Tujuan Pembinaan Strategi Pembinaan

2.2.3.1. Tujuan Pembinaan

Secara umum tujuan dari pembinaan organisasi menurut Thoha 2003 : 24, dapat diamati sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan kepercayaan dan dukungan diantara anggota organisasi. 2. Untuk meningkatkan kesadaran berkonfrontasi dengan masalah-masalah organisasi baik dalam kelompok ataupun diantara anggota-anggota kelompok. 3. Meningkatkan suatu lingkungan “kewenangan dalam tugas” yang didasarkan atas pengetahuan dan keterampilan. 4. Untuk meningkatkan derajat keterbukaan dalam berkomunikasi baik vertical, horizontal, maupun diagonal. 5. Untuk meningkatkan tingkat kesemangatan dan kepuasan orang-orang yang ada dalam organisasi. 6. Untuk mendapatkan pemecahan yang sinergik terhadap masalah- masalah yang mempunyai frekuensi besar. 7. Untuk meningkatkan tingkat pertanggung jawaban pribadi dan kelompok baik di dalam pemecahan masalahnya maupun didalam pelaksanaanya.

2.2.3.2. Strategi Pembinaan

Menurut Hamalik 2001:10 dalam peningkatan, pengembangan, dan pembentukan tenaga kerja dilakukan melalui upaya pembinaan pendidikan dan pelatihan. 1. Pendidikan dan Latihan DIKLAT Menurut Hamalik 2001 : 10, pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian tindak upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktifitas tenaga kerja. Menurut Mangkunegara 2005 : 44 komponen-komponen pelatihan dalam meningkatkan sumber daya manusia meliputi : 1. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur. 2. Para pelatih trainer harus memiliki kualifikasi yang memadai. 3. Materi latihan dan pengembangan harus disesuaikan tujuan yang hendak dicapai. 4. Metode pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan tingkat kemampuan peserta. 5. Peserta pelatihan dan pengembangan trainer harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Menurut Hamalik 2001 : 16-17, secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina tenaga kerja, baik struktural maupun fungsional, yang memiliki kemampuan dalam profesinya atau professional yang mendukung aspek kemampuan keahlian dalam pekerjaan, kemasyarakatan dan kepribadian agar lebih berdaya guna dan berhasil guna, kemampuan melaksanakan loyalitas, kemampuan melaksanakan dedikasi dan kemampuan berdisiplin yang baik. Secara khusus pelaksanaan pelatihan menurut Hamalik 2001 : 16 bertujuan untuk : 1. Mendidik, melatih, serta membina tenaga kerja yang memiliki keterampilan produktif dalam rangka pelaksanaan program organisasi dilapangan. 2. Mendidik, melatih serta membina unsur-unsur ketenaga kerjaan yang memiliki kemampuan dan hasrat belajar terus menerus untuk meningkatkan dirinya sebagai tenaga yang tangguh, mandiri, professional, ber etos kerja yang tinggi dan produktif. 3. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja sesuai dengan bakat, minat, dan pengalamannya masing-masing. 4. Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memiliki derajat relevansi yang tinggi dengan kebutuhan pengembangan. Menurut Hamalik 2001 : 16 Tujuan Pelatihan erat kaitannya dengan Jenis Pelatihan antara lain : 1. Pelatihan Induksi Bertujuan untuk membantu tenaga kerja baru untuk melaksanakan pekerjaannya; kepadanya diberikan informasi selengkapnya tentang seluk beluk organisasi bersangkutan. 2. Pelatihan Kerja Bertujuan untuk memberikan instruksi khusus dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas sesuai dengan jawatan dan jenis pekerjaannya. 3. Pelatihan Pengawas Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenai pemeriksaan, pengawasan, dan pelatihan tenaga lainnya. 4. Pelatihan Manajemen Bertujuan untuk memberikan yang diperlukan dalam jabatan manajemen puncak Top Management. 5. Pengembangan Pemimpin Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memimpin bagi tenaga unsur pimpinan dalam suatu organisasi lembaga. 2. Aspek Permodalan Dengan adanya pembinaan, dalam arti pemberian modal kerja dari pemerintah yang berupa sarana dan prasarana merupakan salah satu bagi para pengusaha kecil untuk melangkah lebih maju. Dalam pemberian bantuan permodalan diberikan melalui : 1. Pemberian sistem simpan pinjam dengan pembayaran kembali dengan tenggang waktu. 2. Penyediaan barang-barang modal dengan cara kredit dan hibah. Aspek permodalan ini memberikan informasi tentang sumber-sumber pembiayaan, bimbingan tata cara pengajuan kredit atau simpan pinjam atau membantu permodalan secara langsung kepada pengusaha kecil. 3.Aspek Pemasaran. Yaitu dengan mengadakan pengarahan pemasaran misalnya dengan memberikan informasi pasar, sebab dalam pengembangannya para pengusaha kecil , masih mengalami kesulitan dalam pemasaran produksinya. Pembinaan dalam hal pemasaran dilakukan dengan cara : 1. Menyediakan sarana serta dukungan promosi.atau uji coba. 2. Perluasan jaringan pasar. 2.2.3.3.Karakteristik Pembinaan Sifat dan karakteristik pembinaan yang amat menonjol French dan Bell dalam Thoha 2003 : 17, antara lain : 1. Lebih memberikan penekanan walaupun tidak eksklusif pada proses kelompok dan organisasi dibandingkan dengan isi yang subtantif. 2. Memberikan penekanan pada kerja tim sebagai sebagai suatu kunci untuk mempelajari lebih efektif berbagai macam perilaku organisasi. 3. Memberikan penekanan pada manajemen yang kolaboratif dari budaya kerja tim. 4. Memberikan penekanan pada manajemen yang berbudaya sistem keseluruhan. 5. Mempergunakan model action research. 6. Mempergunakan ahli-ahli perilaku sebagai agen pembaharuan atau katalisator. 7. Suatu pemikiran dari usaha perubahan tersebut haruslah ditunjukkan bagi proses-proses yang sedang berlangsung.

2.2.4. Konsep Kewirausahaan