MODEL MATEMATIKA DISTRIBUSI OBAT PADA PENYAKIT

23

BAB III MODEL MATEMATIKA

DISTRIBUSI OBAT PADA PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH

A. MODEL MATEMATIKA DISTRIBUSI OBAT PADA PENYAKIT

INFEKSI SALURAN KEMIH Model matematika yang digunakan untuk distribusi obat pada penyakit infeksi saluran kemih adalah model kompartemen. Model kompartemen merupakan model matematika yang mengestimasi jumlah obat dalam berbagai kompartemen setelah obat dimasukkan ke dalam suatu kompartemen tertentu. Model kompartemen dibagi menjadi dua jenis, yaitu model satu kompartemen dan model dua kompartemen. Model matematika ini dibentuk berdasarkan asumsi-asumsi yang ditentukan. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam membuat model matematika distribusi obat penyakit infeksi saluran kemih sebagai berikut: 1. Pengobatan manusia yang terserang infeksi saluran kemih bagian atas dan bagian bawah dilakukan di dalam darah. 2. Jalur pemberian obat mempengaruhi proses penyembuhan. 3. Untuk pemberian obat melalui oral, sebagian obat dari lambung langsung masuk ke darah. Selain itu, sebagian lagi melewati usus terlebih dahulu kemudian masuk ke darah. 4. Obat diberikan satu kali dan dalam selang waktu tertentu. 5. Tidak terjadi penularan penyakit. 6. Pasien tidak terserang penyakit lainnya. Pembentukan model matematika distribusi obat penyakit infeksi saluran kemih menggunakan dua kasus pemberian obat yang berbeda, yaitu pemberian obat melalui oral dan intravena. Adapun variabel dan parameter yang digunakan dalam pembentukan model matematika distribusi obat penyakit ISK dengan pemberian obat melalui oral disajikan berturut-turut dalam tabel 3.1 dan 3.2 berikut. Tabel 3.1 Variabel-variabel pembentukan model matematika untuk kasus pemberian obat melalui oral No. Variabel Keterangan 1. � Jumlah obat dalam lambung 2. � Jumlah obat dalam darah 3. � Jumlah obat dalam usus Tabel 3.2 Parameter-parameter pembentukan model matematika untuk kasus pemberian obat melalui oral No. Parameter Keterangan 1. Konstanta laju serap obat dari lambung menuju darah 2. Konstanta laju serap obat dari darah menuju target aksi 3. Konstanta laju serap obat dari lambung menuju usus 4. Konstanta laju serap obat dari usus menuju darah 5. Konstanta laju serap obat dari usus menuju anus 6. Waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi obat dalam tubuh Berikut variabel dan parameter yang digunakan dalam pembentukan model matematika distribusi obat penyakit ISK dengan pemberian obat melalui intravena disajikan berturut-turut dalam tabel 3.3 dan 3.4 berikut. Tabel 3.3 Variabel-variabel pembentukan model matematika untuk kasus pemberian obat melalui intravena No. Variabel Keterangan 1. � Jumlah obat dalam darah Tabel 3.4 Parameter-parameter pembentukan model matematika untuk kasus pemberian obat melalui intravena No. Parameter Keterangan 1. Konstanta laju serap obat dari darah menuju target aksi 2. Waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi obat dalam tubuh Pemberian obat dilakukan melalui oral dan intravena. Berikut penjelasan mengenai pemberian obat melalui oral. 1. Pemberian Obat melalui Oral Pemberian obat melalui oral melewati mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Obat yang sampai di lambung secara langsung terserap ke dalam darah. Hal ini sama dengan di usus halus dan usus besar. Ketika di dalam usus halus dan usus besar, obat terserap ke dalam darah. Kompartemen pertama terjadi di lambung. Selanjutnya obat terdistribusi ke darah dan usus. Ketika melewati usus, sebagian dari obat terserap ke darah dan sebagian lagi menuju bagian tubuh lainnya. Kompartemen kedua terjadi di darah. Setelah obat sampai di darah, obat kemudian terdistribusi ke seluruh tubuh, termasuk ke dalam target aksi. Target aksi merupakan tempat terserangnya penyakit. Dalam kasus ini, yang bertindak sebagai target aksi adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal dan ureter merupakan saluran kemih bagian atas, sedangkan kandung kemih dan uretra merupakan saluran kemih bagian bawah. Gambar 3.1 merupakan diagram pemberian obat untuk pengobatan ISK melalui oral. Selain pemberian obat melalui oral, pembentukan model matematika distribusi obat penyakit ISK juga melalui intravena. Berikut penjelasan mengenai pemberian obat melalui intravena. 2. Pemberian Obat melalui Intravena Pemberian obat melalui intravena langsung menuju darah. Setelah itu, obat akan masuk dengan segera ke seluruh tubuh termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra yang bertindak sebagai target aksi. Gambar 3.1 Diagram Pemberian Obat melalui Oral Usus Lambung Darah Pemberian Obat Target Aksi Anus Gambar 3.2 merupakan diagram pemberian obat untuk pengobatan ISK melalui Intravena.

B. FORMULASI MODEL PEMBERIAN OBAT