JENIS PENELITIAN FOKUS PENELITIAN SUBJEK PENELITIAN

29

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami suatu Central Phenomenon, suatu proses atau kejadian, suatu fenomena, atau suatu konsep yang kompleks untuk diuraikan variabel-variabel yang menyertainya Creswell, 1998. Menurut Bogdan dan Tylor dalam Moleong, 2006, metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Metode kualitatif memiliki kelebihan dalam mengeksplorasi, mendeskripsikan dan menginterpretasi pengalaman personal dan sosial partisipan Smith, 20082009. Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai pengalaman kesepian yang dialami lansia yang tinggal di panti wreda Hanna. Poerwandari 2005 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara dan catatan laporan. Gambaran kesepian didapatkan dengan cara wawancara pada lansia yang mengalami kesepian 30 dan tinggal di panti wreda. Data berupa hasil wawancara dipakai sebagai sumber utama untuk mendapatkan gambaran pengalaman kesepian yang dialami lansia.

B. FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini berfokus pada bagaimana pengalaman kesepian dialami oleh lansia. Bagaimana proses kesepian itu muncul, saat terjadinya kesepian dan dampak dari kesepian. Setelah peneliti mengetahui bagaimana proses kesepian dialami lansia, selanjutnya peneliti ingin mengetahui tentang bagaimana lansia mengatasi kesepiannya tersebut. Strategi seperti apakah yang dipilih dan dilakukan oleh lansia untuk mengatasi kesepiannya selama tinggal di panti wreda.

C. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah lansia yang tinggal di panti wreda Hanna Yogyakarta. Subjek berusia sekitar 60-75 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Menurut Partini 2011, sebagian besar usia lanjut perempuan mengalami kesepian dibanding usia lanjut laki-laki karena perempuan merasa kehilangan perannya sebagai seorang ibu setelah anaknya meninggalkan rumah dan dirinya sudah mulai renta. Selain itu, sebagian besar lansia yang tinggal di panti tersebut berjenis kelamin perempuan. Peneliti memilih lansia yang masih dapat berkomunikasi dengan baik. Subjek penelitian sebanyak dua orang lansia dari kurang lebih 5 orang 31 lansia yang masih dapat berkomunikasi dengan baik. Kedua subjek penelitian memiliki karakteristik yang sangat berbeda sehingga dapat memunculkan proses pengalaman dinamika psikologis dan cara mengatasi kesepian yang sangat berbeda.

D. METODE PENGAMBILAN DATA