Prinsip Jembatan Wheatstone Jembatan Wheatstone

menggunakan sumber tegangan searah sedangkan pada metode Kohlrausch menggunakan sumber tegangan bolak - balik. Metode jembatan Wheatstone menggunakan galvanometer sebagai indikator nol, sedangkan pada metode Kohlrausch menggunakan osiloskop sebagai indikator nol Armitage, 1972. Gambar 2.9 Jembatan Kohlrausch Dengan, Rs sebagai tahanan standart, Rx sebagai tahanan yang akan diukur, osiloskop sebagai detektor nol, AB adalah kawat, C adalah kontak geser, dan AFG adalah sumber tegangan bolak - balik. Jembatan Kohlrausch mempunyai sumber tegangan bolak - balik dari 700 sampai 1.000 Hz, dan untuk kepentingan deteksi dipakai alat pendengar dari kristal atau dengan penyambungan ke osiloskop, seperti diperlihatkan dalam gambar 2.8. Cabang - cabang rasio dari jembatan tersebut dibentuk dengan tahanan geser, dan diberi skala sedemikian rupa sehingga rasio tahanan dari cabang - cabang tersebut Osiloskop Rx Rs D AFG B C A + - I 4 I 2 I 1 I I 3 bisa didapat sebagai CB AC dari posisi sikat. Jadi tahanan dari elekrolit didapat sebagai : s x R CB AC R = 21 Rx dapat diubah untuk merubah batas pengukuran. Batas pengukuran berkisar antara 0,05 ohm sampai dengan 10 ohm Sapiie dan Nishino, 1994 . Jika sumber GGL berupa sumber tegangan bolak - balik, perbedaan potensial berubah tanda setiap setengah periode. Jika mempertahankan GGL pembangkitnya konstan sambil meningkatkan frekuensi, untuk setiap setengah siklus sejumlah muatan yang sama berpindah ke atau dari kapasitor, tetapi jumlah siklusnya tiap detik bertambah, sehingga arus melalui kapasitor meningkat sebanding frekuensi. Jadi, semakin tinggi frekuensi, kapasitor semakin kurang menghambat aliran muatan Tippler, 1991. Bila pengukuran dibuat dengan arus bolak - balik, jumlah muatan yang mengalir melalui elektroda - elektroda adalah hampir nol, meskipun arus yang melaluinya cukup lama Sapiie dan Nishino, 1994.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Februari - Mei 2007.

3.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan adalah larutan : 1. Larutan elektrolit seng sulfat ZnSO 4 15 . 2. Elektroda tembaga Cu. 3. Elektroda alumunium Al. 4. Elektroda seng Zn. Ketiga elektroda mempunyai luas yang sama.

3.3 Alat Penelitian

Alatinstrumen yang diunakan dalam penelitian adalah: 1. Satu buah gelas ukur untuk mengukur volume larutan. 2. Satu buah tabung kaca untuk tempat menyimpan larutan. 3. Satu buah AFG sebagai sumber tegangan bolak-balik. 4. Satu set alat ukur jembatan Wheatstone. 5. Satu buah osiloskop yang digunakan untuk indikator gelombang nol.