KERAJAAN MATARAM KERAJAAN SINGASARI

4. Paku Alaman

6. KERAJAAN GOWA DAN TALLO

Kerajaan Gowa dan Tallo Makasar menjadi kerajaan Islam karena dakwah dari Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari Minangkabau. Setelah masuk Islam, raja Gowa, Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin. Dan raja Tallo, Kraeng Mantoaya bergelar Sultan Abdullah,. Kerajaan Gowa-Tallo terletak pada posisi yang strategis yaitu, diantara jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku. Sultan Alaudin memerintah Makasar pada 1591 - 1639. la juga dikenal sebagai sultan yang sangat menentang Belanda, hingga wafat pada tahun 1639. la digantikan putranya Sultan Muhammad Said 1639 - 1653. Muhammad Said mengirimkan pasukan ke Maluku, untuk membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan Belanda. Pengganti Muhammad Said adalah putranya bergelar Sultan Hasanuddin 1653 - 1669. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Makasar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu singkat Kerajaan Makasar berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan. la juga memperluas wilayah kekuasaannya di Nusa Tenggara seperti Sumbawa dan sebagian Flores. Dengan demikian kegiatan perdagangan melalui Laut Flores harus singgah di Makasar. Hal ini ditentang oleh Belanda, karena hubungan Ambon dan Batavia yang telah dikuasai oleh Belanda terhalang oleh kekuasaan Makasar. Keberanian Hasanuddin memporak- porandakan pasukan Belanda di Maluku mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Dalam rangka menguasai Makasar, Belanda melakukan politik devide at impera. Kesempatan yang baik datang ketika pada tahun 1660 Raja Soppeng – Bone bernama Aru Palaka yang sedang memberontak kepada kerajaan Gowa. Karena merasa terdesak Aru Palaka meminta bantuan VOC. Sultan Hasanuddin dapat dikalahkan dan harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Sultan Hasanuddin digantikan putranya Sultan Amir Hamzah. la tidak mampu mempertahankan Makasar dari serbuan Belanda secara besar-besaran.

F. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah Bervariasi 2. Diskusi 3. Pemutaran Film 4. Tanya Jawab 5. Penugasan Strategi Pembelajaran Tatap Muka Terstruktur Mandiri  Menganalisis perkembangan negara tradisional Hindu- Buddha dan Islam di Indonesia  Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu- Buddha di kepulauan Indonesia. Melalui studi pustaka.  Siswa dapat Mendiskripsikan Hipotesis Waisya tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di kepulauan Indonesia.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

I. Pertemuan Pertama 2

x 45’ A. Kegiatan awal 1. Apersepsi dengan menunjukkan peta pelayaran dan perdagangan di Asia dan Selat Malaka 2. Menggali pemahaman awal siswa tentang hubungan Nusantara dan India pada masa prasejarah

B. Kegiatan Inti

1. Menganalisis hipotesis tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di kepulauan Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1. Mendiskripsikan hipotesis Arus Balik tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia melalui studi pustaka, dan diskusi kelas. 2. Mengidentifikasi fakta-fakta tentang proses penghinduan di berbagai daerah di Indonesia melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan diskusi kelas. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: 1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang ditanamkan: menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.; 2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

C. Penutup

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

II. Pe

rtemuan Kedua 1x 45’ A. Kegiatan awal 1. Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar prasasti 2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang munculnya kerajaan Hindu Budha di Indonesia

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan- kerajaan Hindu Budha melalui studi pustaka, diskusi dan presentasi. 2. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Hindu Budha melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan presentasi. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1. Berdiskusi tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi kerajaan Hindu Budha melalui studi pustaka dan presentasi. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: 1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang ditanamkan: menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.; 2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. nilai yang ditanamkan: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

C. Penutup

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

III. Pertemuan Ketiga 1x 45’

A. Kegiatan awal

1. Apersepsi dengan menunjukkan peta kekuasaan beberapa Kerajaan mataram Kuno 2. Pre-Test, menggali pemahaman awal siswa tentang Kerajaan Mataram Kuno

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1. Bertanya jawab tentang munculnya dan berkembangnya Kerajaan Mataram Kuno melalui studi pustaka dan diskusi kelompok. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1. Bersama siswa membahas munculnya dan berkembangnya kerajaan Mataram Kuno melalui studi pustaka, diskusi dan presentasi. 2. Bertanya jawab tentang perkembangan kehidupan politik, sosial dan ekonomi kerajaan Sriwijaya dan Mataram Kuno melalui studi pustaka dan diskusi kelompok. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: 1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui nilai yang ditanamkan: menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.;