Adapun kontribusi yang diharapkan dari Program CD yaitu :
1. Menjadi lebih swadaya
Banyak kegiatan yang dinamakan CD dalam kenyataannya justru menumbuhkan ketergantungan masyarakat lokal terhadap aktor luas, apabila hal
ini terjadi maka kegiatan yang dilaksanakan pada dasarnya buka CD karena CD pada dasarnya upaya menolong mereka agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri, ringkasnya membuat masyarakat lebih swadaya.
2. Berkembang menjadi komunitas pembelajaran
Masyarakat yang swadaya menuntut masyarakat lokal untuk mampu belajar dari pengalamannya sendiri untuk menjawab tantangan yang akan muncul
dikemudian hari dan juga mampu memberdayakan dirinya sendiri.
3. Berkurangnya kerentanan dan kemiskinan
Keberhasilan CD bukan sekedar bahwa kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan. Apapun kegiatan dan oleh siapa saja, CD hanya akan diangap bila
mampu mengurangi kerentanan dan kemiskinan yang dihadapi masyarakat.
4. Terciptanya peluang ekonomi dan mata pencaharian yang berkelanjutan
Peluang ekonomi dan mata pencaharian yang berkelanjutan dalam sebagian kegiatan mengembangkan aktivitas ekonomi. CD dilaksanakan pertama -
tama dengan menggunakanmodal sosial sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan lainnya.
5. Tercapai keseimbangan tujuan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan
Sering terjadi CD justru mengubah keseimbangan elemen-elemen dalam masyarakat yang ada. Apabila hal ini terjadi maka dalam jangka panjang akan
merugikan masyarakat. CD sebaiknya dilaksanakan dengan mempertahankan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
perspektif keseimbangan yang ada dalam masyarakat lokal. CD adalah sasaran yang menjadi pondasi bagi pencapaian sasaran yang lebih jauh.
6. Menguatkan modal sosial
Komunitas masyarakat miskin yang tidak memiliki modal finansial, mosal sosial merupakan modal dasar yang memungkinkan masyarakat lokal bertahan
hidup Primahendra, 2006. Sikap dapat sangat menentukan berhasil tidaknya suatu keinginan yang
kita inginkan. Sikap juga akan membantu memperkuat daya keinginan kita Haryanto, 2000 : 113.
Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang tertentu, misalnya: ekonomi, politik, agama dan sebagainya. Perkembangan sikap dapat dipengaruhi
oleh lingkungan, norma - norma atau grup. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan sikap antara individu yang satu dengan yang lain karena perbedaan pengaruh atau
lingkungan yang diterima. Sikap tidak akan terrbentuk tanpa interaksi manusia terhadap objek tertentu atau suatu objek Ahmadi, 1999 : 171.
Masyarakat desa dalam berbagai hal memiliki berbagai ciri yang dapat dibedakan dengan komunitas lain terutama pada kebiasaan hidup bermasyarakat.
Perbedaan ini membawa dampak pada proses perubahan apabila tidak dicermati. Ada dua sifat masyarakat desa terkait dengan program pembangunan yaitu sikap
menghambat dan sikap mendukung. Sikap menghambat terdiri dari: sikap pasif, family sentries, apatis, orientasi pada masa lampau, dan menyerah pada takdir,
sedangkan sikap yang mendukung terdiri dari: sikap gotong - royong, kepemimpinan desa, sikap bersaing, kebebasan berbicara, kesediaan untuk
menerima inovasi Purnomo, 2004 : 18 - 23.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif cognitive, komponen afektif affective dan komponen
konatif conative. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan
yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konaktif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh
seseorang Azwar, 1995 : 24 Selain bantuan ternak sapi sistem bergulir tersebut, banyak lagi contoh-
contoh yang merupakan community development. Contoh yang lain pengembangan masyarakat yang ada di Indonesia saat ini yaitu Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan PUAP. Sasarannya yaitu desa miskin. Melalui program ini diharapkan terjadi proses pemberdayaan masyarakat,
serta perubahan struktur sosial yang kondusif bagi peningkatan kapasitas masyarakat yang dilakukan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
pengembangan permodalan, pengembangan peluang kerja dan penguatan kelembagaan kelompok miskin. Pemerintah memacu program ini dengan
memberikan dana hibah sebesar Rp. 100.000.000Desa Gapoktan. Dana ini adalah modal usaha yang dapat dimanfaatkan petani anggota untuk kegiatan sosial
ekonomi yang bersifat produktif. Tetapi dalam kenyataannya, implementasi program ini sangat kompleks. Benar bahwa kondisi sejumlah desa semakin
berkembang dan kelompok miskin dapat meningkatkan pendapatannya, walaupun tidak sedikit desa tertinggal lain hampir tidak berkembang. Jumlah dana yang
tersalur tidak sesuai dengan ketentuan, pemanfaatannya tidak mengikuti mekanisme yang telah ditetapkan, dan pembinaan juga tidak sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
diharapkan. Contoh yang lain seperti Program Unit Pengolahan Pupuk Organik UPPO yang diberikan kepada kelompok tani berupa ternak, rumah kompos
beserta peralatan pendukung, yang tujuannya agar kelompok tani tersebut menjadi mandiri, dan dapat membangun perekonomian yang sifatnya merakyat.
2.2. Landasan Teori