10
dalam  menciptakan  hubungan  pertukaran  yang  dapat  memenuhi  dan memuaskan  kebutuhan  baik  kepada  pembeli  yang  ada  maupun  pembeli
potensial.
2.2.2. Konsep Pemasaran
Menurut Kotler 1997:17, konsep pemasaran merupakan sebuah orientasi pemasaran yang menyatakan kunci untuk meraih tujuan organisasi
yaitu menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran  guna  menetapkan  dan  memuaskan  kebutuhan  dan  keinginan
pasar sasaran. Menurut  Tjiptono  2005:3,  konsep  pemasaran  berarti  bahwa
aktifitas  pemasaran  dalam  rangka  mewujudkan  tujuan  perusahaan  adalah berusaha  memuaskan  pelanggan  melalui  pemahaman  perilaku  konsumen
secara  menyeluruh  yang  dijabarkan  dalam  kegiatan  pemasaran  yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional lainnya secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaing. Dari  definisi  diatas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  di  dalam
konsep  pemasaran  terdiri  dari  kegiatan  untuk  mengetahui  apa  yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian memuaskan keinginan-keinginan
itu yang pada akhirnya mencapai tujuan memperoleh laba.
11
2.2.3. Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut  Kotler  1997:13,  manajemen  pemasaran  merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi
serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; yang
mencakup barang, jasa, dan gagasan; yang tergantung pada pertukaran; dan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.
2.2.4. Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut  Schiffman  dan  Kanuk  1994:7,  perilaku  konsumen diartikan  sebagai  perilaku  yang  diperlihatkan  konsumen  dalam  mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Menurut Engel et.al 1994:3, perilaku konsumen adalah tindakan yang  langsung  terlibat  dalam  mendapatkan,  mengkonsumsi,  dan
menghabiskan  produk  dan  jasa,  termasuk  proses  keputusan  yang mendahului dan menyusul tindakan ini.
Menurut Kotler 1997:153-167, sekurang-kurangnya ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
12
1.  Faktor budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang sangat luas mendalam
terhada perilaku yang mencakup budaya kultur, sub budaya dan kelas sosial.
Budaya  adalah  simbol  dan  fakta  yang  komplek,  diciptakan  oleh manusia dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku
manusia dalam bermasyarakat. Perilaku konsumen sangat ditentukan oleh budaya yang tercermin
dalam  cara  hidup,  kebiasaan,  tradisi  dalam  permintaan  produk.  Setiap perilaku atau tindakan konsumen ditata dan dikendalikan oleh berbagai
sistem  nilai  dan  morma  budaya,  untuk  itu  perusahaan  dituntut  untuk mengerti  implikasi  dari  kebudayaan  dimana  perusahaan  berada.  Sub
budaya  adalah  kebudayaan  yang  ada  pada  suatu  golongan  masyarakat yang berbeda dengan masyarakat yang lainnya. Sub budaya memberikan
lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bai para anggotanya. Kelas sosial adalah pembagian masalah yang relatif homogen dan
permanen  yang  tersusun  secara  hirarkis  dan  memiliki  anggota  dengan nilai,  minat  dan  perilaku  yang  serupa.  Stratifikasi  kelas  sosial
menunjukan  preferensi  produk  dan  merk  yang  berbeda-beda  sehingga dapat  diunakan  untuk  mensegmentasikan  pasar  dan  meramalkan
tanggapan konsumen terhadap kegiatan pemasaran konsumen.
13
2.  Faktor sosial Selain  faktor  budaya,  perilaku  konsumen  juga  dipengaruhi  oleh
faktor-faktor  sosial  seperti  kelompok  acuan,  keluarga  serta  peran  dan status.  Kelompok  acuan  adalah  kelompok  yang  memiliki  pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok  acuan  dapat  mempengaruhi  seseorang  terutama  3  hal
yaitu: 1. Menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru. 2.  Mempengaruhi  perilaku  dan  konsep  diri  seseorang,  serta  3.
