh. Minyak kasar yang terkumpul di crude oil tank COT dipanaskan hingga mencapai temperature 95 -100 C. menaikkan temperature minyak kasar sangat penting artinya, yaitu untuk memperbesar berat jenis antara minyak, air, dan sludge sehingga sangat membantu dalam proses pengendapan.selanjutnya, minyak dari COT dikirim ke tangki pengendap CST. Gambar 2.10. saringan bergetar Di clarifier tank, minyak kasar terpisah menjadi minyak dan sludge karena Universitas Sumatera Utara proses pengendapan. Minyak dari clarifier tank selanjutnya dikirim ke oil tank,sedangkan minyak. Di PKS, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masih terkandung di dalamnya.Pengolahan sludge umumnya menggunakan alat yang disebut decanter yang menghasilkan 3 fase, yaitu light phase, heavy phase, dan solid. Light phasemerupakan fase cairan dengan kandungan minyak cukup tinggi. Oleh karenaitu, fase ini harus segera dikembalikan ke COT dan siap untuk diproses kembali. Heavy phase merupakan fase cairan dengan sedikit kandungan minyak sehingga fase ini dikirim ke bak fat pit untuk kemudian diteruskan kekolam limbah. Akumulasi dari heavy phase yang tertampung pada fat pit juga masih menghasilkan minyak. Minyak ini pun dikirim ke COT untuk diproses kembali. Solid merupakan padatan dengan kadar minyak maksimum 3,5dari berat sampel. Solid yang dihasilkan ini selanjutnya diaplikasikan kekebun sebagai pupuk Ada tiga metode yang dilakukan dalam pemurnian minyak kasar di PKS, yaitu metode pengendapan, metode pemusingan, dan metode pemisahan biologis. 1. Metode pengendapan setting yaitu pemisahan minyak dari air karena terjadi pengendapan bagian yang lebih berat. Minyak berada di lapisan atas karena berat jenisnya lebih kecil. 2. Metode pemusingan centrifuge yaitu pemisahan dengan cara memusingkan minyak kasar sehingga bagian yang lebih berat akan terlempar lebih jauh akibat adanya gaya sentrifugal. Universitas Sumatera Utara 3. Metode pemisahan biologis yaitu pemecahan molekul-molekul minyak sebagai akibat dari proses fermentasi. Jika minyak kasar yang ditampung dalam tangki dibiarkan, isi tangki akan mengendap dan terbentuk beberapa lapisan sesuai dengan berat jenis dari fase yang terkandung dalam minyak kasar tersebut. Lapisan pertama merupakan lapisan minyak yang masih mengandung butir-butir air dan zatpengotor lainnya dengan kadar 99,0 minyak; 0,75 air; dan 0,25 zatpadat. Minyak dengan kandungan tersebut belum memenuhi standar kualitas juals ehingga harus diproses lebih lanjut untuk menurunkan kadar air pada zat padatnya proses penjernihan. Lapisan kedua merupakan lapisan air yang mengandung minyak dalam bentuk terhomogenesir. Kalau pun berbentuk emulsi, minyak ini dengan air merupakan emulsi yang hidup. Sementara,lapisan ketiga merupakan fase yang mengandung zat organik padat serta emulsi minyak-air yang tidak terpecahkan dan menjadi stabilisator dari emulsi tidak hidup. Seperti teleh kita ketahui, pemisahan minyak dapat dilakukan dengan pengendapan. Proses lanjutan penjernihan sebenarnya masih dapat dilakukan dengan pemanasan dan pengendapan. Namun, hal ini akanmemakan waktu yang lebih lama dan berisiko meningkatkan bilangan peroksida dalam minyak akibat pemanasan yang berlebihan dalam tangkimeningkatkan oksidasi. Hal tersebut sangat tidak diinginkan karena akan menurunkan harga jual minyak sawit. Oleh karena alasan tersebut, proses penjernihan lebih disukai dengan metode pemusingan karena waktu pemisahannya lebih cepat dan tingkat oksidasi yang terjadi jauh lebih kecil. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11. Unit Pemurnian Minyak yang berasal dari Oil Tank dengan sistim kerja Centrifccugal Metode pemisahan dengan pemusingan dengan mesin putaran tinggi digunakan untuk memisahkan cairan-cairan yang tidak saling bersenyawa tidak saling melarutkan, mempunyai berat jenis berbeda, dan benda padat yang terkandung di dalamnya. Fase yang lebih berat akan mendapat gaya sentrifugal yang lebih besar sehingga akan terlempar lebih jauh ke bagian luar dari sumber putar. Dengan demikian, pemusingan dapat digunakan dalam berbagai proses untuk pemisahan cairan-cairan atau antara cairan dengan bahan padat yang terkandung di dalamnya. Aplikasi dari prinsip pemisahan dengan metode pemusingan digunakan di PKS untuk melakukan Universitas Sumatera Utara fungsi sebagaimana berikut. 1. Menjernihkan minyak yang dihasilkan oleh proses pengendapan di clarifer tank sebelum proses dikeringkan di vacuum dryer. Jenis pemusingan yang digunakan untuk aplikasi ini yaitu oil purifer yang memisahkan airdan kotoran-kotoran ringan yang terkandung dalam minyak. 2. Mengutip kembali minyak yang masih terikut dengan lumpur sludge yang berasal dari clarifer tank. Jenis pemusingan yang digunakan untuk aplikasi ini yaitu decanter, noozle separator, atau kombinasi keduanya.pemisahan dengan cara biolgis yaitu pengutipan minyak yang dilakuan fat fit sludge oil recovery system minyak yang diperoleh di fat fit ini sebahagian terjadi karena peristiwa pengendapan dan sebahagian lagi karena proses biologis, yang terjadinya pemecahan molekul-molekul minyak akibat fermentasi minyak yang diperoleh dari fat fit selanjutnya dikembalikan ke crude oil tank COT, sedangkan sisa lumpur dan air dialirkan kekolam limbah. Walaupun telah dilakukan pengutipan minyak semaksimal mungkin, tetapi pada sisa lumpur dan air yang dialirkan ke kolam limbah tersebut, masih saja da minyak yang terikut. Minyak yang ikut kekolam limbah ini dihitung dengan kerugian losses. Universitas Sumatera Utara Gamb 2.12 Vacum dryer yang berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak Universitas Sumatera Utara

