Manajemen Pemasaran Landasan Teori

Gambar II.1 Five Level Product Sumber : Kotler Keller 2009:358 Menurut Kotler Armstrong 2008:269, produk dan jasa dibagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya produk konsumen dan produk industri : a. Produk konsumen adalah produk dan jasa oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi pribadi. b. Produk kebutuhan pribadi adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli pelanggan. c. Produk belanja pribadi adalah produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan membandingkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya produk secara cermat. d. Produk khusus adalah produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus. e. Produk yang tidak dicari adalah produk dan konsumen yang mungkin tidak dikenal konsumen atau mungkin dikenal tetapi biasanya konsumen tidak berpikir untuk membelinya. f. Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu bisnis.

4. Produk Jasa

Menurut Payne2000;8 yang diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono, jasa didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketidak berwujudan intangibility yang berhubungan dengannya, yang melibatkan interaksi dengan konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya dan tidak mengakibatkan perpindahan transfer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi dan produksi dapat saja berhubungan dengan produk fisik. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa orientasi pasar kini tidak lagi berorientasi pada produk semata, tetapi kini berubah kepada pelayanan. Pelayanan atau jasa ini sendiri tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa ini terbentuk dari bentuk interaksi antara konsumen dan yang menawarkan jasa. Produksi jasa sendiri dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik Empat karakteristik yang paling sering dijumpai didalam jasa adalah Payne, 2000;9 yang diterjemahkan oleh Fandy Tjiptono: a. Tidak berwujud, artinya jasa bersifat abstrak. Untuk mengurangi ketidakpastian, para pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu jasa. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol dan dari harga yang mereka lihat. b. Heterogenitas, artinya jasa merupakan variabel non standar dan sangat bervariasi juga karena tergantung kepada yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa diberikan. c. Tidak dapat dipisahkan, artinya jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsikan pada saat yang bersamaan dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut.Tidak tahan lama, artinya jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. d. Mudah lenyap, jasa tidak bisa disimpan. Sifat jasa itu mudah lenyap dan tidak menjadi masalah jika permintaan tetap. Dan jika permintaan berfluktuasi perusahaan jasa akan menghadapi hal yang rumit

5. Kualitas Jasa

Pengertian Kualitas jasa menurut Lovelock 2002:18: Service quality, as defined by customer, is essential for product diffentiation and for building customer royalty. Kualitas pelayanan yang didefinisikan dari konsumen sesungguhnya adalah perbedaan produk dan untuk membangun konsumen yang royal. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan kualitas perusahaan menurut John Sviokla Rambat L, 2001;147-148 adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya dapat memberikan pencapaian pangsa pasar yang tinggi serta dapat pula meningkatkan profit perusahaan. Sebuah perusahaan jasa dapat memenangkan persaingandengan menyampaikan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Co-Branding Terhadap Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Produk Kentucky Fried Chicken (KFC) Cabang Gajah Mada Medan

5 73 76

Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Konsumen Berlangganan Telkomspeedy Di PT Telkom Putri Hijau Medan

1 13 157

Faktor-Faktor Bauran Pemasaran yang Berhubungan dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Klinik Bobath RS Hermina Bekasi Tahun 2014

11 68 102

Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen pada Minat Pembelian Ulang (Study Pada Konsumen Toserba Luwes Palur)

0 39 111

PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI INFORMASI, KEMUDAHAN, RESIKO DAN FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT ULANG Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Kasus P

0 1 14

PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI INFORMASI, KEMUDAHAN, RESIKO DAN FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT ULANG Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Kasus P

0 3 18

Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Aqua.

0 1 22

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA ALFAMART BUDURAN SIDOARJO.

1 1 80

PENGARUH INTERNATIONAL BRAND IMAGE DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG (Survei pada Konsumen Layanan GrabCar di Kota Malang)

0 1 8

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA ALFAMART BUDURAN SIDOARJO

0 2 21