19 merupakan rumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau
prestasi belajar siswa selama masa tertentu. Nilai raport ini sendiri merupakan penggabungan nilai formatif, nilai kokulikuler, dan nilai sumatif yang telah
diberikan pembobotannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sudjana 2010: 33 mengutip pendapat Bloom tentang hasil belajar yang
dapat diperoleh oleh siswa sesudah belajar yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaiannya melalui pengetahuan dan ketrampilan intelektual, sedangkan ranah afektif berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui minat atau
perhatian, sikap dan nilai-nilai, kemudian ranah psikomotorik berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui ketrampilan manipulasi yang
melibatkan otot-otot dan kekuatan fisik. Jadi, hasil belajar tersebut dapat disimpulkan sebagai hasil yang diperoleh setelah siswa memperoleh pengetahuan
dari minat, perhatian, nilai-nilai dan ketrampilan memanipulasi action.
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’ atau ’pengantar’, media juga bisa diartikan pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima Arsyad, 2011: 3. Sedangkan menurut Permendiknas No.40 Tahun 2008 bahwa media pendidikan adalah peralatan yang digunakan untuk
membantu komunikasi dalam pembelajaran. Komunikasi dalam pembelajaran sering kali kurang memberikan kejelasan tentang pesan materi yang disampaikan
20 oleh guru kepada siswa. Pesan materi yang akan dikomunikasikan adalah isi
ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Arief Sadiman 2010: 6 dalam bukunya yang berjudul media pendidikan
mengatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Definisi lain mengenai media yaitu alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran Djamarah, 2006: 120. Penggunaan media pendidikan bertujuan untuk
merangsang minat belajar siswa yang pada gilirannya akan meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Media pendidikan hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan
tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar bisa terjadi Raharjo, 2010: 7.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu atau benda yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud menyampaikan pesan informasi pembelajaran antara guru dengan peserta didik agar proses interaksi edukatif
dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
21
b. Penggunaan media pembelajaran
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan
pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner yang dikutip Arsyad 2011: 7 ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman
langsung enactive, pengalaman piktorialgambar iconic, dan pengalaman abstrak symbolic. Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya
memperoleh pengalaman pengetahuan, ketrampilan, atau sikap yang baru. Suwarna 2006: 128-129, mengemukakan beberapa manfaat praktis dari
penggunaan media pengajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut. 1 Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beragam dapat diberi
gambaran lebih jelas sehingga penyampaianya lebih seragam.
2 Proses pembelajaran menjadi lebih menarik. 3 Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.
4 Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Manfaat lain dari penggunaan media dijelaskan oleh Arief Sadiman
2010 : 17 dalam bukunya media pendidikan antara lain sebagai berikut : 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka 2 Mengatasi keterbatasan ruang , waktu dan daya indera, seperti misalnya :
a Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film, film bingkai atau model.
b Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography.
d Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal. e Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat disajikan
dengan model diagram dan lain-lain.
22 3 Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk : a Menimbulkan kegairahan belajar
b Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minat yang dimilikinya.
4 Dengan sifat yang yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu
dengan kemampuanya dalam :
a Memberikan perangsang yang sama b Mempersamakan pengalaman
c Menimbulkan persepsi yang sama.
Selain kegunaan diatas Rahardjito juga mengungkapkan kegunaan lain dari media pendidikan. Rahardjito 2010: 14 berpendapat bahwa media berguna
untuk memberikan penafsiran yang sama tentang materi yang disampaikan sehingga penerimaan siswa tentang materi yang disampaikan bisa sama dengan
bantuan media pendidikan.
c. Pemilihan media