Pernikahan Fatmawati dengan Sukarno

29 juga berdasarkan pertimbangan yang sangat matang yaitu demi kebaikan semua pihak, baik dirinya maupun juga demi kebaikan Soekarno dan keluarganya. Akan tetapi, Soekarno justru sebaliknya, apapun akan dilakukan asal bisa memperistri Fatmawati. Oleh karena itu Sukarno menceraikan Inggit Garnarsih setelah sebelumnya berunding dengan sahabat-sahabat karibnya dari kalangan perjuangan seperti Kyai Mansyur, Ki Hadjar Dewantara, Drs. Moh. Hatta, Mr. Sartono dll. Ditemani Kyai Mansyur. 49

E. Pernikahan Fatmawati dengan Sukarno

Soekarno menceraikan Inggit Garnarsih pada tahun 1942. Soekarno ditemani K.H. Mas Mansjur, mengantarkan Inggit Garnasih kembali ke kediaman keluarganya. Melalui sebuah pertemuan yang dingin dan kaku dengan keluarga Inggit, Soekarno pun menceraikan dan mengembalikan Inggit kepada orangtuanya. Sebuah doa dan harapan diberikan Inggit kepada Soekarno ketika proses perceraian itu telah usai, doa itu berbunyi: “selamat jalan dan semoga selamat dalam perjalanan “. 50 Soekarno dan Fatmawati menikah empat tahun kemudian yaitu tepatnya tanggal 1 Juni 1943 secara nikah wakil. 51 Meskipun diperbolehkan oleh agama 49 Arifin, loc.cit,.Hal. 80 50 Tim Penyusun. 1997. 50 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 1 1945-1965. Jakarta: Citra Media Persada. Hal. 456 51 Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Adat dan Upacara Perkawinan Daerah Bengkulu . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut hukum Islam, perkawinan dapat dilangsungkan, asal ada pengantin perempuan dan sesuatu yang mewakili mempelai laki-laki. 30 menikah dengan cara diwakilkan bukanlah hal yang umum. Oleh karena pertimbangan ini salah seorang kerabat dari keluarga Fatmawati yaitu kakak Hassan Din tidak menyetujuinya. Walaupun demikian pernikahan antara Fatmawati dengan Soekarno tetap dilaksanakan yaitu pada tanggal 1 Juni 1943. Wali nikah dari pihak mempelai perempuan adalah kakek Fatmawati Bassaruddin, 52 Sedangkan dari pihak mempelai laki-laki diwakili oleh opseter Sarjono. Pesta pernikahan tersebut dilaksanakan dengan sangat sederhana. Pada saat menikah Fatmawati berusia 20 tahun sedangkan Soekarno 41 tahun. 53 Setelah menikah dengan Soekarno meninggalkan kota Bengkulu dengan diiringi kedua orang tuanya menuju kota Jakarta. 52 Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Ibid.,Hal. 21 Fatmawati diwakili oleh kakeknya karena hal ini sejalan dengan hukum perwalian dalam Islam yang terurai dalam Hukum Figh Bab Munahakat, bahwa untuk tampil sebagai wali nikah bagi pengantin perempuan terletak pada di garis laki-laki dengan urutan kakek, ayah, anak laki-laki tertua, paman saudara ayah demikian seterusnya. 53 Fatmawati, Loc.Cit,.Hal, 47 31

BAB III PERAN FATMAWATI SEBAGAI ISTRI SUKARNO