484
Gambar 13.14. Beberapa produk hasil bioteknologi: a. sosis b. ikan c.daging, d. Mie, e.kultur sel hewan f. Tape.
13.3.2. Mikroorganisme penghasil obat Mikroorganisme merupakan agen yang dapat membantu bidang
pengobatan. Mikroorgansime tersebut misal digunakan untuk membuat antibiotik dan vaksin, seperti yang akan dibahas berikut ini.
13.3.2.1. Antibiotik Merupakan senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Banyak ditemukan mikroorganisme yang mengandung substansi dengan
aktivitas antibiotik. 13.3.2.2. Penisilin
Diproduksi secara komersial dicampurkan dengan berbagai senyawa, namun komponen utama berupa penisilin. Komponen
utama penisilin tersebut merupakan penisilin G yang dapat diubah menjadi bentuk-bentuk lain dengan aktivitas yang sedikit berbeda.
Penisilin G terdegradasi oleh asam lambung sehingga penisilin ini lebih baik diberikan diberikan melalui suntikan.
Contoh lain adalah penisilin yang tidak dapat dipengaruhi oleh asam lambung sehingga dapat dikonsumsi dalam bentuk sirup
maupun tablet. Adanya kisaran pada penisilin memungkinkan staf kesehatan untuk memilih jenis pengobatan yang paling sesuai
dengan penyakit tertentu. Pilihan-pilihan ini juga membantu menuntaskan perkembangan resistansi penyakit terhadap obat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
485
13.3.2.3. Sefalosporin Dihasilkkan oleh jamur Chepalosporium yang diyemukan pada
tahun 1984. Sefalosporin aktif untuk bakteri yang mempunyai karakter dengan kisaran yang kurang lebih sma dengan penisilin.
Sefalosporin terbaru sangat efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penisilin.
13.3.2.4. Tetrasiklin Dihasilkan oleh bakteri Sterptomycin aureofaciens. Berbagai
bentuk tetrasiklin aktif melawan bakteri yang mempunyai karakter dengan dengan kisaran kurang lebih sama dengan penisilin. Walau
demikian, berkembangnya resistensi telah mengurangi efektivitas antibiotik ini. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam
tulang dan gigi yang sedang berkembang. 13.3.2.5. Eritromisin
Mempunyai kisaran yang sama dengan penisilin. Eritromisin bermanfaat untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penisilin
atau dapat digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin. Pada
antibiotik berarti
bakteri dapat
membunuh atau
menghambat pertumbuhan namun, tidak menyebabkan kerusakan pada sel-sel inang atau sel-sel tubuh manusia. Antibiotik mempunyai
target tertentu yang hanya terdapat pada sel bakteri, misalnya penisilin dan sefalosporin mampu menghambat biosintesis sel bakteri.
13.3.2.6. Vaksin Merupakan mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang
telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan dengan disuntikkan atau oral ke dalam tubuh manusia agar sistem kekebalan tubuh manusia aktif
melawan mikroorganisme tersebut. Vaksin telah membantu berjuta- juta orang di dunia dalam pencegahan serangan penyakit yang
serius. Vaksin berasal dari sumber-sumber berikut. a. Mikroorganisme yang telah mati
Penggunaan mikroorganisme yang telah mati antara lain digunakan untuk menghasilkan vaksin batuk rejan dari bakteri
penyebab batuk rejan. Bakteri tersebut dimatikan dengan pemanasan atau penggunaan senyawa kimia untuk mendenaturasi
enzimnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
486
b. Mikroorganisme yang telah dilemahkan Vaksin yang dihasilkan dari mikroorganisme yang sudah
dilemahkan disebut sebagai atermsi. Vaksin yang melawan aktivitas bakteri secara cepat merupakan vaksin atenuasi. Contoh vaksin yang
menggunakan sumber tersebut adalah vaksin difteri dan tetanus yang dihasilkan dari substansi toksin yang sudah tidak berbahaya dari
bakteri. Toksoid bertujuan untuk merangsang produksi toksin, namun mengurangi resiko terinfeksi oleh bakteri dari jenis tertentu.
13.3.3. Mikroorganisme pembasmi hama tanaman Mikroorganisme di alam dapat dijadikan sebagai agen pengendali
hayati, yaitu pengendalian terhadap hama dengan menggunakan musuh alami. Misalnya pengendalian hama serangga pada tanaman
pertanian dengan menggunakan bakteri patogen serangga, yaitu Bacillus thuringiensis Bt.
Bakteri Bt dapat ditemukan di tanah dan tanaman Bacillus thuringiensis merupakan spesies bakteri yang dikembangkan menjadi
insektisida mikrobial. Bakteri Bt menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga maupun larva atau ulat serangga.
Aktivitas Bt pada tanaman misalnya membunuh ngengat yang menjadi hama pada buah apel, dan pir, ulat pada kol kubis, brokoli,
dan kentang.
Bt yang telah dikembangkan dalam jumlah besar dicampur dengan cairan tertentu befungsi sebagai perekat dan langsung dapat
disemprot pada tanaman pertanian. Bacillus thuringiensis yang berbeda akan menghasilkan protein kristal yang toksik untuk
kelompok makhluk hidup yang berbeda. Bt telah dijual di Amerika Utara sebagai insektisida microbial komersial sejak tahun 1960, dan
dijual dengan berbagai nama merk dagang. Bt dapat digunakan dengan cara penyemprotan konvensional pada tanaman pertanian.
Beberapa Bt yang tersedia secara komersial dengan hama targetnya adalah sebagai berikut.
• Bacillus thuringiensis varietas Tenebrionis menyerang kumbang
kentang Colorado dan larva kumbang daun. •
Bacillus thuringiensis varietas Kurstaki menyerang berbagai jenis ulat tanaman pertanian.
• Bacillus thuringiensis varietas Israelensis menyerang nyamuk
dan lalat hitam. •
Bacillus thuringiensis varietas Aizawai menyerang larva ngengat dan berbagai ulat, terutama ulat ngengat diamondback.
Di unduh dari : Bukupaket.com
487
Protein kristal Bt akan berpengaruh efektif terhadap larva, ulat serangga, dan serangga bila Bt yang dikonsumsi dalam jumlah yang
mencukupi dan pH usus serangga berada pada kondisi alkali basa.
13.3.4. Mikroorganisme pengelola limbah Mikroorganisme membantu pengelolaan berbagai jenis limbah,
terutama dalam penguraian limbah organik. Limbah organik dari rumah tangga, pasar atau industri sering dibuang langsung ke sungai,
yang mengakibatkan pencemaran di sungai atau timbulnya limbah cair. Tujuan utama pengelolaan limbah cair dengan mikroorganisme
adalah untuk mengurangi kandungan BOD dan bahan padat tersuspensi. Pengelolaan limbah cair juga dibutuhkan untuk
menghilangkan pupuk yang masuk saluran air bahan kimia beracun, dan padatan terlarut.
Mikroorganisme mengelola limbah cair melalui proses penguraian secara aerob dan anaerob. Pada pemrosesan aerob terdapat
berbagai mikroorganisme bakteri, protista dan cendawan yang menguraikan materi organik dari limbah menjadi mineral-mineral, gas-
gas dan air. Aktivitas ini membutuhkan banyak oksigen. Bioteknologi modern juga memanfaatkan makhluk hidup dalam tingkat
selulermolekuler, diantaranya kultur jaringan, rekayasa genetik, dan kloning.
13.4. Kultur sel dan jaringan