26 Trianto 2011: 73-76 menyatakan ada beberapa prinsip yang perlu di
perhatikan dalam pelaksanaan kegiatan atau pembelajaran PAUD antara lain di bawah ini:
a. Berorientasi pada perkembangan anak.
b. Berorientasi pada kebutuhan anak.
c. Bermain sambil belajar.
d. Stimulasi terpadu.
e. Lingkungan kondusif.
f. Menggunakan pendekatan tematik.
g. Aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
h. Menggunakan berbagai media dan sumber belajar.
i. Mengembangkan kecakapan hidup.
j. Pemanfaatan teknologi informasi.
Prinsip pembelajaran dalam keterampilan berbicara awal ini yaitu bemain sambil belajar melalui media kartu kata bergambar. Media kartu kata
bergambar diyakini sesuai dengan prinsip pembelajaran yang disampaikan Trianto. Prinsip pembelajaran media kartu kata bergambar dinilai mampu
melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan dapat dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin
tahu anak dan memotivasi anak untuk berpikir kritis.
D. Kerangka Berpikir
Keterampilan berbicara awal dapat menjadikan anak memiliki bahasa lisan yang benar dan tepat selain itu anak dapat mengutarakan ide atau pendapat
dan menjawab pertanyaan dengan tepat. Media pembelajaran yang kurang tepat dapat menyebabkan anak kurang optimal dan merasa bosan dalam kegiatan
pembelajaran berbahasa. Keterampilan berbicara awal harus dilatih sejak anak usia dini karena anak berada pada masa peka.
27 Pada masa peka yang baik, ketika saraf-saraf anak berkembang, anak
dapat dibekali berbagai keterampilan, salah satunya keterampilan berbicara awal. Untuk membekali keterampilan tersebut harus melibatkan suasana menyenangkan
dan diperlukan keaktifan siswa, yaitu dengan media kartu kata bergambar. Media kartu kata bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kartu yang
terbuat dari kertas tebal buffalo ukuran 15cmx10cm yang berisi gambar yang menarik, berwarna, teks atau simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa
kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar tersebut. Alasan dipilihnya media kartu kata bergambar sebagai pembelajaran keterampilan berbicara awal,
yaitu situasi pembelajaran lebih kondusif, karena anak dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran keterampilan berbicara awal. Selain itu media kartu kata
bergambar memiliki bentuk gambar yang menarik sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memberikan informasi nyata atau konkret.
Melihat dari segi kegunaan media kartu kata bergambar dalam sebuah proses pembelajarannya, maka kartu kata bergambar merupakan salah satu pilihan
media yang tepat untuk meningkatkan keterampilan berbicara awal di Taman Kanak-kanak Kelompok B usia 5-6 tahun.
28 Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara awal dapat ditingkatkan melalui media kartu kata
bergambar pada Kelompok B1 Taman Kanak-kanak Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta.
Keterampilan berbicara awal, kelompok B1 TK Suryodiningratan belum optimal
Penerapan Media Kartu Kata Bergambar dalam pembelajaran
Kegiatan pembelajaran di dampingi oleh salah satu guru dan setiap anak memegang satu gambar. Anak-anak sangat tertarik dalam kegiatan pembelajaran
media kartu kata bergambar
Peningkatan keterampilan berbicara awal, kelompok B1 TK Suryodiningratan mencakup kemampuan anak mengucakan huruf, kemampuan mengucapkan kata,
kemampuan menirukan huruf, dan kemampuan menceritakan gambar secara lisan
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 96, penelitian
tindakan kelas classroom action research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat guru mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Menurut Kemmis dan Carr Kasihani Kasbolah, 1998:13, bahwa
Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk
memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan. Apabila pekerjaan dalam lingkungan kelas, maka
Penelitian Tindakan menjadi Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh para guru atau mahasiswa berkaloborasi dengan guru.
Penelitian ini merupakan kaloborasi antara peneliti dengan guru kelas Taman Kanak-kanak Kelompok B1. Peneliti sebagai pengamat, sedangkan yang
melaksanakan adalah guru kelas. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan berbicara Taman Kanak-kanak Kelompok B1.