Sejarah Badan Pusat Statistik Kependudukan Landasan Hukum Struktur Organisasi

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan pusat statistik BPS adalah lembaga negara non departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal di atas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi dilapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

3.2 Visi dan Misi

3.2.1 Visi

Visi dari Badan Pusat Statistik adalah pelopor data statistik terpercaya untuk semua.

3.2.2 Misi

1. Memperkuat landasan kontitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaaatn teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia. 3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yanng bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningnkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional SSN yang efektif dan efisien.

3.3 Kependudukan

BPS Propvinsi Sumatera Utara adalah Perwakilan Badan Pusat Statistik RI di Provinsi Sumatera Utara yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPS RI dan melaksanakan koordinasi dangan Kepala Daerah setempat.

3.4 Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Badan Pusat Statistik

Tugas, fungsi, dan kewenangan BPD telah menerapkan dalam keputusan Presiden RI Keppres Nomor 103 Tahun 2001. Dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya seperti tercantum dibawah ini. BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip etika perstatistikaan yang tercantum dalam United Nations Fundamental Principles of Official Statistics. Universitas Sumatera Utara

3.4.1 Tugas

Tugas BPS Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.4.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan dibidang statistik. 2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional. 3. Penetapan dan penyelenggara statistik dasar. 4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik. 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.

3.4.3 Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai kewenangan: 1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya Universitas Sumatera Utara 2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro 3. Penetapan sistem informasi dibidangnya 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu: 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kegiatan statistik 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral

3.5 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna satistik baik pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang Statistik ini maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin terutama atas nilai informasi yang diperolehnya. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik yang mengamanatkan bahwa BPS berkewajiban menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen yang menetapkan kedudukan BPS sebagai lembaga pemerintah non departemen yang mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan statistik dasar. Universitas Sumatera Utara 4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah.

3.6 Struktur Organisasi

Bentuk struktur organisasi yang diterapkan Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara adalah : Struktur Organisasi Garis line dan staf. Wewenang mengenai tugas dan tanggung jawab perusahaan dipegang sepenuhnya oleh pejabat pimpinan Kepala Kantor. Selanjutnya mengenai urusan-urusan dalam fungsi organisasi atau perusahaan, pimpinan berwenang kepada pejabat staf Kepala Bagian yang memberikan bahan masukan kepada pimpinan dalam pengambilan keputusan dan tidak berwenang memberikan perintah kepada pegawai yang ada dalam organisasi walaupun seorang pegawai termasuk kedalam satuan organisasi yang dipimpin oleh seorang pejabat lain. Universitas Sumatera Utara BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Pembahasan Data merupakan alat untuk mengambil suatu keputusan atau untuk memecahkan suatu persoalan. Keputusan yang baik dapat dihasilkan jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah satu kegunaan dari data adalah untuk memperoleh dan mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau permasalahan. Untuk membahas dan memecahkan masalah tentang pengaruh retribusi daerah dan impor sektor industri terhadap penerimaan pemerintah Propinsi Sumatera Utara seperti yang diuraikan sebelumnya, penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan permasalahan tersebut. Data yang dikumpulkan adalah data setelah era reformasi mengenai retribusi daerah, impor sektor industri dan penerimaan Pemerintah Sumatera Utara dari tahun 2001-2012. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data Retribusi Daerah, Impor Sektor Industri dan Penerimaan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2012 Tahun Penerimaan Pemerintah Rp Retribusi Daerah Rp Impor Sektor Industri Ton 2001 1.066.803.843 15.448.298 2.091.126 2002 1.179.912.701 7.127.396 2.151.741 2003 1.571.972.617 16.928.483 1.732.586 2004 1.882.698.582 23.756.055 2.297.180 2005 1.742.474.554 19.101.900 3.279.565 2006 2.517.402.983 11.714.728 3.742.273 2007 2.975.150.652 13.611.811 4.105.259 2008 3.620.112.147 29.409.174 5.295.049 2009 3.823.149.652 29.456.736 4.572.378 2010 4.232.169.601 35.813.385 5.424.706 2011 5.363.366.624 31.297.594 5.606.821 2012 7.922.705.446 33.494.628 5.798.142 Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada sebuah variabel dependen dan dua buah variabel independen yang mempunyai nilai cukup besar dengan satuan Rupiah dan Ton. Penulis menyederhanakan nilai-nilai trersebut ke dalam bentuk satuan yang lebih sederhana seperti tabel berikut: Tabel 4.2 Data Yang Telah Disederhanakan Tahun Penerimaan Pemerintah Rp Retribusi Daerah Rp Impor Sektor Industri Ton 2001 1.066,804 15,448 2,091 2002 1.179,913 7,127 2,152 2003 1.571,973 16,928 1,733 2004 1.882,700 23,756 2,297 2005 1.742,475 19,102 3,280 2006 2.517,403 11,715 3,742 2007 2.975,151 13,612 4,105 2008 3.620,112 29,409 5,295 2009 3.823,150 29,457 4,572 2010 4.232,170 35,813 5,425 2011 5.363,367 31,298 5,607 2012 7.922,705 33,495 5,798 Universitas Sumatera Utara Keterangan: Penerimaan Pemerintah Rupiah = � Retribusi daerah Rupiah = � 1 Impor Sektor Industri Ton = � 2

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda