25 Media cetak berupa modul merupakan media pembelajaran yang dapat
digunakan secara mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi pentunjuk untuk belajar sendiri. Sehinga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar tanpa
harus didampingi oleh seorang pengajar. Modul berisi materi, metode, batasan- batasan, dan cara mengevaluasi sehingga bahasa yang digunakan seolah-olah guru
yang sedang memberikan pengajaran kepada muri-muridnya. Maka dari itulah, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri Suprawoto, 2008: 1.
Media cetak berupa modul memiliki tujuan pembelajaran agar siswa berhasil menguasai bahan pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
I Wayan Satyasa, 2009: 9. Selain itu tujuan pembelajaran dengan modul juga di ungkapkan oleh Nasution 1984: 204 yaitu membuka kesempatan bagi siswa
untuk belajar menurut kecepatan masing-masing. Pembelajaran dengan modul juga member kesempatan bagi siswa untuk menurut cara masing-masing, oleh
sebab itu mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-
masing.
6. Tinjauan Modul Sebagai Bahan Ajar
a. Pengertian Modul
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guruinstruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar Abdul majid,
2008: 173 . Bahan ajar yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Sebuah bahan ajar harus mencakup beberapa hal diantaranya
1 Petunjuk belajar petunjuk siswaguru
26 2 Kompetensi yang ingin dicapai
3 Informasi pendukung 4 Latihan-latihan
5 Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja LK 6 Evaluasi
Abdul Majid, 2008: 174 Bahan ajar disini dapat berupa modul. Modul merupakan suatu unit
program pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar. Menurut makna istilah asalnya modul adalah alat ukur yang lengkap, merupakan
unit yang dapat berfungsi secara mandiri, terpisah, tetapi juga dapat berfungsi sebagai kesatuan dari keseluruhan unit lainnya. Sudjana dan Rivai, 2007: 132
Menurut Joko Sutrisno dalam bukunya Teknik Penyusunan Modul 2008: 12 modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara
utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar
yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materisubstansi belajar dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat
mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing- masing.
Definisi lain mengenai modul dijelaskan oleh Abdul Majid 2008 : 176 yaitu sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yang telah disebutkan
sebelumnya. Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didiknya dapat dengan mudah menggunakanya. Pembelajaran dengan sebuah modul memungkinkan
peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat
27 menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta
didik lainya. Dengan demikian modul harus menggambarkan kompetensi dasar yang ingin dicapai, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik
dilengkapi dengan ilustrasi. Meskipun dalam penyusunan modul ada batasan-batasan yang tidak sama
namun ada kesamaan pendapat bahwa modul itu merupakan suatu paket kurikulum yang disediakan untuk belajar sendiri Nasution, 1984: 205. Setelah
melihat pendapat diatas dapat disimpulkan modul adalah suatu bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri. Sedangkan bahan ajar
sendiri adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Proses penyusunan modul