Menciptakan tekanan untuk mematuhi apa yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merk aktual seseorang. Keluarga baik berupa keluarga
inti yaitu lingkup keluarga yang meliputi orang tua dan anak yang hidup bersama  maupun  keluarga  besar  yaitu  keluarga  inti  ditambah  anggota
yang masih ada ikatan keluarga, mempengaruhi pengaruh yang berbeda terhadap  perilaku  seseorang.  Bagi  perusahaan  yang  terpenting  adalah
mengetahui siapa pengambil inisiatif dan berwenang untuk memutuskan pembelian.
Peran   dan   status   seseorang   yang  berpartisipasi  diberbagai kelompok akan membawa pada posisi tertentu. Peran meliputi kegiatan
yang diharapkan akan  dilakukan  seseorang  dan didalam  peran terdapat status.  Setiap  orang  akan  menjalankan  peran  tertentu  yang  akan
mempengaruhi perilakunya sehingga dimungkinkan adanya perilaku yang berbeda dalam setiap peran.
14
3.  Faktor pribadi Yang  termasuk  faktor  pribadi  adalah  usia,  pekerjaan,  keadaan
ekonomi,  gaya  hidup  dan  kepribadian.  Usia  berhuungan  erat  dengan perilaku dan selera seseorang. Bertambahnya seseorang biasanya diikuti
juga dengan berubahnya selera terhadap produk. Faktor pekerjaan juga mempengaruhi  pola  konsumsi  sedangkan  keadaan  ekonomi  cenderung
mempengaruhi barang dan jasa. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang  diekspresikan  dalam  aktivitas,  minat  dan  opini  yang
menggambarkan  keseluruhan  diri  seseorang  dalam  berinteraksi  dengan lingkungan, sedangkan kepribadian adalah karakteristik psikologis yang
berbeda  dari  seseorang  yang  menyebabkan  tanggapan  yang  relatif konsisten  dan  bertahan  lama  terhadap  lingkungan.  Dengan  kepribadian
eseorang mempunyai “konsep diri” atau citra pribadi yang luas.
4.  Faktor psikologis Terdapat  4  faktor  psikologis  utama  yang  mempengaruhi  pilihan
pembeli yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan sikap. Motivasi  adalah  kebutuhan  yang  cukup  mendorong  seseorang  untuk
bertindak. Sedangkan persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan-masukan
informasi  untuk menciptakan gambaran yang berarti. Pengetahuan atau pembelajaran diartikan sebagai perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul  dari  pengalaman.  Sebagian  besar  perilaku  merupakan  hasil  dari belajar  melalui  kombinasi  dari  dorongan,  rangsangan,  petunjuk,
15
tanggapan dan pengakuan. Teori pembelajaran dapat digunakan sebagai dasar  untuk  membuat  dan  memasarkan  barang  dan  jasa.  Keyakinan
adalah  pemikiran  deskriptif  yang  dianut  seseorang  tentang  suatu  hal, sedangkan  siakap  diartikan  sebagai  evaluasi,  perasaan,  emosional  dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan.
Sikap  akan  mengarahkan  seseorang  berprilaku  secara  konsisten terhadap suatu obyek tanpa harus mengekspresikan atau bereaksi dengan
cara yang sama atau cara-cara baru. Sikap seseorang membentuk suatu pola yang konsisten dan mengubah suatu sikap yang mungkin diperlukan
penyesuaian  yang  besar  dengan  sikap-sikap  yang  lain.  Untuk  itu perusahaan sebaiknya menyesuaikan prodaknya dengan sikap yang telah
ada. Secara  umum  manfaat  mempelajari  perilaku  konsumen  adalah
membantu manajemen mencapai sasaran  yang diinginkan secara efektif. Dalam  memahami  respon  konsumen  baik  berdasarkan  riset  formal
maupun tidak, yang menjadi unsur utama kesuksesan adalah pengetahuan tentang konsumen tersebut. Tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan
pengalaman  penjualan sehari-hari  karena  akan sulit  untuk menganalisis keinginan, persepsi  dan preferensi konsumen  sebab keinginan, persepsi
dan preferensi konsumen dapat berubah sewaktu-waktu.
16
2.2.5. Pengertian Periklanan