G. Tim Peneliti dan Tugasnya.
Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan yang ideal sebetulnya adalah yang dilakukan berpasangan antara pihak yang melakukan
tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan yakni istilah lain untuk cara ini adalah “penelitian kolaborasi”. Cara ini dikatakan ideal
karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektifitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan.
14
Identitas peneliti dan rekan guru: 1.
Identitas Peneliti a.
Nama : Amaliya Iranty Ningsih
b. NIM
: D07212002 c.
Progaram Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
d. Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan e.
Institusi : UIN Sunan Ampel
f. Unit Penelitian
: MI Darun Najah Kajeksan Tulangan g.
Tugas :
Peneliti menyusun rancangan pembelajaran yang berupa RPP, sebagai perencanaan pelaksanaan PTK. Kemudian peneliti
melakukan praktek penelitian sebagaimana yang tertera di dalam rancangan pembelajaran yang telah dibuat, berupa observasi
14
Suharsimi dalam Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, Yogyakarta: Ar Ruzzmedia, 2011, 243.
aktifitas peserta didik selama di kelas, wawancara terhadap guru mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits. Dan didalam penelitian ini peneliti menjadi guru sekaligus observer aktivitas peserta didik.
2. Identitas Rekan Guru
a. Nama
: Ratna Mufidah, S.Pd.I b.
NIP : -
c. Unit Kerja
: Guru Al- Qur’an Hadits kelas III
d. Tugas
: Guru memberikan waktu untuk melakukan penelitian dan juga
menjadi observer aktivitas guru. Kemudian memberikan pengarahan terhadap peneliti selama melakukan penelitian tindakan kelas yang
hasilnya di refleksikan bersama-sama.
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian kami lakukan di MI Darun Najah Kajeksan Tulangan Sidoarjo, pada mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits kelas III materi tentang hadits sholat berjama’ah, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut
adalah ibu Ratna Mufidah, S.Pd.I. Akan tetapi pada proses pembelajaran peserta didik merasa bosan apabila guru meminta untuk menghafal hadits
tentang sholat berjama’ah beserta terjemahannya, hasilnya pun banyak peserta didik yang belum hafal dengan lancar untuk menterjemahkan hadits secara
keseluruhan maupun menterjemahkan setiap arti mufrodat. Karena proses pembelajaran sebelumnya yang dilakukan dalam menghafal hadits, mereka
hanya menggunakan model pembelajaran konvensional, peserta didik diminta untuk membuka buku, melafadzkan hadits secara bersama-sama kemudian
guru meminta peserta didik untuk menghafal hadits beserta terjemahanya. Dengan demikian peneliti memberi solusi untuk meningkatkan
kemampuan menghafal terjemah hadits tentang sholat berjama’ah pada mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits menggunakan model SAVI Somatis, Auditory, Visual, dan Intelektual. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran
Al- Qur’an Hadits, guru tersebut belum mendengar dan mengetahui tentang
model SAVI, dan penggunaaan model SAVI pada peserta didik MI Darun Najah Kajeksan Tulangan Sidoarjo merupakan yang pertama kali dilakukan.