Gambar 8. Vibrator Pulsar 2 Filli Manfredi, Italia
3.6.1.2 Pengisian Akrilik Pada Mold
a. Resin akrilik polimerisasi panas tanpa penambahan serat 1. Polimer dicampurkan ke dalam monomer yang telah disiapkan di dalam pot
akrilik dengan perbandingan 3 gr polimer : 1,5 ml monomer, lalu diaduk perlahan- lahan dengan menggunakan semen spatel.
2. Setelah adonan mencapai fase dough kemudian adonan dimasukkan ke dalam mold.
3. Resin akrilik polimerisasi panas ditutup dengan menggunakan plastik selopan kemudian kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan- lahan dengan pres
hidrolik mencapai 1000 psi, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron.
4. Kuvet atas ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali dengan tekanan 2200 psi.
5. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik kemudian dibiarkan selama 15 menit.
b. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat kaca 0,7 dan serat polipropilen 0,7
1. Serat kaca dan serat polipropilen bentuk potongan kecil 6 mm sebanyak 0,032 gr 1 mold direndam ke dalam monomer selama 10 menit dalam suatu wadah
kemudian ditiriskan, lalu dimasukkan ke dalam polimer dengan perbandingan serat :
polimer = 0,032 gr : 3 gr. Setelah itu dilakukan pencampuran 1,5 ml monomer ke dalam polimer dan serat, lalu diaduk perlahan dengan semen spatel dalam pot akrilik.
2. Setelah adonan mencapai dough stage, kemudian adonan dimasukkan ke dalam mold.
3. Resin akrilik polimerisasi panas yang ditambah serat ditutup dengan plastik selopan kemudian kuvet atas dipasangkan, kuvet ditekan perlahan dengan pres
hidrolik mencapai 1000 psi, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang berlebih dipotong dengan lekron.
4. Kuvet ditutup kembali, kemudian dilakukan penekanan pres kembali dengan tekanan 2200 psi.
5. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet atas dan kuvet bawah agar beradaptasi dengan baik kemudian dibiarkan selama 15 menit.
Gambar 9. Mold yang tercetak pada kuvet bawah
3.6.1.3 Kuring