BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Tanaman Mimba
Azadirachta indica A. Juss 1.
Keterangan botani tanaman mimba Azadirachta indica A. Juss
Tanaman mimba
Azadirachta indica A. Juss. termasuk dalam divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, bangsa Meliales,
suku Meliaceae, marga Azadirachta, jenis Azadirachta indica A. Juss. Tanaman mimba memiliki sinonim yaitu Melia azadirachta Linn. Dalam bahasa Inggris
atau Belanda tanaman ini dikenal dengan nama Margosa tree, Neem tree, atau Margosier.
Backer and Backuizen van den Brink, 1963; 1965; Hutapea, 1993
2. Nama daerah
Tanaman mimba
Azadirachta indica A. Juss. memiliki nama daerah Jawa yaitu Imba, mimba, membha, mempheuh. Di wilayah Pasundan Sunda
dikenal dengan nama nimba, di Bali dan Nusa Tenggara dikenal dengan nama intaran, dan di Madura dikenal dengan nama mimba, membha, atau mempheuh
Sukrasno, 2003.
3. Deskripsi tanaman
Tanaman mimba berupa pohon dengan tinggi 10-15 meter. Batang tegak, berkayu, bulat, permukaan kasar, percabangan simpodial, coklat. Daun majemuk,
berhadapan, lonjong, melengkung, tepi bergerigi, ujung lancip, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, panjang 5-7 cm, lebar 3-4 cm, tangkai panjang
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8-20 cm, hijau. Bunga majemuk, berkelamin dua, di ujung cabang, tangkai silindris, panjang 8-15 cm, kelopak hijau, benang sari silindris, putih kekuningan,
putik lonjong, coklat muda, mahkota halus, putih. Buah buni, bulat telur, hijau. Biji bulat, diameter kurang lebih 1 cm, putih. Akar tunggang, coklat Hutapea,
1993. Pohon mimba dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, tetapi di atas ketinggian 500 meter diatas permukaan laut sulit menghasilkan biji, hanya
daunnya yang tumbuh lebat Kardinan dan Taryono, 2003.
4. Kandungan kimia
Sampai saat ini, setidaknya ada sembilan senyawa yang telah diisolasi dan diidentifikasi dari daun mimba yaitu nimonol, nimbolida, 28-deoksi nimbolida,
α- linolenat, 14-15-epoksinimonol, 6-K-O-asetil-7-deasetil-mimosinol, melrasinol,
dan nimbotalin. Penelitian terhadap senyawa-senyawa yang terkandung dalam daun mimba tersebut mendukung pemanfaatannya dalam dunia kesehatan
Sukrasno, 2003.
5. Penelitian terhadap tanaman mimba
Beberapa penelitian untuk membuktikan kebenaran khasiat daun mimba terutama protein daun mimba sebagai antikanker telah dilakukan antara lain,
penelitian sitotoksisitas fraksi total protein daun mimba terhadap kultur sel Raji Ariyani, 2004, terhadap kultur sel SiHa Lusia, 2004, terhadap kultur sel HeLa
Febriani, 2004, dengan kesimpulan bahwa fraksi protein daun mimba mempunyai efek sitotoksik terhadap ketiga jenis sel kanker tersebut walaupun
belum dapat dinyatakan sebagai senyawa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai senyawa antikanker karena nilai LC
50
yang diperoleh lebih besar dari 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
µgml. Penelitian lebih lanjut yaitu sitotoksisitas fraksi protein daun mimba hasil pengendapan dengan amonium sulfat 30; 60 dan 100 terhadap sel Raji
Robbyono, 2006 dengan kesimpulan fraksi 30 berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker karena nilai LC
50
20 µgml, sedangkan pada penelitian serupa terhadap sel HeLa Suwanto, 2006, terhadap sel Myeloma Hariadi, 2006
dan terhadap sel SiHa Candra, 2006 menyimpulkan bahwa fraksi 30 dan 60 berpotensi untuk dikembangkan sebagai antikanker sebab nilai LC
50
yang diperoleh juga 20 µgml.
B. Protein