2.5   Serat Polipropilen 2.5.1  Pengertian
Serat  polipropilen  adalah  bahan  termoplastik,  merupakan  polimer  hidrokarbon yang berstruktur linear.  Serat  polipropilen pertama kali disintesa oleh G. Natta pada
tahun  1954.  Serat  polipropilen  banyak  digunakan  sebagai  katup  jantung  buatan.
18
Serat  polipropilen  juga  dapat  ditambahkan  ke  dalam  bahan  basis  gigitiruan  resin akrilik  polimerisasi  panas  sebagai  bahan  penguat.  Serat  polipropilen  memiliki
beberapa  kelebihan  diantaranya  memiliki  gaya  intramolekul  yang  kuat,  kekuatan mekanis yang tinggi, titik lebur yang tinggi, tahan terhadap bahan kimia, tahan abrasi,
elastis,  tidak  rapuh,  estetis,  dan  penyerapan  air  yang  rendah.
6,17,40,41
Penyerapan  air serat polipropilen adalah 0,3 setelah direndam dalam air selama 24 jam, sedangkan
jumlah air  yang diserap pada keadaan udara yang lembab adalah hampir nol.
41
Serat polipropilen  merupakan  serat  yang  paling  ringan  di  antara  semua  jenis  serat.  Gaya
berat  serat  polipropilen  adalah  0.90 –  0.91  gmcm
3
.  Serat  polipropilen  mempunyai permukaan yang lebih lembut dan lebih halus.
6,17,40,41
2.5.2  Komposisi
Serat  polipropilen  merupakan  bahan  termoplastik  golongan  poliolefin  dengan rumus kimia C
3
H
6
.
42
Serat polipropilen terbuat dari gas propene yang  diperoleh dari penggabungan  gas  oil,  minyak  nafta,  ethana,  dan  propana.  Dalam  proses
polimerisasinya,  serat  polipropilen  dapat  ditambahkan  dua  macam  katalis  untuk menambah  kekuatannya,  yaitu  katalis  Zieggler-  Natta  yang  didapat  dari  interaksi
titanium  klorida  dan  golongan  aluminium  alkil  seperti  trietil  aluminium  dan  katalis metallocenes yang berasal dari zirconium.
17
Gambar 4. Struktur kimia polipropilen
2.5.3  Manipulasi
Mowade,  dkk  2012  dalam  penelitiannya  menggunakan  monomer  sebagai bahan  preimpregnasi  serat  polipropilen  yang  ditambahkan  ke  dalam  resin  akrilik
polimerisasi  panas  menunjukkan  adanya  peningkatan  kekuatan  impak  pada  bahan basis  gigitiruan  resin  akrilik  polimerisasi  panas.  Tetapi,  penggunaan  monomer  yang
hanya  berfungsi  untuk  membasahi  serat  polipropilen  belum  dapat  meningkatkan kekuatan  mekanis  resin  akrilik  polimerisasi  panas  secara  maksimal.  Serat
polipropilen  memiliki  sifat  hidrofobik  dan  sangat  sulit  menyerap  cairan  serta memiliki  energi  permukaan  yang  rendah.  Selain  itu,  serat  polipropilen  memiliki
ikatan intramolekul  yang kuat.  Hal-  hal  inilah  yang menyebabkan serat polipropilen sulit  menyerap  monomer  sehingga  ketika  serat  polipropilen  ditambahkan  ke  dalam
resin akrilik polimerisasi panas, tidak terjadi adhesi yang baik antara permukaan serat kaca  dengan  matriks  polimer.  Untuk  meningkatkan  adhesinya,  dapat  ditambahkan
plasma  pada  serat  polipropilen.  Plasma  yang  digunakan  pada  serat  polipropilen merupakan  gas  terionisasi  yang  mengadung  ion  dan  elektron.  Plasma  yang  umum
digunakan  pada  serat  polipropilen  adalah  oksigen,  argon,  dan  helium.  Plasma  dapat meningkatkan  energi  permukaan  pada  serat  polipropilen  dengan  cara  mengaktifkan
gugus-  gugus  kimia  pada  permukaan  serat,  dengan  demikian  permukaan  serat menjadi  polar  dan  lebih  kompatibel  dengan  material  lain  yang  akan  beradhesi
dengannya.    Plasma  menjadikan  adhesi  yang  terbentuk  antara  permukaan  serat polipropilen  dengan  serat  matriks  polimer  lebih  kuat  dan  pada  akhirnya  dapat
meningkatkan  kekuatan  impak  dan  transversal  pada  bahan  basis  gigitiruan  resin akrilik polimerisasi panas secara maksimal.
5
2.5.4  Bentuk Potongan Kecil