lxix bertahap sampai pada titik James dan generasinya menjadi sebuah
kelompok yang mandiri.
3. Analisis Struktur Mikro
Latar tidak hanya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana, benda- benda dalam lingkungan tertentu, tetapi juga suasananya yang
berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup masyarakat Aminudin, 1987 : 68. Latar yang tersaji pada scene kedua
film ini adalah beberapa gambar foto dan tempat pertunjukan hardcore, dari suasananya terlihat seperti sebuah mini bar. Tempat umum, jalan raya
yang menjadi tempat bentrok sehingga terlihat aparat keamanan yang mengamankan tempat kejadian. Studio dengan background bendera
Amerika Serikat yang menjadi tempat pengambilan gambar narasumber. Pemberitaan dengan detil yang besar, akan mengembangkan
bagaimana wacana
dikembangkan oleh
media, tentunya
yang menguntungkan pihak komunikator Eriyanto, 2001: 238. Pada scene ini,
backsound lagu hardcore yang diputar mengiringi slide video kekerasan dan suasana di pertunjukan hardcore, sangat membangun atmosfer sub-
kultur hardcore dengan lirik dan musikalitasnya. Adalah lagu blood for blood
yang berjudul chaos, dengan lirik lagu seperti ini: “So I hate you
Much resentment and pain just drains So I revel alone in the madness inside my brain
I tell you now I dont know how I dont feel these metal wounds within
Will never heal My deal was to be alone
That aint as sad as the fact of being bad This worlds gone mad to the chaos we add
Listen up to what Im about to say You preach peace stop the hate
Useless youth feels only Frustration rising inside inside
Hate still burning inside inside
lxx Chaos will hit you in your face
Chaos in your face Chaos in your face
Life on the streets is rough Right or wrong you must be tough
Crime seems like the only way Down the wrong path youll become a prey
Chaos in your face Chaos in your face
Chaos runs wild on the streets A large part of Me is defeat
Major cause of our downfall Something I cant ignore
Sometimes I imagine what Im going to see Troubles and turmoils fates got a hold on me
Fuck that Chaos in your face
Chaos in your face This time youve gone too far
Sentiments there are no more This ends justify my means
This ends in that which I believe I clench my fist to you
Im right here What you gonna do
You aint tough You aint nothing punk So lets throw down and show what you got”
Terjemahan: “Jadi aku membencimu
Banyak kebencian dan rasa sakit yang mengalir Jadi saya bersenang-senang sendirian di kegilaan dalam otak saya
Aku berkata kepadamu sekarang aku tidak tahu bagaimana Aku tidak merasakan lukaku ini
Akan pernah terembuhkan Kesepakatanku adalah kesendirian
Itu tidak terlalu menyedihkan atas fakta menjadi buruk Dunia ini sudah terlanjur gila untuk kekacauan yang kita
tambahkan Dengarkan apa yang saya akan katakan
Ceramahmu untuk menghentikan kebencian Pemuda yang terpinggirkan yang hanya merasakan
Frustrasi bangkit dari dalam, dalam Kebencian tetap terbakar dari dalam, dalam
Kekacauan akan memukulmu tepat di wajahmu Kekacauan di wajahmu
lxxi Kekacauan di wajahmu
Hidup di jalanan itu keras Benar atau salah kamu harus tangguh
Kejahatan sepertinya menjadi satu-satunya cara Berjalan di gang yang sempit kamu akan menjadi mangsa
Kekacauan di wajahmu Kekacauan di wajahmu
Kekacauan meliar di jalanan Sebagian besar dari aku adalah kekalahan
Penyebab utamanya adalah kejatuhan kami Sesuatu yang saya tidak bisa abaikan
Kadang-kadang aku membayangkan apa yang ingin aku lihat Masalah dan takdir kekacauan mengikatku
Persetan dengan itu Kekacauan di wajahmu
Kekacauan di wajahmu Kali ini kamu sudah terlalu jauh
Tidak ada lagi sentimen Ini berakhir dengan kebenaran yang aku maksudkan
Ini berakhir di apa yang aku percaya Aku mengepalkan tinjuku kepadamu
Aku ada di sini Apa yang akan kamu lakukan
Kamu tidak tangguh kamu bukan apa-apa punk Jadi mari kita selesaikan dan perlihatkan apa yang kamu punya
Lirik dalam lagu chaos yang diputar menjadi backsound pada scene kedua ini, menjelaskan tentang video-video kekerasan yang
diperlihatkan. Dari sekian banyak lagu, lagu ini dipilih sebagai representasi “kekacauan” yang ada dalam setiap pemuda FSU atas rasa
benci dan frustasi yang mereka dapat dari lingkungan sosial. Hukum rimba yang berlaku di kehidupan jalanan, menjadikan kekerasan sebagai
satu-satunya bahasa yang mereka mengerti. Selain backsound, detil yang disajikan dalam scene ini juga berupa video yang menunjukkan latar dan
peristiwa untuk mendukung informasi atau pesan yang disampaikan dalam film. Video-video yang ditampilkan kali ini lebih merepresentasikan
“kekacauan” sebagai visualisasi dari backsound yang diputar. Ada video yang memperlihatkan para polisi anti huru-hara berpakaian lengkap
dengan tongkat dan pelindung kepala, dan sebagian terlihat menunggangi kuda. Para polisi tersbut terlihat sedang mengamankan sebuah tempat
lxxii umum di area terbuka, yang dimana terlihat sisa-sisa bentrok yang terjadi
sebelumnya, benda-benda yang berserakkan di tengah jalan, sisa-sisa benda yang terbakar, seorang laki-laki yang “dilumpuhkan” oleh dua
orang aparat, serta sekelompok pemuda yang membakar benda dijalan. Diperlihatkan juga seorang laki-laki yang melompat dari atap sebuah
gedung berketinggian sekitar enam sampai tujuh meter, entah dengan tujuan apa, yang jelas video dalam scene ini memperlihatkan sisi
“kekacauan” yang menjadi bagian FSU, sebagai pendukung fakta yang diceritakan James bahwa “label” brutal yang diberikan oleh para
pendahulunya, yang pada akhirnya membuat FSU memisahkan diri dengan para pendahulunya.
Koherensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tersusunnya uraian atau pandangan sehingga bagian-bagiannya berkaitan
satu dengan yang lain. Transkrip dari cerita James: “… and then our heroes turn the back on us. Said that
were destroying everything theyve built. Said that were too violence, that were too extreme. We just are following in their
footsteps. They might put back Boston on the map. Well make them damn sure that well never forget it. We made the scene
safe. To give rise the bands like Ten Yards Fight, In My Eyes, Converge…”
Terjemahan: “… dan kemudian para pahlawan kami meninggalkan
kami. Berkata bahwa kami menghancurkan segala sesuatu yang mereka bangun. Berkata bahwa kami terlalu brutal,
bahwa kami terlalu ekstrim. Padahal kami hanya mengikuti jejak mereka. Mereka mungkin membuat Boston dikenal
orang. Tetapi kami akan memastikan mereka tidak akan pernah lupa pada Boston. Kami membuat komunitas ini aman.
Untuk membesarkan band seperti Ten Yard Fight, In My Eyes, Converage…”
Dari semua citra buruk yang dilayangkan para pendahulu kepada generasi James, melalui susunan kalimat yang dituturkan James diatas,
terselip sebuah maksud pembelaan dan segi positif yang tidak bisa dilakukan para pendahulunya sebagai sebuah perbandingan. Ideologi yang
lxxiii ditanamkan oleh para pendahulu James, ternyata dituai dengan cara
berbeda oleh generasi James. Dari transkrip cerita James bisa dilihat bahwa generasi James dinilai “gagal” oleh para pendahulu mereka karena
terlalu mengutamakan otot dalam menyelesaikan masalah, namun disatu sisi generasi James menurutnya sendiri telah “sukses” membuat nama kota
Boston disegani, tidak hanya dikenali di seluruh Amerika dalam lingkup musik hardcore.
Leksikon yang terdapat pada scene ini adalah transkrip dari cerita James: “Theres only one Boston hardcore hero known in history. His
names Albert Reel from SS Decontrol”. Pemilihan kata “hero”
pahlawan yang digunakan James dalam ceritanya, memberi arti lebih kepada Albert Reel, bukan hanya sebagai sosok yang berjasa, tetapi juga
dipuja dan menginspirasi. Hero secara etimologi diambil dari nama tokoh dalam mitologi Yunani. Hero adalah tokoh legendaris yang dikaruniai
kekuatan luar biasa, keberanian dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa yang selalu membela kebenaran. Kebenaran yang dilihat
James dan generasinya adalah saat paham hardline yang “disempurnakan” dari gaya hidup straight edge, yang diterapkan Al dengan mengusir para
pemabuk di pertunjukan hardcore. Dari cerita James juga bisa dilihat bahwa James dan generasinya menjadikan Al sebagai panutan, seorang
sosok yang memberikan sebuah “tameng besi”, yang kemudian dilebur dan ditempah menjadi “pedang” oleh generasi James, sebagai bentuk
ekstrim dari paham straight edge. Gambar dalam sebuah film merupakan unsur vokal dalam sebuah
penyampaian informasi. Contoh film dari komedian legenda Charlie Chaplin pada tahun 1930-an yang tanpa dialog film bisu, dari melihat
gambar dari tingkah lucu Charlie dalam film, khalayak pun tertawa sebagai bentuk penangkapan maksud dari bahasa tubuh Charlie. Dalam
scene ini, gambar yang ditonjolkan masih sama seperti sebelumnya, yaitu
“hardcore and violence”. Gambar pertama menunjukkan suasana di
sebuah pertunjukan hardcore, dimana terlihat band blood for blood di atas
lxxiv panggung dan beberapa penonton yang melakukan moshing dan pogo.
Kemudian ditampilkan gambar seorang laki-laki yang melompat dari sebuah atap gedung berketinggian enam sampai tujuh meter, berganti
gambar latar tempat umum yang menjadi area bentrok dan terlihat para polisi anti huru-hara sedang mengamankan tempat kejadian. Diperlihatkan
lagi gambar suasana di pertunjukan hardcore, dan terlihat sekelompok laki-laki yang melakukan pogo dengan cara “koprol” di atas kepala
penonton. Masih di pertunjukan hardcore, kali ini terlihat seorang laki- laki yang dikeroyok oleh sekelompok laki-laki lainnya ditengah-tengah
kerumunan penonton. Setelah itu diperlihatkan kembali para polisi anti huru-hara berpakaian lengkap, sebagian diantaranya menunggangi kuda,
dan sekelompok pemuda yang membakar sesuatu di jalan umum, sebagai bentuk visual kekacauan yang juga menjadi backsound pada scene ini.
Berlanjut ke gambar James yang bercerita di studio, ditengah-tengah ceritanya diperlihatkan slide gambar foto enam sosok vokal dalam
komunitas FSU, James satu diantaranya. Diperlihatkan juga cuplikan video-klip dari band James, wrecking crew, yang merupakan “buah”
pertama yang dihasilkan FSU, serta slide foto band ten yard fight, in my eyes
, dan converage. Gambar foto band-band yang ditampilkan sebagai pengenalan akan “produk” dari FSU, yang juga menjadi pengaruh dalam
perkembangan musik hardcore di Amerika.
4.2.4 Scene Keempat