33
4. Sebelum wawancara dimulai, peneliti melakukan rapport
terlebih dahulu supaya wawancara berlangsung dengan baik dan subjek dapat mengungkapkan cerita dengan terbuka.
5. Saat wawancara berlangsung, peneliti menggunakan digital
recorder berupa handphone untuk merekam wawancara dan secarik kertas untuk menulis wawancara. Peneliti menulis
wawancara untuk membantu peneliti saat penulisan verbatim. 6.
Peneliti mendengarkan hasil wawancara dan membuat verbatim untuk selanjutnya dianalisis.
7. Hasil analisis dikroscekkan kepada subjek untuk mendapatkan
kredibilitas penelitian ini.
E. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis fenomenologi deskriptif. Analisis ini bertujuan untuk menangkap sedekat
mungkin bagaimana fenomena tersebut dialami di dalam konteks terjadinya fenomena tersebut Smith, 20082009. Metode analisis ini
sesuai dengan tujuan peneliti yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang proses kesepian yang dialami lansia secara pribadi dan bagaimana lansia
mengatasi kesepian tersebut. Ada beberapa tahap yang harus ditempuh peneliti dalam analisis data yaitu Smith, 20082009:
1. Membaca keseluruhan deskripsi yang didapat dari wawancara.
Pada tahap ini data deskripsi dibuat eksplisit sehingga didapat
34
sisi global dari data. Peneliti membaca keseluruhan data yang diperoleh verbatim. Peneliti mencoba untuk memahami cerita
yang diceritakan subjek. 2.
Menemukan unit makna dari deskripsi sebelumnya. Tahap ini menekankan pada rangkuman sehingga memberikan penjelasan
terhadap masalah-masalah implisit. Pada tahap ini, peneliti memberikan deskripsi terhadap isi dari verbatim yang memiliki
makna yang sesuai dengan tujuan penelitian. 3.
Mentransformasi data yang implisit, khususnya dalam makna psikologis. Pada tahap ini, unit makna ditransformasi menjadi
data yang lebih umum lalu menemukan urutan terjadinya pengalaman sehingga ditemukan proses pengalaman yang
terjadi. Deskripsi isi yang sudah ditemukan pada tahap sebelumnya, selanjutnya ditransformasi sehingga peneliti
menemukan data yang lebih umum. Data yang lebih umum mengungkapkan pikiran, perasaan dan perilaku subjek. Data-
data umum tersebut dikelompokkan berdasarkan pikiran, perasaan dan perilaku. Selanjutnya, peneliti berusaha
menemukan alur atau proses pengalaman tersebut terjadi. 4.
Menemukan struktur dasar pengalaman dari proses pengalaman yang sudah ditemukan sebelumnya. Pada tahap ini, peneliti
menemukan proses pengalaman terjadi. Bagaimana cerita subjek sebelum mengalami kesepian hingga subjek mengalami
35
kesepian. Di dalam setiap proses terdapat bagaimana pikiran, perasaan dan perilaku subjek. Selain itu, peneliti menemukan
bagaimana subjek mengatasi kesepian yang dialami. Tahap-tahap analisis data ini bertujuan untuk menemukan struktur
dasar pengalaman kesepian yang dialami subjek. Bagaimana kesepian dialami subjek, proses pengalaman kesepian ditemukan dari sebelum
subjek mengalami kesepian, saat subjek mengalami kesepian dan kesepian tersebut dirasakan sebagai apa. Pada proses pengalaman tersebut, peneliti
menemukan dorongan-dorongan yang muncul ketika subjek mengalami kesepian. Selanjutnya, peneliti berusaha menemukan bagaimana subjek
mengatasi kesepian yang dialami.
F. KREDIBILITAS PENELITIAN