Dalam jalur ketiga tersebut melewati jalan Ahmad yani. Dari ketiga jalur tersebut bobot jalannya sama yaitu semua melewati jalan raya dan melewati sedikit jalan
desa. Jika bobot semua jalur sama yaitu semua melewati jalan raya maka sistem aplikasi akan mencari rute dengan jarak yang terpendek diantara ketiga jalur
tersebut. Dalam kasus ini rute yang diambil adalah rute dengan jalur ke 3 yaitu dengan jarak 16,2 km. Jadi pengujian pada kasus no 11 berhasil sistem memilih
jalur ke 3 sebagai jalur yang terpendek.
5.5.12 Hasil Uji Kasus No. 12
Pada uji kasus no 12 menguji dalam pemilihan rute perjalanan dengan melewati jalan raya dan juga jalan desa dengan perbandingan bobot 2:3. Dalam
kasus no 12 titik awal pada lokasi rumah penguji di jalan jadam sari dan tujuan pada bandara Juanda. Pada rute ini mempunya 3 jalur. Jalur yang pertama
mempunyai jarak 12,5 km, melewati jalan raya dan tidak melewati jalan desa. Rute jalannya melewati jalan Ir H Juanda. Berikut gambar dari jalur pertama.
Gambar 5.14. Peta Uji Kasus No. 12 Jalur 1
Titik akhir
Titik awal
Pada jalur yang kedua mempunyai jarak 12,1 km, dengan melewati beberapa jalan desa dengan bobot 3. rute pada jalur dua melewati jalan letnan
jendral S Parman kemudian ke jalan pasar delta sari hinggan menuju jalan bandara juanda. Berikut gambar jalur kedua.
Gambar 5.15. Peta Uji Kasus No. 12 Jalur 2
Pada jalur ketiga mempunyai jarak 11,5 km dan melewati jalan desa tanpa melewati jalan raya. Dengan rute melewati jalan KH Mukmin kemudian ke jalan
Rajawali. Berikut gambar dari jalur ketiga.
Gambar 5.16. Peta Uji Kasus No. 12 Jalur 3
Titik akhir
Titik awal
Titik awal Titik akhir
Dari ketiga jalur di atas sistem aplikasi memilih jalur yang pertama sebagai rute perjalan. Maskipun pada jalur pertama memiliki jarak yang paling
panjang diantara jalur yang lain yaitu 12,5 km. Sistem aplikasi memilih jalur yang pertama dikarenakan pada jalur ini menggunakan jalan raya yang
diasumsikan bahwa kecepatannya lebih cepat dari pada saat melewati jalan desa, sehingga waktu tempuh dari jalur yang pertama lebih singkat dari pada jalur yang
lain.
5.5.13 Hasil Uji Kasus No. 13
Uji kasus no 13 sama dengan uji kasus no 11 dan 12 yaitu untuk menguji keberhasilan dalam pencarian rute dengan waktu tempuh tercepat. Namun dalam
uji kasus ini permasalahan yang dihadapi yaitu 2 jalur untuk titik awal berada pada mall city of tomorrow dan tujuan berada pada stadion gelora delta sidoarjo.
Untuk mencapai tujuan tersebut jalur 1 hanya melewati jalan raya saja dan jalur 2 melewati jalan tol. Untuk jalur 1 mempunyai jarak 13,7 km dengan melewati rute
jalan letnan jendral S Parman. Berikut gambar dari jalur 1.
Gambar 5.17. Peta Uji Kasus No. 13 Jalur 1
Titik awal
Titik akhir
Dalam gambar di atas titik A adalah mall City of Tomorrow dan titik B adalah stadion gelora delta sidoarjo. Untuk jalur kedua akan melewati jalan tol,
jalur tersebut mempunyai jarak 15,5 km. Berikut gambar dari jalur no 2.
Gambar 5.18. Peta Uji Kasus No. 13 Jalur 2
Dalam gambar tersebut titik A adalah mall city of tomorrow dan titik B adalah stadion gelora delta sidoarjo. Pada uji kasus kali ini rute yang dipilih oleh
sistem adalah jalur 2, jalur yang melewati jalan tol meskipun jarak untuk melewati jalan tol lebih jauh yaitu 15,5 km dari pada jalur 2 yang hanya 13,7 km. Jalur
kedua yang diambil karena jalan tol merupakan bobot yang paling ringan dari pada jalan raya perbandingannya yaitu 1:2, dengan asumsi bahwa jika melewati
jalan tol merupakan jalan yang bebas hambatan sedangkan jalan raya kemungkinan banyak sekali hambatan misal adanya lampu merah. Oleh karena itu
pada jalur 1 memiliki kecepatan lebih besar dari pada jalur 2 yang melewati jalan raya. Oleh karena itu waktu tempuh jalur 2 lebih cepat dari pada jalur 1.
Titik awal
Titik akhir
5.5.14 Hasil Uji Kasus No. 14