Macam-macam kultur jaringan Prosedur kultur jaringan terdiri dari:

488

13.4.1. Macam-macam kultur jaringan

Berbagai tanaman dapat digunakan sebagai eksplan dalam kultur jaringan, antara lain: a. Kultur meristem, menggunakan jaringan meristem akar, batang, daun yang muda merismatik . b. Kultur antera, menggunakan kepala sari sebagai eksplan c. Kultur embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kelapa kopyor yang sulit dikembangbiakkan secara alamiah. d. Kultur protoplas, menggunakan sel jaringan hidup sebagai eksplan tanpa dinding. e. Kultur pollen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya Gambar 13.15. Tahapan Kultur antera.

13.4.2. Prosedur kultur jaringan terdiri dari:

1. Persiapan Medium cair dan padat disiapkan dalam botol Erlenmeyer yang ditutup dengan kain kasa steril dan aluminium foil. Botol yang bersisi medium disterilkan dengan memanaskannya dalam autoklaf yang bersuhu 120°C dan tekanan 1.5 kgm 2 selama 20 menit. Setelah disterilkan, medium kultur disimpan dalam tempat steril atau kulkas. Ruangan dan peralatan harus disterilkan dengan larutan antiseptik alkohol atau sodium hipoklorit. Lampu UV dalam ruangan entkas atau laminar air flow dinyalakan satu jam sebelum digunakan, tujuannya untuk mensterikan ruangan tersebut. Di unduh dari : Bukupaket.com 489 2. Pengambilan dan perawatan eksplan Eksplan bahan tanaman dapat diambil dari tunas pucuk, ketiak daun, ujung akar, atau daun muda. Bahan eksplan disterilkan dengan cara merendamnya dalam larutan kalsium hipoklorit 5 selama 5 menit. Setelah itu eksplan dibilas beberapa kali menggunakan akuades yang steril. Bahan eksplan yang sudah steril dan botol erlenmeyer berisi medium padat atau cair dimasukkan ke dalam entkas. Bagian luar eksplan dikupas memakai pisau yang tajam yang steril sampai eksplan berukuran 1-1.5 mm. Setelah eksplan siap tanam, tutup botol Erlenmeyer di buka dan eksplan di tanam memakai pinset lalu dimasukkan kedalam medium cair atau padat, tergantung penggunaan jenis eksplannya. Botol yang sudah ditanami eksplan ditutup kembali menggunakan kain steril dan aluminium foil. 3. Pengocokan Botol yang sudah ditanami eksplan diletakkan di atas meja pengocok shaker yang sudah dinyalakan jika menggunakan medium cair, frekuensi pengocokan sekitar 60-70 kali per menit. Pengocokan dilakukan 6 jam sehari selama 1.5-2 bulan. Tujuan pengocokan adalah sebagai berikut: • Menggiatkan kontak antara permukaan eksplan dengan larutan medium. • Memudahkan peresapan larutan nutrisi ke dalam jaringan eksplan. • Melancarkan sirkulasi udara, sehingga udara bisa masuk ke dalam medium. • Merangsang terpisahnya PLB yang terbentuk. Dalam medium cair, dari eksplan akan tumbuh PLB dan lama kelamaan PLB akan lepas dari eksplan. PLB yang terbentuk dapat dipisah-pisahkan dan daapt dipindahkan ke dalam botol lain sehingga dihasilkan banyak PLB. PLB yang terbentuk dapat dipindahkan ke dalam medium padat dan dikulturkan dalam ruangan yang steril. Suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya ruangan harus diatur. Dalam medium, PLB akan tumbuh menjadi tanaman lengkap planlet. Setelah menghasilkan daun atau membentuk tanaman sempurna planlet harus dipindahkan kedalam botol lain yang berisi media padat. Populasi planlet dikurangi sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. Akhirnya, planlet dipindahkan ke dalam kelompok yang terdiri dari campuran tanah dan kosmos atau pupuk kandang, dan diletakkan Di unduh dari : Bukupaket.com 490 dalam rumah kaca. Setelah pertumbuhannya sempurna, plantet dipindahkan ke dalam pot, satu pot berisi satu tanaman baru. 4. Medium Medium tanaman terdiri dari dua jenis, yaitu medium cairan dan medium