KESIMPULAN DAN SARAN Pemanfaatan metode kohlrausch untuk pengukuran tahanan dalam akumulator sederhana yang tersusun atas elektrolit seng sulfat [ZnSO4] 15% dengan elektroda tembaga [Cu] dan aluminimu [Al].

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengukuran adalah suatu kegiatan membandingkan sesuatu dengan suatu besaran yang telah ditentukan. Pengukuran resistansi pada umumnya dapat menggunakan ohmmeter atau dengan menggunakan jembatan Wheatstone. Pengukuran tahanan dalam suatu larutan elektrolit dengan menggunakan ohmmeter nilainya tidak stabil, karena pada saat elektrolit dialiri arus, terjadi elektrolisis dan polarisasi yang mengakibatkan resistansi pada permukaan elektrolit terus meningkat. Kemungkinan pengaruh polarisasi bisa dihilangkan dengan menggunakan elektroda yang berasal dari logam yang sama sebagai ion positif elektrolit. Sebatang logam yang tercelup dalam larutan garamnya akan berhasrat melarutkan ionnya ke dalam larutan garamnya dan sebaliknya larutan garamnya akan berhasrat mengendapkan ion logamnya ke batang logam. Pada keadaan keseimbangan dinamik, maka jumlah ion yang melarut dan jumlah ion yang mengendap per sekon adalah sama Johannes, 1978. Ketika terjadi elektrolisis dan polarisasi dalam larutan elektrolit dengan elektroda yang sejenis dengan elektrolitnya, maka resistansi elektrolit dapat diketahui dengan menggunakan jembatan Wheatstone Armitage, 1982, karena resistansinya relatif stabil. Untuk pengukuran tahanan elektrolit dipertimbangkan suatu metode, yaitu metode Kohlrausch. Jika pengukuran menggunakan metode Kohlrausch, maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada saat elektrolit dialiri arus tidak akan terjadi polarisasi. Karena tidak terjadi polarisasi maka, nilaia tahanan dalam larutan elektrolit relatif stabil. Pada dasarnya prinsip metode Kohlrausch sama dengan prinsip metode jembatan Wheatstone. Perbedaannya terletak pada sumber tegangan yang digunakan dan detektor keseimbangan. Pada metode Kohlrausch menggunakan sumber tegangan bolak-balik yang berasal dari AFG dan menggunakan osiloskop atau headphone sebagai detektor keseimbangan, sedangkan pada metode jembatan Wheatstone, menggunakan sumber tegangan searah yang berasal dari catu daya dan menggunakan galvanometer sebagai detektor keseimbangan. Salah satu komponen listrik yang mengandung larutan elektrolit adalah akumulator. Akumulator adalah alat yang dapat menghasilkan energi listrik dari proses kimia Anonim, 2006 akumulator. Dalam sebuah akumulator berlangsung proses elektrokimia yang reversible bolak – balik dengan efisiensi yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversible, yaitu di dalam aki saat dipakai berlangsung proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi proses perubahan energi listrik menjadi energi kimia Anonim, 2006 elektrokimia. Dengan memanfaatkan metode Kohlrausch, penulis ingin mengetahui nilai tahanan dalam dari sebuah akumulator sederhana yang tersusun atas elektrolit seng sulfat ZnSO 4 15 dengan elektroda tembaga Cu dan alumunium Al. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini perumusan masalah ditekankan pada : 1. Bagaimana mengukur tahanan dalam suatu elektrolit pada akumulator dengan menggunakan metode Kohlrausch? 2. Berapakah nilai tahanan dalam dari sebuah akumulator sederhana yang tersusun atas elektrolit seng sulfat ZnSO 4 15 dengan elektroda tembaga Cu dan alumunium Al?

1.3 Pembatasan Masalah

Pengukuran tahanan dalam akumulator sederhana yang tersusun atas elektrolit seng sulfat ZnSO 4 15 dengan elektroda tembaga Cu dan alumunium Al dilakukan dengan menggunakan metode Kohlrausch.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui cara pengukuran nilai tahanan dalam akumulator sederhana dengan menggunakan metode Kohlrausch. 2. Mendapatkan nilai tahanan dalam akumulator sederhana yang tersusun atas elektrolit seng sulfat ZnSO 4 15 dengan elektroda tembaga Cu dan alumunium Al.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam hal pemanfaatan metode Kohlrausch. 2. Memperoleh pengetahuan cara mengetahui nilai tahanan dalam elektrolit dengan menggunakan metode Kohlrausch. 3. Dapat menyumbangkan data penggunaan metode Kohlrausch untuk mengetahui nilai tahanan dalam akumulator bagi ilmu pengetahuan.