µgml. Penelitian lebih lanjut yaitu sitotoksisitas fraksi protein daun mimba hasil pengendapan dengan amonium sulfat 30; 60 dan 100 terhadap sel Raji
Robbyono, 2006 dengan kesimpulan fraksi 30 berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker karena nilai LC
50
20 µgml, sedangkan pada penelitian serupa terhadap sel HeLa Suwanto, 2006, terhadap sel Myeloma Hariadi, 2006
dan terhadap sel SiHa Candra, 2006 menyimpulkan bahwa fraksi 30 dan 60 berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker sebab nilai LC
50
yang diperoleh juga 20 µgml.
B. Protein
1. Pengertian protein
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan
atau manusia. Oleh karena sel itu merupakan pembentuk tubuh hewan maupun manusia, maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama
dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Tumbuhan membentuk protein dari CO
2
, H
2
O dan senyawa nitrogen. Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai
jutaan Poedjiadi, 1994. Protein terdapat dalam semua jenis zat hidup: tumbuhan, hewan, dan jasad renik. Semua protein, selain mengandung karbon, hidrogen, dan
oksigen juga mengandung nitrogen dan sering mengandung belerang dan fosfor Sakidja, 1989.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Asam amino pada protein
mempunyai konfigurasi-L dan ikatan amida hanya terbentuk antara gugus amino- alfa dan gugus karboksil-alfa dari asam amino yang bersangkutan. Beberapa
protein beracun mempunyai peran ekologi dalam melindungi tumbuhan dari serangan mikroba. Protein beracun lain memberi harapan dalam pengobatan
kanker dan penyakit yang disebabkan virus. Fraksinasi ekstrak protein dapat dilakukan dengan cara pengendapan menggunakan amonium sulfat Robinson,
1991.
2. Jenis protein berdasarkan kelarutan
Beberapa jenis protein yang diklasifikasikan berdasarkan kelarutannya antara lain:
1. albumin merupakan protein yang dapat larut dalam air dan larutan garam,
dapat terkoagulasi oleh panas. Larutan albumin di dalam air dapat diendapkan dengan penambahan amonium sulfat hingga jenuh.
2. globulin memiliki sifat sukar larut dalam air murni, tetapi dapat larut
dalam larutan garam netral, misalnya larutan NaCl encer. Larutan globulin dapat diendapkan oleh penambahan garam ammonium sulfat hingga
setengah jenuh. Globulin dapat diperoleh dengan jalan mengekstraksinya dengan larutan garam 5-10 NaCl kemudian ekstrak yang diperoleh
diencerkan dengan penambahan air. Globulin akan mengendap dan dapat dipisahkan. Globulin juga dapat terkoagulasi oleh panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. histon merupakan protein yang mempunyai sifat basa dan dapat larut
dalam air. Pada proses hidrolisis menghasilkan banyak arginin dan lisin. Histon terdapat di dalam inti sel dalam bentuk ikatan dengan asam nukleat.
4. protamin merupakan protein yang bersifat basa seperti histon, tidak
mengandung tirosin dan triptofan, tetapi mengandung banyak arginin sehingga mempunyai kadar nitrogen antara 25-30. Protamin berikatan
dengan asam nukleat. Protamin larut dalam etanol 70-80 tetapi tidak larut dalam air serta etanol absolut.
5. skleroprotein tidak larut dalam air atau larutan garam, banyak
mengandung asam amino Glysin, Alanin dan Prolin. Poedjiadi, 1994; Murray dkk, 1995
3. Pemurnian protein