pernah diingatkan oleh kata bersayap Bung Karno “
Jangan sekali-kali melupakan sejarah
” Jasmerah. Uraian di atas menyiratkan adanya kegunaan sejarah. Untuk
menjawab apakah kegunaan sejarah itu,
Kuntowijoyo
membedakan kegunaan sejarah menjadi dua:
a. Kegunaan Intrinsik
Kegunaan intrinsik adalah kegunaan yang
terkait dengan keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan
. Sejarah berperan sebagai ilmu yang menjelaskan serangkaian fakta, sehingga kita dapat memahami
jalinan suatu peristiwa. Pada aspek lain kegunaan sejarah terkait dengan pembinaan profesi kesejarahan. Profesi yang dapat
dikembangkan di antaranya penulis sejarah, peneliti sejarah, pengajar sejarah, dan profesi lainnya yang terkait misalnya petugas
museum. Ditambahkan oleh Kuntowijoyo didalam bukunya yang berjudul ”Pengantar Ilmu Sejarah”, kegunaan secara intrinsik
tersebut mempunyai 4 kegunaan tersendiri, yaitu :
1 Sejarah sebagai ilmu
Hal ini terkait dengan sejarah merupakan ilmu yang terbuka, dalam arti keterbukaan itu dapat membuat siapapun mengaku sebagai
seorang sejarawan secara sah, asalkan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagai ilmu.
2 Sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lampau
Karena dengan ilmu sejarah kita dapat mengetahui masa lampau. Untuk mengetahui
masa lampau sejarawan mengandalkan metodologi agar dapat mengolah sumber, bukti, fakta menjadi
sebuah rangkaian peristiwa di masa lampau. 3
Sejarah sebagai pernyataan pendapat Hal ini didasari pada banyaknya para penulis sejarah yang
mempergunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. 4
Sejarah sebagai profesi Karena pada saat itu tidak semua lulusan sejarah dapat tertampung
dalam profesi kesejarahan
b. Kegunaan Ekstrinsik
Kegunaan ekstrinsik terkait dengan peran sejarah sebagai sarana
penanaman nilai, atau proses pendidikan
. Di antaranya sejarah dapat membantu dalam penanaman nilai-nilai moral, pendidikan
penalaran, pendidikan politik, dan pendidikan estetika. Ahli lain
Nugroho Notosusanto
membedakan empat fungsi atau
guna sejarah. a.
Fungsi Edukatif Pendidikan
Dengan belajar sejarah dapat dipetik pelajaran yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Perilaku tokoh-tokoh sejarah dapat kita jadikan
cerminan dalam mengambil sikap. Kita seolah didorong untuk