425
emas. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri Hg dalam proses pemisahan emas dari
bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organisme tanah, dan
mengganggu kesehatan manusia.
11.1.3. Pencemaran air Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti
danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri,
pertanian, pelebaran sungai, pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut minyak Gambar 11.6.
a b
c d Gambar 11.6. Bentuk-bentuk pencemaran perairan:
a. pengerukan pasir b. limbah rumah tangga, c. industri, d. pertambangan emas.
Limbah rumah tangga Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah organik, dan
anorganik memberikan andil cukup besar dalam pencemaran air
Di unduh dari : Bukupaket.com
426
sungai, terutama di daerah perkotaan Gambar 11.7. Sungai yang tercemar deterjen, sampah organik dan anorganik yang
mengandung miikroorganisme dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang mengunakan sungai sebagai
sumber kehidupan sehari-hari. Proses penguraian sampah dan deterjen memerlukan oksigen sehingga kadar oksigen dalam air
dapat berkurang. Jika kadar oskigen suatu perairaan turun sampai kurang dari 5 mg per liter, maka kehidupan biota air seperti ikan
terancam.
Gambar 11.7. Pencemaran dari limbah rumah tangga di perkotaan
Limbah industri Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan
sampah organik dan anorganik. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas
yang antara lain berasal dari air pendingin industri. Limbah industri dapat membunuh mikroorganisme air. Akan tetapi, beberapa pabrik
tidak mampu menghilangkan unsur kimia atau racun yang dikandungnya. Limbah industri yang dapat mencemari air
bergantung pada jenis industrinya. Limbah tersebut berupa organik, anorganik, dan panas.
Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke perairan sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk mengendalikan
pencemaran air oleh industri, pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai. Limbah cair yang telah diolah, sisa olahannya pun masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri Hg,
timbal Pb, krom Cr, tembaga Cu, seng Zn, dan nikel Ni.
Merkuri dapat berasal dari air limbah penggilingan kertas pulp = bubur kertas dan pabrik yang membuat vinil plastik atau berasal
dari air hujan. Kebanyakan merkuri terakumulasi di dasar perairan, seperti sungai, danau, dan lautan, kemudian diuraikan menjadi
metal merkuri oleh metan yang diproduksi oleh bakteri. Metil merkuri bersifat sangat beracun dan dapat diabsorpsi oleh makhluk hidup
Di unduh dari : Bukupaket.com
427
yang berada di perairan. Ikan yang tercemar oleh merkuri jika dikonsumsi oleh ibu yang hamil, keturunannya dapat menderita
cacat karena kerusakan pada saraf, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Tembaga dapat masuk ke perairan atau sungai melalui pembuangan air limbah yang berasal dari bijih atau cairan tembaga
yang dibuang oleh penambangan tembaga. Tembaga merupakan logam yang sangat beracun. Kadar tembaga yang kurang dari 1
ppm pada perairan dapat mematikan ikan dan hewan air lainnya. Ikan mengabsorbsi tembaga melalui insangnya. Di perairan yang
mengandung konsentrasi oksigen terlarut rendah, gerakan membuka dan menutupnya insang berlangsung lebih cepat
sehingga proses kematian ikan akibat polusi tembaga menjadi lebih cepat.
Pembakaran bensin pada mesin pabrik menghasilkan lebih dari 80 timah di udara. Timah yang ditambahkan ke dalam bensin
adalah timah tetraetil TEL yang berfungsi sebagai senyawa anti knock. Di daerah pedesaan, kandungan timah di udara yang
berasal dari kegiatan manusia sekitar 20, sedangkan di kota-kota besar lebih dari 50. Orang yang bekerja memperbaiki kendaraan
bermotor di ruangan tertutup, dalam darahnya akan mengandung konsentrasi timah yang lebih tinggi dibandingkan bagi mereka yang
bekerja pada ruangan yang terbuka. Jika suatu perairan mengandung timah yang berasal dari tangki
atau pipa saluran air minum dengan konsentrasi lebih dari 0.5 ppm, maka logam tersebut dapat bersifat racun bagi kehidupan ikan di
perairan. Hanya beberapa ganggang dan serangga yang mampu hidup di perairan tersebut. Jika ikan yang tercemar tersebut
dikonsumsi manusia, akan membahayakan kesehatan manusia.
Limbah pertanian Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air
terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, dan herbisida
dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air
tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat
terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
428
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke
bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya
zat-zat hara di perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng gondok menjadi pesat
blooming. Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan
kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibatkan kurangnya oksigen
dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.
Limbah pertambangan Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah
pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah
kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak merusak
kehidupan di laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang ikan mengakibatkan
kematian hewan tersebut. 11.1.4. Pencemaran Suara Kebisingan
Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan
merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 desibel db.
Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat terbang secara
terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang
permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia.
11.2. Dampak polusi terhadap kesehatan manusia