25
mengelilingiku untuk menghilangkan kesepian yang jadi melarut dalam hatiku. Yang kuberikan kepadanya adalah kasih sayang seorang bapak”.
37
C. Reaksi Inggit Garnarsih
Awalnya Inggit pun tak berprasangka buruk mengenai kedekatan Soekarno dan Fatmawati. Apalagi usia Fatmawati jauh lebih muda jika
dibandingkan dengan Soekarno. Tetapi akhirnya kecurigaan muncul karena pernah disuatu malam, ketika sedang mendengar radio di kamar belakang,
Fatmawatipun datang mendengarkan. Ada tempat kosong di sebelah Soekarno, di atas dipan, jadi Fatmawati duduk di dekat Soekarno.
38
Selain itu, jika terjadi pertengkaran antara Fatmawati dengan Sukarti atau Fatmawati dengan Ratna
Duami, Soekarno pasti selalu memihak Fatmawati. Oleh karena itu, pada puncaknya tepatnya tanggal 11 September Fatmawati pindah dari rumah Soekarno
dan kemudian tinggal di rumah neneknya.
39
Sementara itu untuk membayar uang sekolahnya, Fatmawati mendapat potongan sebesar 5 gulden dari 10 gulden yang seharusnya dibayar karena
merupakan anak angkat Soekarno. Selain itu Fatmawati juga mendapat bantuan dari pastor Cobben hingga ia menamatkan sekolahnya.
40
37
Cindy Adams. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta : Gunung Agung. Hal. 190
38
Cindy, ibid.,, hal. 191
39
Fatmawati, loc.cit.,hal. 34
40
Arifin Suryo Nugroho,. Fatmawati Sukarno The First Lady. Yogyakarta: Ombak. hal 42
26
Semenjak kejadian keluarnya Fatmawati dari rumah Soekarno, hubungan antara Soekarno dan Hassan menjadi kurang baik. Akan tetapi dua tahun
kemudian membaik kembali.
41
Seiring dengan membaiknya hubungan keluarga antara Soekarno dengan Fatmawati, Soekarno pun kemudian menawarkan diri
untuk mengajari Fatmawati bahasa Inggris. Sambil mengajari mengajari bahasa Inggris, Soekarno juga mengajak Fatmawati berbincang-bincang mengenai tanah
air, tentang kemerdekaan, tentang falsafah, kondisi sosial, ekonomi hingga tentang poligami.
42
Fatmawati dan Soekarno pun dekat kembali. Karena dekatnya hubungan keduanya ketika Fatmawati akan dipinang oleh anak seorang Wedana,
Hassan Din dan Siti Khadijah menyarankan agar Fatmawati meminta saran Soekarno.
43
Hal tersebut berdasarkan pertimbangan karena Soekarno akrab dengan keluarga wedana itu.
Saat meminta saran Soekarno, bukannya saran yang Fatmawati dapatkan akan tetapi justru ungkapan perasaan cinta. Berikut dialog keduanya ketika
Soekarno menyatakan perasaannya seperti yang dituliskan Fatmawati dalam bukunya yang berjudul Catatan Kecil Bersama Bung Karno :
“’Begini Fat, sebenarnya aku sudah jatuh cinta padamu pertama kali aku bertemu denganmu, waktu kau kerumahku dahulu pertama kali. Saat itu
kau terlalu muda untuk menerima cintaku. Oleh karena itu aku tidak mau mengutarakannya, nah, baru sekarang inilah aku menyatakan cinta padamu
Fat. Bapak diam sejena terus memandangku dengan penuh perasaan, bertanya :
41
Ibid
42
Suryo Nugroho, Arifin, Loc.Cit.,Hal. 40
43
Mengenai putra wedana tersebut tidak banyak informasi yang dapat diperoleh untuk mengetahui siapa sesunggunya pemuda itu.
27
’Apakah kau cinta padaku?’
44
’Bagaimana Fat cinta bapak, bukankah Bapak mempunyai anak dan istri?’ jawabku sambil dirundung keheranan dan emosi.
’Aku tak mempunyai anak. Aku sudah 18 tahun kawin dengan Inggit, dan aku tak dikaruniai anak pun jua. Istriku pertama bernama Sundari, puteri
dari bapak Cokroaminoto. Dalam keadaan suci Sundari aku kembalikan pada orang tuanya, sedangkan Rarna Juami adalah anak saudara
perempuan Inggit, dia sejak kecil kita ambil Fat, jadi tegasnya ia anak angkat kami,” demikian Bung Karno berkata. Hal-hal dan keterangan ini
belum pernah ku ketahui dan belum pernah terpikirkan olehku sebelumnya.
Bung Karno mendesak : ’Fat, kau cinta padaku?’
45
“Fatmawati kemudian berpikir, Sukarno mempunyai istri, Fatmawati menjadi bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Kemuadian Fatmawati
kemudian hanya mampu berkata : ”Fat kasihan sama Bapak,”.
46
Dari petikan dialog di atas, dapat diketahui Fatmawati memiliki hati yang
bijaksana serta prinsip yang tegas. Kebijaksanaan dan ketegasan Fatmawati terlihat melalui tindakannya yang dengan tidak buru-buru menolak ataupun
menerima pernyataan Soekarno, akan tetapi menanyakan dulu kepada orang tuanya dan meminta bagaimana pendapat mereka.
D. Kisah Cinta Sukarno dan Fatmawati