Kisah Cinta Sukarno dan Fatmawati

27 ’Apakah kau cinta padaku?’ 44 ’Bagaimana Fat cinta bapak, bukankah Bapak mempunyai anak dan istri?’ jawabku sambil dirundung keheranan dan emosi. ’Aku tak mempunyai anak. Aku sudah 18 tahun kawin dengan Inggit, dan aku tak dikaruniai anak pun jua. Istriku pertama bernama Sundari, puteri dari bapak Cokroaminoto. Dalam keadaan suci Sundari aku kembalikan pada orang tuanya, sedangkan Rarna Juami adalah anak saudara perempuan Inggit, dia sejak kecil kita ambil Fat, jadi tegasnya ia anak angkat kami,” demikian Bung Karno berkata. Hal-hal dan keterangan ini belum pernah ku ketahui dan belum pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Bung Karno mendesak : ’Fat, kau cinta padaku?’ 45 “Fatmawati kemudian berpikir, Sukarno mempunyai istri, Fatmawati menjadi bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Kemuadian Fatmawati kemudian hanya mampu berkata : ”Fat kasihan sama Bapak,”. 46 Dari petikan dialog di atas, dapat diketahui Fatmawati memiliki hati yang bijaksana serta prinsip yang tegas. Kebijaksanaan dan ketegasan Fatmawati terlihat melalui tindakannya yang dengan tidak buru-buru menolak ataupun menerima pernyataan Soekarno, akan tetapi menanyakan dulu kepada orang tuanya dan meminta bagaimana pendapat mereka.

D. Kisah Cinta Sukarno dan Fatmawati

Fatmawati kemudian menceritakan pernyataan cinta Soekarno kepada kedua orang tuanya. Ketika Hassan Din dan Siti Khadijah mendengar apa yang diceritakan oleh anaknya, setelah dipikir matang-matang Hassan Din kemudian meminta nasehat dari orang yang lebih tua. Sedangkan Fatmawati sendiri tetap 44 Fatmawati, Loc.Cit.,Hal. 39 45 Ibid. 46 Ibid. 28 pada prinsipnya, walaubagaimanapun nantinya Fatmawati tetap akan menolak pinangan Soekarno. Mengenai hal ini, Fatmawati mencurahkannya melalui tulisannya berikut ini : “Tapi tekadku sudah bulat. Andaikatapun pinangan akan diterima, aku baru akan dapat menyetujui apabila Sukarno bercerai secara baik-baik dengan Inggit Garnarsih. Fatmawati tidak ingin menerima jika dipoligami. Aku tidak mau tidak mau dimadu.“ 47 Berdasarkan kalimat di atas, terlihat jelas bahwa Fatmawati memiliki prinsip yang mencerminkan bahwa dia memiliki harga diri yang tinggi sebagai perempuan. kalaupun seandainya menerima lamaran Soekarno Fatmawatipun baru bersedia asalkan Inggit Garnarsih diceraikan secara baik-baik. Hal ini mencerminkan bahwa Fatmawati tidak ingin cintanya terbelah dan terbagi dengan yang lain. Selain itu dia juga tidak ingin menyakiti hati Inggit Garnarsih. Setelah Hassan Din meminta nasihat dan saran dari para sahabatnya Hassan Din dan Fatmawati menolak secara halus atas keinginan Soekarno yang ingin memperisti Fatmawati. Berikut curahan Fatmawati atas penolakanya kepada Soekarno : “selang beberapa waktu ayahku memberi jawaban kepada bung Karno, bahwa ayah dan aku keberatan sebab beliau mempunyai isteri dan anak, takut kalau nanti menimbulkan efek yang kurang baik kepada pihak.” 48 Berdasarkan curahan Fatmawati melalui kata-katanya tersebut di atas, terlihat bahwa Fatmawati memiliki ketegasan dalam berprinsip. Keteguhannya tersebut 47 Fatmawati loc.cit., Hal. 39 48 Fatmawati, Ibid,.Hal. 41 29 juga berdasarkan pertimbangan yang sangat matang yaitu demi kebaikan semua pihak, baik dirinya maupun juga demi kebaikan Soekarno dan keluarganya. Akan tetapi, Soekarno justru sebaliknya, apapun akan dilakukan asal bisa memperistri Fatmawati. Oleh karena itu Sukarno menceraikan Inggit Garnarsih setelah sebelumnya berunding dengan sahabat-sahabat karibnya dari kalangan perjuangan seperti Kyai Mansyur, Ki Hadjar Dewantara, Drs. Moh. Hatta, Mr. Sartono dll. Ditemani Kyai Mansyur. 49

E. Pernikahan Fatmawati dengan Sukarno