Gambar 2.1. Data vektor Diambil dari : Charter, 2010
Pada model dasar vektor, data geospasial di gambarkan dengan bentuk koordinat. Pada data Vektor unit dasar dari informasi spasial berupa titik, garis
arch dan poligon. Masing-masing unit ini secara sederhana terkolaborasi sebagai sebuah series untuk satu atau beberapa titik koordinat, sebagai contoh sebuah
garis terdiri dari kumpulan beberapa titik, dan poligon merupakan kumpulan dari beberapa garis.
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk
analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan
spasial dari beberapa feature. Namun kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
2.1.3 Data Raster
Data raster disebut juga dengan sel grid adalah data yang berupa pixel dan tersusun dalam baris dan kolom, menyimpan informasi spasial dalam sebuah
grid atau matrik. Tiap pixel mempunyai nilai, dan nilai ini dapat merepresentasikan sesuatu, seperti ketinggian dalam DEM, digital elevation
model, jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan dalam suatu nilai greyscale dalam sebuah citraimage.
Data raster biasanya digunakan untuk menyimpan informasi mengenai feature geografis yang terus menerus pada suatu permukaan, seperti ketinggian,
nilai reflektan, kedalaman air tanah, dan lain-lain. Data citra adalah satu bentuk data raster dimana pada tiap sel atau pixel menyimpan nilai yang direkam oleh
peralatan optic atau elektronik. Grid pada pembahasan ini adalah data raster. Data raster mempunyai resolusi beragam dan ukuran sel dalam suatu
grid adalah tetap, sehingga jika kita lakukan zoom pada data raster maka akan terlihat bentuk dari jajaran sel tersebut.
Gambar 2.2. Data Raster. Diambil dari : Charter, 2010
Pada data raster, resolusi definisi visual tergantung pada ukuran pixel-
nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara
gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file.
Semakin tinggi resolusi grid-nya, semakin besar ukuran filenya, dan ini sangat bergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan,
data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran
file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematis. Sedangkan data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file
yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis. Konsep Sistem Informasi Geografis SIG, 2009
2.2 Sumber Data Spasial