Tahap-tahap Pembuatan Instrumen Penelitian
29 mana alat ukur mengungkap suatu trait atau konstruk teoritis yang
hendak diukurnya. Validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut
sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. Menurut Saifuddin Azwar, validitas konstruk adalah seberapa besar
derajat tes mengukur hipotesis yang dikehendaki untuk diukur. Konstruk adalah perangkai yang tidak dapat diamati, yang
menjelaskan perilaku. Menguji validitas konstruk mencakup uji hipotesis yang dideduksi dari suatu teori yang mengajukan konstruk
tersebut. Instrumen yang melalui tahap validitas konstruk adalah instrumen penilaian modul dan instrumen angket respon siswa.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2005:228 validitas instrumen adalah hasil dari suatu pengukutan menggambarkan segi
atau aspek yang diukur. Uji validitas instrumen kuesioner dilakukan terhadap pada 42 responden yang mempunyai karakteristik yang
sama dengan subjek penelitian. Adapun uji validitas yang dilakukan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson
Sugiyono, 2010:125 yaitu : rXY
N ∑XY – ∑X ∑Y N∑X
∑X 2 N∑Y ∑Y
Keterangan: r
XY
= koefesien validitas X = skor rata-rata dari X
Y = skor rata-rata dari Y N = jumlah sampel penelitian
30 Menurut Sugiyono 2009: 94 item butir dianggap valid jika nilai
r hitung lebih besar dari r tabel, selain itu item dianggap gugur. Hasil uji validitas intrumen penelitian diperoleh 32 dari 38 item
dapat dinyatakan valid karena memiliki r hitung lebih besar dari 0,3044 sedangkan 6 item dianggap gugur yaitu nomor 6, 8, 9, 13, 34,
38 karena memiliki r hitung dibawah 0,3044