BAB III SCREW PRESS

3.1. Pengertian Screw Press

Screw press adalah alat untuk memisahkan minyak kasar crude oil dari serat- serat dalam daging buah. Alat ini dilengkapi sebuah silinder press cylinder yang merlubang-lubang kurang lebih dari 22.000 lobang dan didalamnya terdapat dua buah ulir screw yang berputar berlawanan arah. Tekanan screw diatur oleh dua buah kones berada pada bagian ujung pengepressan, yang dapat digerakkan maju mundur secara hidrolik. Massa yang keluar dari adukan masuk ke main screw untuk di kempa lebih lanjut. Minyak yang keluar dari lobang silinder press ditampung pada talang minyak oil gutter. Untuk mempermudah pemisahaan dan pengaliran minyak pada oil gutter dilakukan penanbahan pengeceran air panas dari hot water tank dengan temperature kurang lebih 95 C. Putaran main screw distel 10-11 permenit sehingga bekapasitas 10-11 ton TBSjam. Pada pemasangan baru, jarak antara screw dan bagian dalam silinder press adalah 2 mm. jika jarak tersebut setelah dioperasikan sudah mencapai 7mm, maka main screw sudah dianggap aus dan perlu diganti. Semakin aus kondisi main screw, semakin turun kapasitas pressan. Keausan main screw dimulai dari ujung menuju pangkal. Keuntungan yang didapat dalam pengopersaia screw press antara lain adalah: a. Kapasitas olah yang tinggi, dan dapat menghemat tempat jika dibandingkan dengan hidrolik press. Kapasitas olah screw press berkisar antara 10-11 tonjam. Universitas Sumatera Utara