digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengartikan stimulus dari lingkungan sekitar. Sehingga persepsi setiap individu mungkin berbeda meskipun stimulus atau objeknya sama.
Berdasarkan penjelasan beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses mengorganisasikan,
menafsirkan, dalam rangka memberi makna kepada lingkungan mereka. Persepsi muncul sesuai dengan pengalaman yang sudah ada dan setiap
individu dapat menghasilkan persepsi yang berbeda-beda dari suatu stimulus atau objek yang sama.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perception
Menurut Robbins 2006, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu:
1. Orang yang melakukan persepsi. Ada beberapa hal yang dapat memperngaruhi persepsi seseorang, antara lain:
a Sikap individu yang bersangkutan terhadap obyek persepsi. b Motif atau keinginan yang belum terpenuhi yang ada dalam diri
seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi yang dimunculkan. c Interest ketertarikan. Fokus perhatian individu dipengaruhi oleh
ketertarikan tentang sesuatu. Hal ini menyebabkan obyek persepsi yang sama dapat dipersepsikan berbeda oleh masing-masing
individu. d Harapan. Harapan dapat menyebabkan distorsi terhadap obyek
yang dipersepsikan atau dengan kata lain sseseorang akan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mempersepsikan suatu objek atau kejadian sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Target atau obyek persepsi, karakteristik dari obyek yang dipersepsikan dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Rangsang
obyek yang bergerak di antara obyek yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang obyek yang paling besar diantara
yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat. Karakteristik orang yang dipersepsi baik itu
karaketrisitik personal sikap ataupun tingkah laku dapat berpengaruh terhadap orang yang mempersepsikannya karena manusia dapat saling
mempengaruhi persepsi satu sama lain, orang tua yang berinteraksi dengan anaknya dengan penuh perhatian, hangat, selalu antusias, dan
sebagainya akan berpengaruh terhadap persepsi anak akan orang tuanya.
3. Faktor situasi yaitu saat persepsi muncul, konteks situasi saat melihat objek baik berupa lokasi, cahaya dan suasana sangatlah penting. Pada
faktor situasi terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi, antara lain :
a Konteks sosial, bagaimana lingkungan sosial memandang objek persepsi seseorang adalah kecenderungan sesuai dengan apa yang
dipersepsikan lingkungan sosialnya. b Konteks pekerjaan, persepsi seseorang terhadap suatu peristiwa
dalam lingkup pekerjaan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c Waktu, pada saat objek persepsi tersebut dipersepsikan.
c. Aspek-Aspek Perception
Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut
Allport 1924 ada tiga yaitu: 1.
Komponen kognitif Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau
informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu
tentang obyek sikap tersebut. 2.
Komponen Afektif Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi
sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.
Baron dan Byrne 2004 menyatakan bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:
1. Komponen kognitif komponen perseptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal
yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Komponen afektif komponen emosional, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek
sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
3. Komponen konatif komponen perilaku, atau action component, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak
terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau
berperilaku seseorang terhadap objek sikap.
2. Crowded atau Kesesakan
a. Definisi Crowded
Kesesakan ada hubungannya dengan kepadatan namun kepadatan bukanlah merupakan syarat yang mutlak untuk menimbulkan perasaan
sesak. Secara teoritis perlu dibedakan antara kepadatan density dengan kesesakan crowded. Kepadatan mengacu kepada jumlah orang dalam
ruang space sehingga sifatnya mutlak, sedangkan kesesakan adalah persepsi seseorang terhadap kepadatan, sehingga sifatnya subjektif
Halim, 2008. Gifford 1987 menyatakan bahwa kesesakan adalah perasaan
seseorang atau perasaan subjektif karena banyaknya orang disekitarnya. Selanjutnya Sears 2007, dalam Erlinda, 2016 mengungkapkan bahwa
kesesakan merupakan perasaan sempit dan tidak memiliki cukup ruang yang bersifat subjektif atau rasa sesak adalah keadaan psikologis yang