digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Implementasi PAKEM Pada Mata Pelajaran PAI di SDN
Siwalanpanji Buduran Sidoarjo
Dalam menjawab rumusan yang pertama, peneliti menggunakan interview dan observasi, peneliti menggunakan pedoman wawancara dan
mengacu pada teori bagaimana implementasi PAKEM Pada Mata Pelajaran PAI di SDN Siwalanpanji Buduran Sidoarjo.
Dalam implementasi PAKEM banyak hal-hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan terlebih dahulu. Disini guru dituntut untuk
lebih kreatif dalam mengajarkan atau menyampaikan materi ke peserta didik. Kesesuaian materi dan metode yang akan digunakan itu sangat
berpengaruh dalam penerapan implementasi PAKEM. Penggunaan media sangat mendukung dalam implementasi
PAKEM. Namun media yang akan digunakan dalam implementasi PAKEM juga harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan
kepada peserta didik. Berikut adalah hasil interview kepada guru yang diperoleh oleh
peneliti : a.
Sejak kapam dan bagaimana implementasi PAKEM di SDN Siwalanpanji ?
‘Sejak tahun 2003, SDN Siwalanpanji menjadi sasaran kemitraan dan bekerjasama dengan
IAPBE Indonesia Australia Patership in Basic Education. SDN Siwalanpanji telah menerapkan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
MBS yang menekankan kepada pola CTL yang dengan pendekatan PAKEM
7
. “Pada saat proses pembelajaran guru tidak
berperan sebagai orang yang paling tau melainkan sebagai fasilitator yang dinamik dan
kreatif sehingga dalam proses pembelajaran ketiga ranah dapat bisa tercapai. Tiga ranah
tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari hasil interview di atas, dapat diketahui bahwa di SDN Siwalanpanji sudah menerapkan PAKEM sejak tahun 2003. Dengan
menerapkan MBS yang menekankan kepada pola CTL dengan pendekatan PAKEM. Dalam implementasi PAKEM, guru hanya sebagai fasilitator
untuk peserta didik. Bukan sebagai guru yang cenderung menjelaskan semua materi yang terkait. Jadi dalam penerapan PAKEM siswa dituntut
lebih aktif dan kreatif.
b. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam implementassi
PAKEM pak ? “Memang setiap guru harus bisa memahami
tujuan dan fungsi belajar terlebih dahulu karena tujuan pembelajaran merupakan pangkal dari
keberhasilan. Guru juga sudah memahami karakteristiksifat siswa karena siswa ini sudah
lama menjadi murid saya dan dalam kelas juga siswanya tidak begitu banyak maka guru sudah
paham apa saja yang dikehendaki siswa tersebut.
“Guru kan selalu dekat dengan semua siswanya mbak, tidak membeda-bedakan walaupun itu
anak orang kaya, miskin atau biasa aja dan juga
7
Bapak mad, Guru Agama SDN SIwalanpanji Buduran Sidoarjo, wawancara, 26 Oktober 2016
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tidak membedakan siswa itu pandai, sedang dan lambatlemah. Dengan mendekati siswa maka
guru dapat mengenal siswa.
“Disini guru kadang memberikan tugas berkelompok mbak, dan kadang-kadang juga
tugas individu. Guru juga harus menyesuaikan kebutuhan siswa. Dan jika diatur secara
berkelompok pengaturan tempat duduk diatur secara berhadap-hadapan agar murid mudah
dalam berinteraksi dengan temannya mbak.
“Disini guru sering memberikan pertanyaan- pertanyaan yang sifatnya terbuka mbak, agar
siswa yang belum ditanya juga memikirkan jawabannya mbak dan pertanyaan itu juga
dengan
pertanyaan Apa,
Mengapa dan
Bagaimana? Dari hasil interview di atas dapat diketahui bahwa, sebelum
penerapan implementasi PAKEM guru harus mengetahui tujuan dan fungsi belajar terlebih dahulu. Agar implementassi PAKEM dapat berjalan
dengan lancar dan baik. Dalam implementasi ini guru tidak boleh membeda-bedakan antara peserta didik yang pandai ataupun lemah, jadi
guru harus berperilaku adil kepada semua peserta didik. “Untuk mengembangkannya, yaitu dengan
menyuruh siswa atau mengajak siswa untuk memajang hasil karya siswa mbak, misalnya :
hasil diskusi kelompok yang hasilnya bagus dapat ditempel di kelas dan tidak ditempatkan
pada tempat yang tinggi mbak, agar siswa mudah membacanya. Dan untuk hasil individu
tidak dipajang karena dikhawatirkan siswa yang hasilnya tidak bagus merasaminder dan malu
mbak.