padat. Medium cair untuk menumbuhkan eksplan sampai terbentuk PLB. Medium padat digunakan untuk menumbuhkan PLB sampai terbentuk planlet. Medium padat dibuat dengan melarutkan nutrisi dan agar-agar kedalam akuades yang disterilkan. Media kultur harus mengandung nutrisi lengkap yang terdiri dari unsur makro, unsur mikro, vitamin, gula, dan ZPT Zat Pengatur tumbuh tanaman seperti auksin, sitokinin, dan giberalin. Zat pengatur tumbuh yang akan digunakan dapat dipilih dari bahan-bahan di bawah ini: a. IAA Indole Asetic AcidAsam Indol Asetat. b. IAAId Indole Acet AldehydeIndol Asetat Dehida. c. IAN Indole Aceton NitrileIndol Aseto Nitril. d. IAEt Ethylen DoleacetateEtilendol Asetat. e. IpyA Indolepyruvic AcidAsam Indol Piruvat. Ada banyak medium kultur jaringan yang penamaannya diambil dari nama penemunya, antara lain: 1. Murashige and Skoog 1962 dapat digunakan hampir untuk semua jenis kultur, terutama untuk tanaman herba. 2. White 1934, sanagt cocok untuk kultur tanaman tomat. 3. Wacin and Went, dapat digunakan untuk kultur jaringan anggrek. 4. Nitch and Nitsch, biasanya digunakan dalam kultur serbuk sari dan kultur sel. 5. Scenk and Herberlandt 1972, cocok untuk kultur jaringan tanaman monokotil. Gambar 13.16. Penyimpanan tanaman di ruang kultur. Di unduh dari : Bukupaket.com 491 13.5. Rekayasa Genetik Rekayasa genetik atau penggunaan teknologi DNA rekombinan sangat bermanfaat pada berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya bidang kedokteran dan farmasi, peternakan dan pertanian, serta perindustrian. 13.5.1. Bidang Kedokteran dan farmasi Pembuatan insulin manusia oleh bakteri Insulin merupakan suatu protein yang bertugas mengatur metabolisme gula di dalam tubuh manusia. Penderita diabetes tidak mampu membentuk insulin dalam jumlah yang dibutuhkan. Penderita diabetes akut harus menerima suntikan insulin setiap hari.Biasanya untuk memperoleh 0.45 kg insulin yang dibutuhkan oleh 750 pasien diabetes selama satu tahun, diperlukan 3600 kg kelenjar pankreas yang berasal dari 23.000 ekor hewan. Dengan teknik rekayasa genetika, para peneliti berhasil menyisipkan DNA pengendali insulin ke dalam bakteri sehingga bakteri mampu untuk membentuk insulin yang mirip sekali dengan insulin manusia dan insulin yang dihasilkan dapat diterima lebih baik oleh tubuh manusia. Biaya pembuatan insulin ini pun jauh lebih murah. Sehingga penderita diabetes dapat tertolong. Terapi gen manusia Teknologi DNA rekombinan dapat digunakan untuk membantu kelainan genetik yang disebabkan oleh alel tunggal melalui penyisipan gen pada sel “stem cell” yang menghasilkan semua sel darah dan sistem imun. Stem cell merupakan kandidat utama sel yang menerima alela normal. Sebagian besar percobaan saat ini masih dalam taraf pendahuluan yang didesain untuk menguji keamanan dan kelayakan prosedur, bukan untuk penyembuhan. Antibodi monoklonal Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem imunitas vertebrata sebagai sistem pertahanan untuk melawan infeksi. Antibodi memiliki keunikan dibandingkan protein lainnya karena terdapat berjuta-juta antibodi dengan bentuk-bentuk yang berbeda. Masing- masing antibodi tersebut mempunyai tempat pengikatan yang spesifik, yang hanya mengenali molekul target yang juga spesifik antigen. Antibodi dapat dihasilkan dengan menyuntikkan beberapa kali suatu sample yang berisi antigen ke dalam seekor hewan kelinci, kambing, atau marmot. Kemudian serum darah hewan tersebut Di unduh dari : Bukupaket.com 492 diambil karena banyak mengandung antibodi anti serum. Antiserum tersebut mengandung campuran antibodi yang dihasilkan oleh limfosit-B.

13.5.2. Bidang peternakan, perikanan, dan pertanian Transfer gen pada hewan