Xanthon Fenol Kandungan Senyawa Antioksidan Kulit Manggis

B. Kandungan Senyawa Antioksidan Kulit Manggis

Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat atau menghambat reaksi oksidasi makanan atau obat. Antioksidan merupakan zat yang mampu melindungi sel melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas Reactive OxygenSpecies, seperti singlet oksigen, superoksid, radikal peroksid dan radikal hidroksil Richa, 2009. Antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau bersifat reduktor kuat dibanding dengan molekul yang lain. Jadi keefektifan antioksidan bergantung dari seberapa kuat daya oksidasinya dibanding dengan molekul yang lain. Semakin mudah teroksidasi maka semakin efektif antioksidan tersebut Indigomori, 2009. Senyawa antioksidan terkuat, yang terdapat dalam kulit manggis adalah senyawa xanthone yang merupakan senyawa organik. Senyawa xanthone merupakan substansi kimia alami yang dapat digolongan dalam senyawa jenis fenol atau polyphenolic. Karena itulah, senyawa xanthone dapat digolongkan sebagai senyawa polar Miryanti, dkk, 2011. Pengertian senyawa polar adalah Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya atau bisa diartikan senyawa yang dapat larut dalam pelarut air atau pelarut selain air Fitrimarwaningsih, 2012

1. Xanthon

Menurut Peramana 2010, antioksidan yang unik dengan kadar tinggi pada kulit buah manggis adalah senyawa xanthone. Xanthon memiliki rumus molekul C 13 H 8 O 2. Turunan senyawa xanthone yang sudah diidentifikasi ada 14 jenis, dan senyawa yang paling banyak pada kulit buah manggis adalah alfa- mangostin. Berbagai penelitian menunjukkan,senyawa xanthone memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, antiperadangan, hepatoprotektif, meningkatkan kekebalan tubuh ,aromatase inhibitor, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan aktivitas sitotoksik. Senyawa alfa-mangostin sebagai turunan xanthone memiliki kemampuan dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon. Sifat anti oksidan xanthon dilaporkan melebihi vitamin E dan vitamin C Hadriyono, 2011. Senyawa xanthon berperan sebagai antioksidan terbesar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. didalam kulit buah manggis tersusun atas zat-zat gizi meliputi : 3-Isomangostein, alpha-mangostin, beta-mangostin, gama-mangostin, garcinon A, garcinon B, C, dan D Puspaningtyas, 2013. Rumus bangun senyawa xanthon adalah sebagai berikut : Gambar 1. Rumus bangun senyawa dasar xanthon Ardan, 2012

2. Fenol

Fenol C6H5OH atau asam karbolat atau benzenol adalah zat Kristal tidak berwarna yang memiliki bau yang khas. Struktur fenol memiliki gugus hidroksilOH- yang berikatan dengan cincin fenil. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, yang artinya dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air Grafianita, 2011 Fenol mempunyai sifat asam, mudah dioksidasi, mudah menguap, sensitif terhadap cahaya dan oksigen, serta bersifat antiseptik. Kadar fenol tersebut akan menurun antara lain dengan perlakuan pencucian, perebusan, dan proses pengolahan lebih lanjut untuk dijadikan produk yang siap dikonsumsi Sundari, 2009 dalam Grafianita, 2011 Antioksidan yang termasuk golongan fenol mempunyai intensitas warna yang rendah atau kadang-kadang tidak berwarna dan banyak digunakan karena tidak beracun. Antioksidan golongan fenol meliputi sebagian besar antioksidan yang dihasilkan oleh alam dan sejumlah kecil antioksidan sintetis, serta banyak digunakan dalam lemak atau bahan pangan berlemak Ketaren, 1986 dalam Grafianita, 2011

3. Tanin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK MINUMAN INSTAN DAGING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L).

1 9 59

Powder Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Instan (minuman Kulit Buah Manggis Instan

0 0 1

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK MINUMAN INSTAN DAGING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)

0 0 14