Teori Perencanaan Landasan Teori

Teori partisipasi digunakan untuk membedah rumusan masalah nomor dua, mengenai partisipasi stakeholders dalam pengembangan gamelan jegog sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Jembrana. Melalui teori partisipasi, penelitian ini dapat menjelaskan peran Pemerintah Kabupaten Jembrana dan partisipasi masyarakat Kelurahan Sangkaragung. Fungsi manajemen yang telah dilakukan, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pengevaluasian. Oleh karena itu penelitian ini dapat menemukan jenis peran pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan gamelan jegog sebagai daya tarik wisata.

2.3.2 Teori Perencanaan

Perencanaan merupakan pengorganisasian masa depan untuk mencapai tujuan tertentu Inskeep, 1991. Menurut Sujarto 1986 dalam Paturusi, definisi perencanaan adalah suatu usaha untuk memikirkan masa depan cita-cita secara rasional dan sistematik dengan cara memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien. Menurut Paturusi 2008, suatu perencanaan memiliki syarat-syarat sebagai berikut. Logis yaitu bisa dimengerti dan sesuai dengan kenyataan yang berlaku, Luwes yaitu dapat mengikuti perkembangan. Obyektif yaitu didasarkan pada tujuan dan sasaran yang dilandasi pertimbangan yang sistematis dan ilmiah. Perencanaan pariwisata merupakan suatu proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan masa depan suatu daerah tujuan wisata atau atraksi wisata. Suatu proses yang dinamis dalam penentuan tujuan, yang secara sistematis mempertimbangkan berbagai alternatif tindakan untuk mencapai tujuan, implementasi terhadap alternatif terpilih, dan evaluasi. Proses perencanaan pariwisata dengan melihat lingkungan fisik, ekonomi, sosial, politik sebagai suatu komponen yang saling terkait dan saling tergantung satu dengan lainnya Paturusi, 2008. Orientasi perencanaan ada dua bentuk yaitu trend dan target. Perencanaan berdasarkan pada kecenderungan yang ada trend oriented planning yaitu suatu perencanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran pada masa yang akan datang, dilandasi oleh pertimbangan dan tata laku yang ada dan berkembang saat ini. dan Perencanaan berdasarkan pertimbangan target target oriented planning yaitu suatu perencanaan yang mana tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada masa yang akan datang merupakan faktor penentu. Menurut Yoeti 2007 dalam Rero 2011 ada beberapa alasan mengapa perencanaan diperlukan. a Memberi Pengarahan, dengan adanya perencanaan para pelaksana dalam suatu organisasi atau tim mengetahui apa yang hendak dilakukannya dan ke arah mana tujuannya, dan apa yang akan dicapai. b Membimbing Kerjasama, perencanaan dapat membimbing para petugas untuk tidak bekerja menurut kemauannya sendiri. Dengan adanya perencanaan, akan timbul rasa sebagai bagian dari suatu tim, di tempat tugas seorang banyak tergantung dari tugas lainnya. c Menciptakan Koordinasi, bila dalam suatu proyek masing-masing keahlian berjalan terpisah, kemungkinan besar tidak akan tercapai suatu inkrenisasi dalam pelaksanaan. Karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi antara beberapa aktifitas yang dilakukan. d Menjamin Tercapainya Kemajuan, suatu perencanaan pada umumnya telah menggariskan program yang hendak dilakukan. Program itu meliputi tugas yang dikerjakan dan tanggung jawab tiap individu atau tim dalam proyek. Bila ada penyimpangan antara yang direncanakan dengan yang dilaksanakan, akan segera dilakukan koreksi, sehingga sistem ini akan mempercepat penyelesaian suatu proyek. e Untuk Memperkecil Resiko, perencanaan mencakup mengumpulkan data yang relevan baik yang tersedia, maupun yang tidak tersedia dan secara hati -hati menelaah segala kemungkinan yang terjadi sebelum diambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil atas dasar intuisi, tanpa melakukan suatu penelitian pasar atau tanpa melakukan perhitungan rates of return on investment, sangat dikhawatirkan akan menghadapi resiko besar. Karena itu perencanaan lebih memperkecil resiko. f Mendorong dalam Pelaksanaan, perencanaan terjadi agar suatu organisasi dapat memperoleh kemajuan secara sistematis dalam mencapai hasil yang diinginkan melaui inisiatif sendiri. Untuk mencapai hasil diperlukan tindakan. Untuk melakukan tindakan dibutuhkan suatu perencanaan dan program. Untuk membuat suatu perencanaan diperlukan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Untuk mengetahui data yang perlu dikumpulkan, diperlukan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan untuk mencapai suatu tujuan objectives diperlukan suatu pemikiran thought yang khusus. Jadi perencanaan planning merupakan suatu mata rantai yang esensial antara pemikiran thought dan pelaksanaan action, atau “thought without action is merely philosophy, action without thought is merely stupidity”. Pengembangan Gamelan Jegog sebagai daya tarik wista di Kelurahan Sangkaragung Kabupaten Jembrana perlu dilakukan dengan perencanaan yang baik sesuai dengan teori perencanaan. Perencanaan yang baik tentu akan memberikan pengarahan ketujuan yang akan dicapai. Menjalin kerjasama, menciptakan koordinasi, dan memperkecil dampak-dampak yang tidak menguntungkan. Dengan demikian untuk melakukan pengembangan gamelan jegog di Kelurahan Sangkaragung diperlukan perencanaan pengembangan agar tercapai sasaran maupun tujuan yang telah direncanakan.

2.2.3 Teori Manajemen